KEBAKARAN
Para Pelajar yang Terdampak Kebakaran di Tamansari Belum Dapat Bersekolah
Para Pelajar yang Terdampak Kebakaran di Tamansari Belum Dapat Bersekolah. Simak selengkapnya dalam berita ini.
Penulis: Joko Supriyanto |
KEBAKARAN pemukiman padat penduduk di Jalan Kebon Jeruk XIII, Tamansari, Jakarta Barat, menghanguskan sebanyak 73 rumah semi permanen, Minggu (6/10/2019 .
Tak hanya puluhan rumah hangus terbakar, namun beberapa pelajar yang tinggal kawasan itu pun juga berdampak pada kegiatan sekolah, pasalnya beberapa peralatan sekolah hingga seragam sekolah ikut terbakar.
Kini para pengungsi dampak kebakaran pun menempati RPTRA Matahari yang terletak tak jauh dari lokasi kebakaran, kurang lebih sebanyak 99 warga menempati tenda pengungsian ini, termasuk anak-anak sekolah.
• Warga Antre Buat Rekening Uang Kompensasi Tumpahan Minyak Pertamina di Muara Gembong
Mereka yang berada di sana nampak terlihat beristirahat dengan beralaskan tikar di ruangan RPTRA, adapula yang menempati satu tenda biru milik Dinsos yang berada di kanan RPTRA, para pengungsi ini terlihat berbincang-bincang bersama beberapa warga lain.
Salah seorang anak, Rudi (11) pelajar yang terdampak mengatakan bahwa pada hari ini, dirinya tak masuk sekolah, hal ini dilatarbelakangi karena seragam dan beberapa peralatan sekolah miliknya hangus terbakar.
"Ngak sekolah kan terbakar semua, jadi di sini aja," kata Rudi saat ditemui di RPTRA Matahari, Senin (7/10/2019).
Sementara itu, salah seorang pengungsi, Winda (38) mengatakan hingga saat ini kebutuhan makanan yang datang sudah memenuhi dan tercukupi, namun memang untuk kebutuhan para pelajar seperti peralatan sekolah dan seragam belum datang.
• VIDEO: Dirut BPJS Kesehatan Jelaskan Soal Defisit Anggaran Mereka
"Kalo seragam belum ada. Tapi ngak tahu dah, anak saya belum dapat soalnya. Dia juga belum sekolah," katanya.
Meski begitu, pihak sekolah sudah datang dan memberikan keringanan agar anaknya bisa tetap masuk, meskipun belum memiliki seragam sekolah. Namum Winda mengaku anaknya engan ke sekolah jika belum ada seragam.
"Sekolah sih udah bilang kalo mau masuk masuk aja. Udah di suruh juga, cuma anaknya belum mau, ya paling nanti kalo udah dapat seragam baru masuk sekolah," ujarnya.
Selain itu, Ineke (37) salah satu pengungsi mengatakan sejak pasca kebakaran beberapa bantuan terus berdatangan, namun beberapa popok bayi dinilai masih kurang. Untuk itu ia berharap pempres untuk bayi agar dilakukan penambahan.
"Kalo pakaian sih udah banyak, apalagi makanan, kita juga udah dapat makanan siap saja siang malam. Paling kalo lebih penting popok buat bayi," katanya.
• Pemprov DKI Dipastikan akan Menerbitkan Penataan PKL di Trotoar pada Desember 2019
Sementara itu Camat Tamansari, Risan mengatakan pihaknya hingga saat ini terus berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan terkait bantuan pakaian seragam sekolah dan peralatan sekolah untuk siswa pelajar yang terdampak pada kebakaran Tamansari.
"Nanti saya bantu juga masalah pakaian sekolah dan sebagainya, kita juga sudah berkordinasi dengan Dinas Pendidikan, dan pihak sekolah juga saya minta untuk memberikan keringanan karena ini kan musibah," katanya.
Lebih lanjut pihaknya juga akan membantu warga beberapa dokumen warga yang terbakar seperti KK, hingga KTP. Ia pun juga sudah berkordinasi dengan Dukcapil terkait hal itu. Walau begitu pihaknya masih melakukan pendataan bagi warga yang terdampak.
"Tadi saya sudah undang dukcapil, udah siap untuk cetak KTP. KK juga sudah siap cetak, data kan sudah terekam. Kita tinggal nunggu pendataan saja dari tim lapangan," ucapnya.
• Sudin Kehutanan Jakarta Pusat Bangun 65 Sumur Pantek karena Minimnya Mobil Tangki Air
Terpisah, Lurah Maphar, Lif Satria mengatakan terkait kebutuhan seperti selimut, pakaian, beras, makanan siap saja sudah dirasa mencukupi. Hanya saja beberapa masih belum tercukupi.
"Paling yang kurang itu kayak pakaian dalam. Tapi sejauh ini bantuan terus masuk. Semoga bantuan dari Dinsos segera datang lagi, tapi sejauh ini bantuan tercukupi," ucapnya. (JOS)
Caption foto: sejumlah pengungsi nampak memenuhi RPTRA Matahari yang dijadikan tempat pengungsian pasca kebakaran di Tamansari, Jakarta Barat.