PSSI

Ini Kriteria untuk Calon Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum PSSI Versi Tomy Welly

Tomy Welly memaparkan dua aspek yang harus dipenuhi oleh Calon Ketua Umum PSSI untuk menjalankan roda organisasi ke depannya

Editor: Murtopo
istimewa/ Tribun Jabar
Tomy Welly 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudistira Wanne

Pengamat sepakbola nasional, Tomy Welly berharap kepengurusan PSSI yang baru nantinya dapat menjalankan aspirasi perubahan sepak bola yang diinginkan publik.

Pria yang akrab disapa Bung Towel itu memaparkan bahwa dalam situasi 10 tahun ke belakang, Federasi sepakbola tanah air, PSSI sering bersinggungan politik.

Sehingga ke depannya siapapun yang akan menjabat sebagai petinggi PSSI diharapkan dapat bersinergi dengan Pemerintah.

Hal itu bertujuan, agar program kerja yang dicanangkan dapat berjalan beriringan dan disatu padukan guna terciptanya suatu hasil yang maksimal untuk sepakbola Indonesia.

"Jadi background kondisi federasi adalah kurang lebih 10 tahun terakhir yang namanya federasi PSSI, organisasi sulit stabil persinggungan politiknya tinggi. Artinya tidak bisa dihindari bahwa calon Ketua Umum itu harus ada dukungan dari Pemerintah. Tujuannya agar organisasi bisa bekerja, kinerjanya bisa maksimal," ujarnya, Minggu (20/10/2019).

Persija Taklukkan PSM 1-0 di Stadion Mattoanging, Sudirman: Karena Marc Klok Tak Main

Gol Cerdik Marko Smic Bawa Persija Keluar Zona Degradasi

Luis Milla Masih Ingin Latih Timnas Indonesia, Kemenpora Sambut Baik, Bagaimana dengan PSSI?

Menyikapi hal tersebut, Tomy Welly memaparkan dua aspek yang harus dipenuhi oleh Calon Ketua Umum PSSI untuk menjalankan roda organisasi ke depannya, dua aspek tersebut yakni aspek benar dan kuat.

Benar yang dimaksud adalah memahami sepakbola tanah air beserta permasalahan yang terjadi saat ini dan kuat adalah mendapatkan dukungan dari Pemerintah.

"Imbasnya, dari 10 tahun terakhir menurut saya harus memenuhi dua aspek besar. Satu adalah benar dan yang kedua adalah kuat. Benar dalam pengertian dia memahami sepakbola dalam konteks saat ini dia mengetahui berbagai macam penyakit sepakbola yang melanda PSSI. Kuat, dia harus mendapatkan suport dari Pemerintah. Punya kestabilan dalam program-program bisa dieksekusi," jelasnya.

Kendati demikian, Tomy Welly menekankan bahwa dua aspek tersebut tidak harus dimiliki oleh individu, melainkan kolaborasi antara Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum.

"Dua aspek ini tidak bisa dimiliki dalam satu orang. Tapi bisa juga dalam bentuk paket Ketum dan Wakil Ketum. Saya melihatnya seperti itu. Jadi hipotesanya adalah benar dan kuat," ucapnya.

Lebih lanjut, Tomy Welly mengatakan, apabila konsep pembangunan sepakbola tanah air itu harus bersinergi, maka harus ditentukan siapa sosok yang tepat dan dapat memadukan kedua konsep yang disalurkan dari masing-masing pihak.

"Kalau nanti implementasinya dalam bentuk sinergi. Jadi kita cari sosok yang dapat membuka sinergi dengan Pemerintah. Tentu, sosoknya juga dapat diterima juga oleh Pemerintah. Ini best on 10 tahun terakhir ya, situasi yang terjadi," paparnya.

Diketahui, kongres PSSI untuk memilih calon Ketua Umum, Wakil Ketua Umum dan Komite Eksekutif (Exco) akan dilaksanakan pada 2 November 2019 mendatang.

Terkait tempat penyelenggaraan, kongres tersebut akan berlangsung di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved