Target Penjualan Mobil Nasional Direvisi oleh Gaikindo, Emiten Ban Tetap Optimistis
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merevisi target penjualan mobil nasional sebesar 10 persen menjadi 1 juta unit di 2019.
WARTA KOTA, PALMERAH---- Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merevisi target penjualan mobil nasional sebesar 10 persen menjadi 1 juta unit di 2019.
Sebelumnta target penjualan secara nasional sebanyak 1,1 juta unit.
Meski begitu, sejumlah emiten ban seperti PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) dan PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) mengakui penjualan hingga akhir tahun masih baik-baik saja.
Head of Communication PT Goodyear Indonesia Tbk, Wicaksono Soebroto, mengatakan, sejauh ini penjualan untuk pasar domestik dan replacement dalam dua bulan terakhir masih sesuai target.
“Adanya koreksi penjualan mobil Gaikindo turut mempengaruhi target perusahaan secara makro, tapi tidak signifikan untuk disampaikan,” kata Wicaksono kepada Kontan.co.id.
Namun Wicaksono enggan memberikan informasi terkait koreksi target penjualan tersebut.
Sebab perusahaan masih baik-baik saja.
Wicaksono mengatakan, Goodyear sebagai produsen ban masih sama seperti perusahaan lain yang sedang berusaha menutup tahun ini dengan sebaik-baiknya.
Wicaksono mengatakan, di tengah keadaan daya serap pasar yang sedikit melemah strategi yang akan digenjot GDYR untuk sisa tahun ini adalah fokus pada pasar domestik untuk ban komersial sekaligus menambah toko dan distributor untuk ban konsumer.
• Menjalankan Bisnis Kuliner Tanpa Memakai Warung, Kok Bisa?
Direktur Corporate Communication PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), Catharina Widajaja, mengatakan, tidak ada perubahan target penjualan akibat revisi target penjualan mobil oleh Gaikindo.
“Mengingat kontribusi penjualan Original Equipment Manufacture (OEM) untuk penjualan GJTL relatif kecil hanya sebesar 10 persen-15 persen,” katanya.
Lantaran kontribusinya yang tidak besar, Catharina mengatakan, dampak dari menurunnya penjualan otomotif jadi relatif kecil.
GJTL yakin penjualan akan tercapai sesuai target yakni meningkat lima persen hingga delapan persen pada akhir tahun ini.
GJTL berharap ada pemulihan pada penjualan domestik.
• Ingin Membuat Undangan? Bisa Menyambangi Jasa Cetak Undangan di Kawasan Tebet
Selain itu, salah satu strategi yang akan dilakukan GJTL adalah meningkatkan penjualan ekspor.
Adapun dengan penundaan perusahaan ban PT Hankook Tire Indonesia menambah pabrik ketiganya di Cikarang, GJTL bakal mengurangi ekspansi kapasitas truk dan bus radial (TBR).
Sementara itu, sejumlah analis mencermati dua emiten ban yakni PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) dan PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR).
Analis Panin Sekuritas, William Hartanto, mengatakan, koreksi target yang dilakukan Gaikindo belum tentu berpengaruh pada prospek emiten ban.
“Sebab itu kan cuma revisi, bukan berarti penjualan bisa langsung menurun dari GJTL dan GDYR,” kata William kepada Kontan.co.id.
Kendati demikian, jika revisi tersebut benar terjadi, nantinya bisa menjadi sentimen negatif bagi saham kedua emiten ini.
Di antara beberapa emiten produsen ban, William lebih mencermati saham GJTL yang menurutnya lebih menarik dari segi likuiditas dan pergerakan harganya.
Kalau melihat laporan keuangan terakhir GJTL di semester I 2019, penjualannya tumbuh 6,8 persen year on year (yoy) dari sebelumnya Rp 7,17 triliun di semester I 2018 menjadi Rp 7,66 triliun.
Adapun laba bersih periode berjalannya turut tumbuh dan bisa membalikkan rugi bersih yang dibukukan pada periode sebelumnya.
Pada semester I 2018 GJTL membukukan rugi bersih Rp 93,88 miliar kemudian di semester I-2019 ini menjadi Rp 163,75 miliar.
Pendapatan GJTL mayoritas masih didominasi penjualan ban yakni sebesar Rp 14,78 triliun kemudian penjualan kain ban sebanyak Rp 1,40 triliun.
Sisanya dari penjualan karet sintetik, benang nilon, dan produk lainnya.
• Menghilangkan 7 Kebiasaan yang Bisa Hambat Kesuksesan dan Kebahagian
Analis MNC Sekuritas, Catherina Vincentia, mengatakan, tumbuhnya laba GJTL karena didorong keuntungan kurs.
“Maka seiring dengan penurunan target penjualan mobil dan tren penjualan mobil periode Januari sampai Agustus 2019 yang menurun sebesar 13,4 persen yoy, produsen ban mengalami penurunan kinerja,” katanya.
Catherina mengatakan, prospek saham emiten ban sedang turun, bisa dilihat dari harga saham GJTL yang menurun 3,85 persen secara year to date (ytd) diikuti emiten ban lainnya yaitu PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) yang turun cukup signifikan sebesar 25,69 persen ytd.
Sementara itu, GDYR mencatatkan kenaikan harga saham sebesar 3,9 persen ytd namun saham GDYR tidak likuid karena menurut Catherina akibat minimnya transaksi.
Meski demikian, saham GDYR sempat ada kenaikan pada bulan Januari dan Februari 2019 tapi hal ini karena adanya window dressing.
Sehingga investor dapat wait and see.
William merekomendasikan buy untuk GJTL dengan target harga Rp 650-Rp 700 untuk jangka pendek hingga menengah.
• 5 Hal yang Bisa Mengganggu Kesehatan Mental Akibat Terpapar Media Sosial
Berita ini sudah diunggah di Kontan dengan judul Gaikindo revisi target penjualan mobil nasional, emiten ban tetap percaya diri dan Target penjualan mobil nasional dikoreksi 10%, simak rekomendasi analis berikut