Ekspedisi Citorek
Tim Ekspedisi Warta Kota Menggali Potensi Tersembunyi Negeri di Atas Awan Citorek Lebak, Banten
"Tidak hanya memberikan sensasi eksotis berupa pemandangan alamnya, namun menjadi alternatif wisata budaya."
Penulis: Feryanto Hadi |
Pesona alam Indonesia terus dieksplorasi satu persatu.
Kabupaten Lebak, Banten, juga memiliki satu destinasi wisata alam menawan.
Hamparan awan mengitari area perbukitan di area Gunung Luhur, Desa Citorek, Lebak, Banten, saat fajar mulai menyingsing..
Pada ketinggian sekitar 900 meter di atas permukaan laut (mdpl), wisatawan seperti berada di negeri tersembunyi. Negeri di atas awan.
Sejak rekaman video pemandangan elok di Citorek itu tersebar dan viral, ribuan orang datang ke tempat itu setiap hari, khususnya akhir pekan.
Tetapi, keterbatasan infrastruktur menimbulkan masalah baru yakni lalu lintas yang tak bergerak alias kemacetan.
Puncak keramaian, antrean kendaraan menuju Negeri di Atas Awan itu mencapai tujuh kilometer.
• Begini Cara Gading Marten Memilih Teman Traveling, Ogah Pilih yang Bikin Ribet
• 6 Tips Mengemas Barang dalam Tas Saat Traveling Selama Seminggu
Pemerintah Kabupaten Lebak dan Pemerintah Provinsi Banten dalam waktu dekat akan menyulap lokasi itu menjadi ekowisata.
Pembangunan sejumlah fasilitas pendukung dan penyediaan infrastruktur akan melengkapi wisata alam di Citorek.
Saat ini jalan menuju lokasi itu masih dalam tahap pembangunan, pembetonan.
Terdapat dua pekerjaan jalan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banten yang ditargetkan rampung pertengahan Desember 2019.
Kedua paket pekerjaan tersebut yaitu pembangunan jalan Tanjung Lesung-Sumur dan Cipanas-Warung Banten.
Wisata terpendam lain
Destinasi Negeri di Atas Awan sendiri bukan satu-satunya 'harta' wisata alam terpendam yang dimiliki Kabupaten Lebak.
Kabupaten Lebak masih memiliki sejumlah destinasi menarik lain yang bisa melengkapi perjalanan wisata ke kawasan itu.
Tim Ekspedisi Warta Kota berupaya mengeksplorasi potensi wisata alam di Kabupaten Lebak.
Perjalanan jurnalistik yang dirajut dalam Ekspedisi Negeri di Atas Awan bakal dilakukan selama tiga hari, Jumat-Minggu (18 Oktober-20 Oktober 2019).
Warta Kota akan melakukan reportase ekslusif dalam format multi-platform, baik video, live social media, liputan online (wartakotalive.com) dan koran (Harian Warta Kota) di berbagai destinasi menarik.
Mulai dari potensi wisata kota Rangkasbitung yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Lebak, situs-situs purbakala, keelokan panorama pantai Sawarna.
Serta menyisir rahasia keindahan area Gunung Luhur di Citorek yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
• Mulai Sekarang Traveling Tanpa Jejak Sampah, Ini Caranya
• 8 Alasan Anda Harus Traveling ke Pakistan, Ini Bakal Jadi Petualangan yang Mengesankan!
Tim ekspedisi juga akan menelusuri kearifan lokal warga Desa Citorek yang masih menjadi bagian dari Kesatuan Masyarakat Adat Kasepuhan Banten Kidul yang berpusat di Sukabumi, Jawa Barat.
Ada kehidupan kehidupan adat masyarakat Cibeber, di desa Cikotok beserta sejarah yang melingkupi desa itu juga akan coba kami rangkum dalam perjalanan ini.
Cikotok pernah punya tambang emas sejak zaman Belanda dan Jepang, kemudian diambil alih ANTAM hingga resmi dututup pada 2011.
Ketua tim Ekspedisi Negeri di Atas Awan yang juga pemimpin redaksi Warta Kota, Ahmad Subechi berharap, kawasan Gunung Luhur menjadi alternatif wisata.
"Tidak hanya memberikan sensasi eksotis berupa pemandangan alamnya, namun menjadi alternatif wisata budaya sebagai simbol kekayaan dan keragaman adat istiadat di Indonesia," ujar Ahmad Subechi.
Dia mengatakannya menjelang pemberangkatan tim ekspedisi Warta Kota di kantor Redaksi Warta Kota, Palmerah, Jakarta Pusat, Jumat (18/10) pagi.
"Wisata budaya juga rasanya tak lengkap tanpa diiringi wisata sejarah."
• Kampung Akuarium Disiapkan Menjadi Destinasi Wisata di Jakarta Utara
• Yogyakarta Masih Jadi Tujuan Wisata Saat Liburan Akhir Tahun 2019
"Untuk itu, kami memandang perlu diangkat pula potensi wisata sejarah di Kabupaten Lebak, termasuk di Citorek, yang memiliki sejumlah situs bersejarah. Selama ini situs-situs tersebut belum begitu banyak diekspose," ucapnya lagi.
Selain itu, ekspedisi bertujuan untuk membangkitkan ekonomi kerakyatan masyarakat setempat ketika semua potensi di kawasan itu telah tergali.
Sebelum berangkat, Ahmad Subechi memberikan pengarahan kepada tim ekspedisi yang berjumlah delapan orang dan doa bersama.
Ekspedisi Negeri di Atas Awan didukung oleh Isuzu, Avtech, Beng-Beng Drink dan Energen.
Nah, ikuti perkembangan Ekspedisi Negeri di Atas Awan selanjutnya di wartakotalive.com.