Berita Jakarta
UPDATE Pemilik Mr Braid Bantah soal Adanya Praktik Prostitusi
Temuan adanya praktek prostitusi yang terjadi dalam Mr Braid disangkal Anton pemilik Mr Braid.
Tidak berselang lama usai memesan minuman, seorang bartender mengusulkan agar segera memilih seorang terapis.
Dirinya beralasan karena menjelang petang, pengunjung akan membludak.
"Bisa semuanya (pijat plus plus) pilih aja," ungkapnya sembarang menunjuk satu per satu terapis lengkap dengan karakter layanannya.
Usai memilih seorang terapis, sang terpilih kemudian mengambil handuk yang sudah tertata di pojok tempat duduk mereka.
Sang terapis kemudian meminta kartu deposit dan mengarahkan untuk naik ke kamar yang terletak di lantai atas.
Menapaki lantai dua, terlihat belasan kamar berpintu rapat.
Usai mempersiapkan diri, terapis kemudian mengunci rapat untuk memberikan pelayanan.
"Saya sudah dua tahun kerja di sini, sama aja, dulu namanya Gives sekarang Mr Braid, yang kerja (terapis) juga sama," ungkap N ramah.
Dirinya menyebut layanan pijat plus plus yang diberikan merupakan komitmen perusahaan, bukan keinginan para terapis.
Sehingga, seluruh terapis diwajibkan untuk melayani para tamu, termasuk berhubungan intim pada akhir sesi pijat.
"Kalau saya sebenarnya nggak mau, tapi ya harus. Kalau nggak (berhubungan intim), bisa dipecat.
"Kita juga nggak boleh ambil tips, karena setengah dari deposit masuk ke kita," ungkap gadis berusia 21 tahun itu.
Usai menyelesaikan sesi pijat, dirinya kemudian mengantar menuju meja waitress di lantai dasar.
Seorang waitress kemudian memindai kartu deposit, sehingga seluruh tagihan terbayarkan.
"Kalau durasinya (pijat) kelebihan bayar lagi, tapi kalau masih ada depositnya nanti dikembaliin uangnya," ungkap N. (dwi)