Letjen Purnawirawan Suryo Prabowo Unggah Detik Penikaman yang Dialami Wiranto dari Sudut Lebih Jelas

SEBUAH video pendek yang diunggah Letnan Jenderal (Letjen) Johanes Suryo Prabowo mempunyai sudut yang menjelaskan penikaman yang dilakukan oleh pelaku tepat mengenai tubuh korban.

Melalui akun pribadinya di Instagram, Letjen Johanes Suryo Prabowo meyakini, kalau yang dialami oleh Menko Polhukam Wiranto memang benar terjadi.

Alasannya, dia juga pernah mengalami peristiwa serupa, sehingga meyakini, video terkait kasus itu, yang diunggahnya memang peristiwa penikaman yang benar dialami Wiranto.

Bahkan, tentara yang berpengalaman ini meyakini, luka yang dialami Wiranto memang serius.

Berikut penjelasannya.

Kalau video ini bukan editan, tentunya pak Wiranto BUKAN nyaris ditikam, tetapi SUDAH kena tikam, dan siapa pun pelaku penikamannya HARUS dihukum.

Tidak selamanya seseorang yang pernah berbohong seumur hidupnya akan berbohong terus. Meski ada satu dua orang yang hobi berbohong.

O iya, sekedar info.

Saya pernah mengalami, dan cukup sering melihat korban penembakan dan penusukan yang tidak langsung berdarah.

Itu a.l. karena pembuluh darahnya korban tidak terpotong atau tertembus.

Bila ada yang nggak percaya, ... coba sendiri deh.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, diserang pasangan suami istri, SA dan FD, Kamis (10/10/2019) siang.

Peristiwa itu terjadi saat Wiranto turun dari mobil di alun-alun Menes, Kabupaten Pandeglang.

Namun, Tenaga Ahli Menko Polhukam, Agus Zaini, menyebut bahwa Wiranto tetap tegar.

Kini, Wiranto masih menjalani perawatan usai operasi di RSPAD Gatot Subroto.

Di mana, menurut Zaini, usus halus Wiranto, mesti dipotong sepanjang 40 cm.

Informasi tersebut ia bagikan melalui pesan tertulisnya.

• Tenaga Ahli Menko Polhukam Mengungkap Usus Halus Wiranto Mesti Dipotong 40 Cm

• Tiga Putri Sedarah Sukses Membunuh Ayah Pemerkosa Saat Tidur Pulas di Kursi dengan Tikaman Mematikan

• Dua Remaja Menggali Kuburan Nenek 84 Tahun untuk Merampok dan Menyetubuhi Mayat Nenek Tersebut

Berikut isi pesan tersebut.

WIRANTO TETAP TEGAR

Oleh: Agus Zaini

Menko Polhukam Wiranto diserang orang tak dikenal, menderita dua tusukan di bagian perut sebelah kiri saat berada persis di pinggir lapangan Alun-Alun Menes, Pandeglang, pada 10 Oktober 2019 siang.

Meskipun menjelang akhir masa sama kabinet pertama Jokowi, totalitas Wiranto tetap stabil, fokus bekerja memberikan yang terbaik sebagai wujud pengabdiannya bagi negeri ini.

Sehari sebelumnya, ia masih berada di Wamena, Papua untuk memastikan masyarakat yang terdampak kerusuhan terlayani dengan baik.

Tak terbayangkan, betapa lelahnya Wiranto sepulang dari Wamena.

Sebagai orang yang menjunjung tinggi komitmen ia tetap meluangkan waktu menghadiri undangan pengurus Universitas Mathla'ul Anwar.

Meskipun Sekretaris Pribadinya sempat mengusulkan agar kunjungan itu diwakilkan.

Tapi, beliau memutuskan untuk hadir.

Baginya, komitmen adalah harga diri.

Selepas acara, tak lama menjejakkan langkah turun dari mobil menuju helikopter yang akan ditumpanginya guna menghadiri acara lain di Jakarta, tiba-tiba seorang pria secara brutal menghunuskan sebilah pisau, sigap ia lekas menghindar.

Sayangnya pisau telanjur menusuk bagian perutnya.

Beruntung Wiranto selamat.

Lekas ia diamankan ke dalam mobil.

Bagian perut dirasakan cukup sakit, ternyata ada luka cukup dalam, ia menutupi luka dengan pakaian dari ajudannya, menahan darah yang mengucur cukup deras.

Dalam kondisi sadar, sepanjang jalan Wiranto terus beristighfar, diselingi dzikir “Subhanallah” serta mengucapkan kalimat _“Laa hawla wa laa quwwata Illa billah”_. Lafadz itu terus terucap dari mulutnya, sambil menahan rasa sakit.