Gempa Bumi

Siswa Ambon Riang Gembira Sambut Gempa, Tidak Berpotensi Tsunami Tapi Berpotensi Libur

Siswa Ambon girang karena gempa yang terjadi di Ambon. Karena gempa tersebut mereka diliburkan

Penulis: Desy Selviany | Editor: Dian Anditya Mutiara
Facebook Ambon Story
Siswa SMP di Ambon girang karena gempa, mereka dipulangkan oleh sekolah karena gempa 

Bukan cemas, siswa SMP di Ambon girang sambut gempa yang menimpa wilayah mereka.

Mereka riang karena diliburkan oleh pihak sekolah karena gempa.

Video kegirangan anak-anak Ambon itu kemudian diunggah akun Facebook Ambon Story yang kemudian viral di media sosial.

Seorang siswa berpakaian seragam SMP membuat sebuah video tanggapannya soal gempa Ambon Rabu (9/10/2019).

“Gais e..!! Beta paling suka gempa-gempa bagini e.. Gempa seng berpotensi tsunami tapi berpotensi libur e.."kata anak laki-laki yang tidak diketahui namanya itu.

BMKG Menghitung Gempa Susulan Ambon Sebanyak 1.216 Kali, Ini Penyebab Utamanya

Viral Video Pelajar Naik Eskavator Saat Mau ke Sekolah, Demi Lewati Jalan Rusak di Pacitan

Terlihat di video itu, sejumlah siswa SMP lain bergegas pulang.

Ia mengarahkan video kameranya ke teman-temannya yang dipulangkan karena gempa.

“Beta kaya bagaimana e, gempa paling enak sudah,” kata anak laki-laki tersebut.

Kemudian anak itu menanyakan pendapat fenomena gempa Ambon kepada teman-temannya. “Bagaimana kawan-kawan, gempa tidak berpotensi tsunami tapi berpotensi apa?” kata anak tersebut.

“Libur,” jawab kompak teman-teman anak itu.

“Gempa bukan berpotensi tsunami, tapi berpotensi libur gaes, libur, libur,” kata anak itu girang.

Bukan hanya anak itu, siswa SMP lainnya juga girang karena dipulangkan oleh pihak sekolah. Tidak ada wajah kecemasan karena gempa yang terjadi hingga ribuan kali di Ambon itu.

Kunjungi Maluku, Mensos Pastikan Kebutuhan Dasar Penyintas Gempa Terpenuhi

Baru diunggah 2 jam, postingan itu sudah dibagikan hingga 337 kali.

Netizen umumnya teringat masa kecil yang bahagia jika dipulangkan oleh pihak sekolah apapun alasannya.

“Ingat waktu masih sekolah. Kalau libur apapun itu pasti gembira, semoga semua keluarga disana dilindungi,” komentar Haikal Syaifuddin Batigin.

“Saat Katong masih kecil-kecil juga selalu menggunakan momen-momen tersebut buat kesenangan,” tulis Christie Papilaya.

Ada 1.216 Gempa Susulan

Diketahui sejak gempa pertama 6,5 magnitudo Kamis (9/10/2019) hingga kini Ambon masih diguncang gempa susulan.

Diberitakan Wartakotalive.com, Selasa (8/10/2019) pihak BMKG menjelaskan tercatat sudah 1.216 gempa susulan terjadi di Ambon.

Sebanyak 135 kali gempa susulan dirasakan oleh masyarakat.

Meski demikian, BMKG menjelaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir berlebih terkait fenomena tersebut.

Setiap peristiwa gempa kuat pasti terjadi deformasi batuan kerak bumi.

Hal itu menyebabkan pergeseran blok batuan.

Karena pergeseran blok batuan yang sangat luas itulah terjadi ketidaksetimbangan gaya tektonik di zona tersebut.

“Akhirnya muncul gaya-gaya tektonik untuk mencari kesetimbangan menuju kondisi stabil,” jelas BMKG.

Dalam proses mencari kesetimbangan gaya tektonik itu, terjadilah deformasi-deformasi kecil pada batuan di sekitar pusat gempa utama. 

Kejadian itu dimanifestasikan sebagai gempa susulan.

BMKG menjelaskan jika gempa kuat itu memicu perubahan dan peningkatan tegangan di sekitar pusat gempa maka rentetan gempa susulan dipastikan dapat terjadi sekitar pusat gempa utama.

Lazimnya kata BMKG gempa kuat bermagnitudo di atas 6,0 akan wajar mengalami aktivitas gempa susulan.

“Semakin besar magnitudo gempa, maka potensi gempa susulannya semakin banyak, apalagi jika ditunjang dengan kondisi batuan di wilayah tersebut yang rapuh,” jelas BMKG.

Sehingga banyaknya aktivitas gempa bumi susulan di Kairatu - Ambon menggambarkan karakteristik batuan di wilayah tersebut yang rapuh (brittle).

Namun demikian pantauan BMKG tren frekuensi aktivitas gempa susulan Kairatu – Ambon kini semakin mengecil.

“Harapan kita semoga gempa susulan segera berakhir dan kondisi kembali normal,” jelas BMKG.

Berdasarkan data grafik dari BMKG aktivitas gempa susulan di Kairatu-Ambon semakin berkurang.

Di hari ke 12 gempa susulan menurun ke angka 54 gempa dibanding hari pertama yang mencapai 244 gempa. Sedangkan untuk hari Selasa pagi ini, gempa susulan baru terjadi 1 kali.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved