Jakarta
Terungkap, Alasan Sopir Bajaj Khawatir Tiap Melintas di Jalan Matraman Raya
Baru-baru ini pasutri jadi korban jambret saat melintas di Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur, Minggu (13/10) lalu, ketika menaiki bajaj.
Penulis: Rangga Baskoro |
Baru-baru ini pasutri jadi korban jambret saat melintas di Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur, Minggu (13/10/2019) lalu, ketika menaiki bajaj.
Seorang pengemudi bajaj bernama Abdullah (61) menjelaskan, tindak pidana kejahatan jalanan tersebut bukan pertama kalinya terjadi di ruas jalan tersebut.
Bahkan, ia acap kali khawatir ketika melintas Jalan Matraman Raya saat membawa penumpang, baik pagi maupun malam hari.
"Kalau malam kan kita jarang narik. Tapi memang pagi-pagi, apalagi kalau hari libur, di sini sepi. Makanya kadang enggak saya ambil kalau mau lewat sana," ujar Abdul di lokasi, Kamis (17/10/2019).
Abdul yang puluhan tahun narik bajaj mengetahui titik mana saja yang rawan kasus penjambretan. Ia pun pernah merasakan membawa penumpang yang jadi korban penjambretan.
• VERONICA Tan Mantan Istri Ahok Diusulkan Jadi Wali Kota Medan, Ini Peluangnya
• BREAKING NEWS: KPK Tetapkan Wali Kota Medan Tersangka
• BREAKING NEWS: Lagi Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Tambun Bekasi
"Memang rawan ya di sini. Dulu pernah kejadian juga, teman saya yang cerita. Ada dua sampai tiga kali. Nah itu jambret selalu kabur, enggak pernah ketangkep," tuturnya.
Sebagai sopir, Abdul menuturkan bahwa mereka kerap berada dalam posisi serba salah ketika hal tersebut terjadi.
Pasalnya, ketika penumpang panik, laju bajaj menjadi tak stabil dan menyebabkan bajaj goyang hingga nyaris terjatuh.
Abdul tak bisa menyalahkan penumpang lantaran para pelaku kerap membawa senjata tajam guna memuluskan niat jahatnya.
"Sekarang gini bang, kalau jambretnya datang dari kiri, kita banting stir mendadak ke kanan, pertama bahaya kalau ada kendaraan lain, bisa kecelakaan. Kedua, kalau memang enggak ada kendaraan lain dan kita ke kanan, bajaj oleng," jelasnya.
• Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Tambun Bekasi, Sehari-hari Berjualan Ikan Hias
Selain itu, para sopir pun mengaku ketakutan apabila membela penumpangnya.
Apabila kejahatan digagalkan, mereka mengkhawatirkan kelak akan jadi incaran penjambret.
"Dulu penumpang saya dua kali pernah jadi korban, penjambretnya selalu dari kiri. Ya bukan saya enggak mau bantu, sayanya juga takut, mau ngelawan tapi saya lagi pegang stir, takutnya juga kita malahan yang kena tusuk," ungkapnya. (abs)