Iwet Ramadhan Kembali Digandeng Produsen Perlengkapan Bayi Luncurkan Botol Susu Motif Batik
Iwet Ramadhan Kembali Digandeng Produsen Perlengkapan Bayi Luncurkan Botol Susu Motif Batik
Penulis: Ign Agung Nugroho |
Bertepatan dengan Hari Batik Nasional, Iwet Ramadhan kembali digandeng produsen perlengkapan bayi, Pegion meluncurkan seri botol susu dan peralatan makanan (feeding set) dengan motif batik.
Sekadar diketahui sosok pria bernama lengkap Wethandrie Ramadhan ini, selain dikenal berkecimpung di jagat entertaiment, juga dikenal sebagai pemerhati, desainer batik, dan juga pemilik usaha butik dengan label TikShirt.
Iwet mengaku, ini adalah tahun keenam dirinya bekerja sama dengan brand perlengkapan bayi asal Jepang itu.
"Setiap tahun saya merancang motif batik yang diaplikasikan pada botol susu," kata Iwet di The Papillion Cafe, Pacific Place Mall, SCBD, Jakarta, pekan lalu.
Untuk tahun ini, Iwet memperkenalkan motif batik terbaru dengan karakter burung phoenix (Lok Can) dan sulur (rumput).
Inspirasi batik Lasem dengan dominasi warna merah dan biru, atau dikenal dengan Bangbiro ini mendominasi rancangan Iwet.
Selain itu, ia juga merancang motif batik merak, kupu-kupu, dan bangau pada peralatan makan bayi (feeding set).
"Motif ini sebenarnya sudah saya buat sejak 2016 lalu. Tapi ditolak karena dinilai motifnya kurang sesuai dengan campaign Pigeon.
Alasannya, mata dan paruh burung phoenix terlalu galak, judes. Tapi entah mengapa, saya bersikeras untuk mengajukan motif ini karena filosinya yang begitu kuat," kata Iwet.
Akhirnya, lanjut Iwet, setelah dilakukan perombakan sana sini, motif burung phoenix yang digarap bisa diterima.
Menurut Iwet, ia mengubah mata burung yang semula melek, menjadi tertutup. Begitu juga dengan paruh burung dibuat agak turun.
"Lalu sayapnya juga saya buat gemulai, seperti gerakan orang menari Jawa. Saya mengambil inspirasi dari batik khas Lasem.
Karena burung phoenix merupakan motif batik yang sangat popular di Lasem. Pengaruh dari budaya Cina Peranakan," katanya.
Menurut Iwet motif rancangannya memiliki filosofi bahwa wanita itu merupakan sosok yang kuat, sedikit sombong, namun cantik dan anggun.
"Sebagaimana burung phoenix ia memilih diam, sampai akhirnya ia bisa menyelesaikan masalahnya.