Identitas Pria yang Tewas Dalam Posisi Terbalik Belum Diketahui
Polisi hingga kini belum mengetahui secara pasti sosok pria yang ditemukan tewas dalam posisi terbalik di Jalan Pedati, Jatinegara, Jakarta Timur.
Penulis: Rangga Baskoro |
lihat foto
Polisi hingga kini belum mengetahui secara pasti sosok pria yang ditemukan tewas dalam posisi terbalik atau kepala di bawah menyentuh aspal dan kaki menghadap di atas, di Jalan Pedati, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (15/10), sekira pukul 22.40 WIB malam kemarin.
Kapolsek Jatinegara Kompol Darmo Suhartono saat pertama kali dilakukan pengecrkan oleh polisi, pihaknya tak menemukan dompet atau selembar pum uang pada jasad pria yang diperkirakan berumur 45 tahun itu.
"Dompet, identitas, uang, handphone, semua enggak ada. Kita masih belum tahu identitasnya, dari warga sekitar juga enggak ada yang mengenali," kata Darmo di Mapolsek Jatinegara, Rabu (16/10/2019).
• Tragedi Siswa SMP Tewas Setelah Terjatuh dari Lantai 4 Sekolah di SMPN 42 Jakarta Utara
Berdasarkan keterangan saksi yang pertama kali menemukan jasadnya terbalik, Darmo menuturkan lokasi korban ditemukan merupakan sebuah lapak kopi PKL.
Sebelum meninggal korban sempat duduk di kursi pemilik lapak kopi tersebut, namun tiba-tiba jatuh dan saat diperiksa warga sudah meninggal.
"Tempat korban ditemukan itu lapak tukang kopi, tapi pas kejadian lagi tutup. Keterangan dari saksi korban sempat duduk istirahat, enggak lama jatuh dan meninggal," ujarnya.
Terkait penyebab kematianya, Darmo menyebut dugaan sementara korban meninggal karena sakit karena tak ditemukan tanda penganiayaan.
Namun pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan tim dokter forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) guna memastikan penyebab kematian.
"Untuk pastinya kita tunggu hasil pemeriksaan dokter, jenazah korban saat ini masih di RSCM untuk diperiksa. Tapi dugaan sementara meninggal karena sakit," tuturnya.
Sebelumnya, warga Jalan Pedati, Kelurahan Bidara Cina digegerkan dengan penemuam jasad yang posisinya terbalik, yakni kaki menghadap ke atas dan kepala menyentuh aspal.
Posisi jasad yang tak biasa tersebut menyebabkan tak ada satu pun warga yang berani untuk memeriksa kondisinya. Terlebih lagi di dekatnya ditemukan banyak darah berceceran.
