Prestasi Timnas Jeblok, Paguyuban Suporter Timnas Pertanyakan Peran Pelatih dan Tanggung Jawab PSSI
Paguyuban Suporter Timnas Indonesia prihatin akan jebloknya prestasi Timnas Indonesia sekaligus mempertanyakan peran pelatih dan tanggungjawab PSSI.
Paguyuban Suporter Timnas Indonesia prihatin dengan jebloknya prestasi Timnas Indonesia dan mendesak dilakukannya perubahan di tubuh PSSI.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum Paguyuban Timnas Indonesia Ignatius Indro menanggapi buruknya penampilan timnas Indonesia di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.
Para pengurus PSSI dinilai paling bertanggungjawab atas jebloknya prestasi TImnas Indonesia di Kualifikasi Piala DUnia 2022 Zona Asia.
• Paguyuban Suporter Timnas Indonesia Minta Maaf Sekaligus Kecam Kericuhan pada Laga Lawan Malaysia
Dari empat kali bertanding, tak sekalipun timnas menang atau bahkan bermain imbang.
Setelah dikalahkan Malaysia 2-3, timnas dihajar Thailand 0-3, dibantai UEA 0-5, dan terakhir digilas Vietnam 1-3.
Menurut Indro, kekalahan demi kekalahan yang diderita Timnas Indonesia saat kualifikasi Piala Dunia 2022 begitu menyakitkan bagi supporter.

"Ada empat pertandingan tanpa mendapat 1 pun poin ini jelas menandakan banyak kesalahan yang dilakukan oleh PSSI sebagai induk organisasi sepak bola Indonesia. Selain miss management yang dilakukan selama ini, ada 17 pengurus PSSI ditetapkan sebagai tersangka kasus suap merupakan tanda bahaya bagi persepak bolaan kita," kata Indro.
• Timnas Indonesia Dikalahkan Vietnam 1-3, Pelatih Simon McMenemy Ketakutan Diintimidasi Suporter
Menurut Indro, ajang kualifikasi grup kali ini sebenarnya jadi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang bagus karena isinya negara-negara yang harusnya selevel dengan Indonesia.
Lawan-lawan yang dihadapi juga tak asing bagi timnas karena sering bertemu di tingkat regional.
Indro mengatakan, Simon Mcmenemy sebagai pelatih memang tidak bisa disalahkan begitu saja karena memang hanya itu kualitas yang dimilikinya.
"Tapi kita bisa melihat pada bagaimana pemilihan peltih tersebut untuk timnas. Simon sendiri tidak memiliki track record yang membanggakan selama karier kepelatihannya. Disitu kita melihat ada kesalahan fatal yang dilakukan federasi setelah kasus Luis Milla, ini akibat miss management yang dilakukan PSSI," tuturnya.
Sistem yang ada di tubuh PSSI sendiri membuka peluang para pengurusnya terlibat pengaturan skor sehingga 17 pengurusnya saat ini menjadi tersangka.
Belum lagi mekanisme pemilihan pelatih hingga pemain yang diduga banyak unsur KKN.
Melihat semua kondisi timnas dan PSSI saat ini PSTI menyatakan:
1. Menolak pertanggung jawaban pengurus PSSI saat ini karena telah gagal dalam mengemban tugas memperbaiki sepak bola Indonesia dan terbukti sebagian pengurusnya malah ikut serta dalam proses rusaknya sepak bola tanah air.
2. Menolak kembalinya orang-orang lama terutama yang memiliki dosa-dosa masa lalu dalam kepengurusan PSSI selanjutnya.
3. Meminta kepengurusan yang baru pasca KLB PSSI 2 November mendatang berani melakukan perubahan fundamental pada system persepak bolaan Indonesia.
4. Mengajak seluruh stake holder sepak bola segera membuat payung hukum untuk supporter.
Semua berbenah
Pelatih Simon McMenemy seusai timnya dikalahkan Vietnam terlihat pasrah dengan posisinya sebagai pelatih.
Ia menilai, jika punya keinginan timnas lolos ke Piala Dunia, maka semua pihak harus mulai berbenah.
Tak cuma terkait di dalam lapangan, tetapi juga di luar lapangan.
• Irfan Bachdim Beberkan Penyebab Timnas Indonesia Kalah dari Vietnam
Ia kemudian menyinggung peristiwa ricuhnya suporter Indonesia saat laga melawan Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, 5 September silam.
Pada laga yang berakhir 3-2 untuk kemenangan Malaysia itu, oknum suporter Indonesia sempat menyerbu tribune suporter Malaysia.
"Kalau ingin lolos ke Piala Dunia, kita harus bersama melawan hambatan-hambatan yang ada, di mana salah satunya jadwal liga bisa lebih baik lagi," tuturnya.
• Timnas Indonesia Digilas Vietnam 1-3, Seruan Segera Ganti Pelatih Membahana di Media Sosial PSSI
Sekjen PSSI Ratu Tisha beberapa waktu lalu mengatakan, pihaknya terus berusaha meningkatkan kemampuan pelatih, antara lain dengan mengadakan seminar, pelatihan, dan peningkatan lisensi.
"Ada istilah ‘Best coach, best player’ ya, karena dari pelatih yang berkualitas bisa menciptakan pemain yang berkualitas juga. Maka dari itu, kita semua disini harus memupuk, menjaga, dan merawat apa yang sudah ada, baik pelatih dan pemain. Sebab orang-orang yang bersiap, maka kemenangan tentu dapat diraih. Kursus-kursus pelatih sudah kami jalankan. Pendidikan telah berlangsung di daerah-daerah,” tutur Tisha.
• Ratu Tisha: Pelatih Berkualitas Akan Hasilkan Pemain Berkualitas
“Kemenangan datang kepada orang-orang yang sudah siap untuk menang. Semoga cita-cita sepak bola akan terwujud,” tambahnya.