Terorisme
Kelompok Bom Rakitan dan Molotov Abdul Basith Jadi Dalang Kericuhan Demo Mahasiswa dan Pelajar
Abdul Basith menyiapkan 28 bom ikan berisi paku adalah untuk menggagalkan pelantikan Jokowi sebagai Presiden RI.
Penulis: Budi Sam Law Malau |
"Mereka terbagi dalam 5 kelompok sesuai perannya, namun mereka dalam satu jaringan," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Jumat.
Menurut Argo, peran dosen IPB Abdul Basith selain perencana juga mendanai kelompoknya hingga berhasil membuat bom rakitan dan bom molotov. "Ia mendanai dengan mendatangkan ahli bom ikan dari Papua. Dana yang dikeluarkannya Rp 8 Juta," kata Argo.
Bom rakitan yang ditunjukkan polisi ke wartawan, tampak menggunakan botol minuman energi ukuran 150 ml.

Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto mengatakan dari serangkaian pemeriksaan terhadap para tersangka, terkuak bahwa motif utama dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) Abdul Basith menyiapkan 28 bom ikan berisi paku, yang akan diledakkan dalam aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI, pada Sabtu, 28 September 2019 lalu adalah untuk menggagalkan pelantikan Jokowi sebagai Presiden RI.
Caranya kata Suyudi adalah dengan membuat kerusuhan yakni meledakkan bom ikan berisi paku di sepanjang wilayah Grogol sampai dengan Roxy, Jakarta Barat.
"Jadi target utama tujuan mereka adalah membatalkan pelantikan Jokowi sebagai presiden."
"Mereka berencana meledakkan bom ikan berisi paku yang disiapkan, di sepanjang wilayah Grogol sampai dengan Roxy di Jakarta Barat," kata Suyudi, Selasa (8/10/2019).
Menurut Suyudi saat aksi Mujahid 212, Abdul Basith dibantu rekannya membawa misi menurunkan Jokowi sebagai presiden dengan isu karhutla dan revisi UU KPK.
"Dan target utama atau tujuan akhirnya menggagalkan pelantikan Jokowi sebagai Presiden," katanya.
