Rangkaian Budaya Aceh Warnai Gebyar Pernikahan Indonesia ke-12, yang Mau Menikah Wajib Datang!
Pada edisi ke-12 Gebyar Pernikahan Indonesia, Parakrama Organizer menggandeng Badan Penghubung Pemerintah Aceh.
GEBYAR Pernikahan Indonesia kembali digelar.
Pada edisi ke-12 Gebyar Pernikahan Indonesia, Parakrama Organizer menggandeng Badan Penghubung Pemerintah Aceh.
Juga, didukung penuh oleh Himpunan Perusahaan Penata Acara Pernikahan (HASTANA), Cut Marlyn Decoration, dan Dewwi Music.
• Polisi Sebut Bom yang Disita dari Rumah Dosen IPB Mengandung Deterjen, Lada, Kaca, Hingga Paku
Rangkaian pesona budaya prosesi pernikahan Aceh, memeriahkan malam pembukaan Gebyar Pernikahan Indonesia di Kartika Expo, Balai Kartini, Jakarta, Jumat (4/10/2019) malam.
Gebyar Pernikahan Indonesia ke-12 digelar pada 4–6 Oktober 2019, di Kartika Expo, Balai Kartini, Jakarta.
Pameran diselenggarakan pada pukul 12.00–23.00 WIB, serta Sabtu dan Minggu pada pukul 10.00–22.00 WIB. Harga tiket masuknya Rp 25 ribu per orang.
• PROFIL 10 Pimpinan MPR 2019-2024: Ada Penyintas Kanker Payudara
Gebyar Pernikahan Indonesia ke-12 dibuka dan diresmikan oleh istri Plt Gubernur Aceh Dyah Erti Idawati, dengan prosesi Peusijuk dan diramaikan dengan tarian Ranup Lampuan, sajian khas musik Aceh.
Arief Rachman, Direktur Parakrama Organizer mengatakan, pada setiap penyelenggaraan Gebyar Pernikahan Indonesia, pihaknya selalu membawakan budaya yang berbeda."
"Setelah budaya Jawa dan Betawi, kini Giliran Aceh yang memeriahkan acara pembukaan Gebyar Pernikahan Indonesia edisi ke–12."
• Meski Sudah Melobi Megawati, Prabowo Gagal Antarkan Kader Gerindra Jadi Ketua MPR
"Hal ini sejalan dengan komitmen kami untuk turut aktif melestarikan kekayaan budaya bangsa."
"Sekaligus untuk mempromosikan dan mengajak generasi muda agar mencintai budaya daerah serta bangga memilih adat tradisional sebagai tema pesta pernikahannya," tutur Arief.
Dari sisi bisnis, Arief menambahkan, perkembangan industri kebutuhan pernikahan tradisional di Indonesia masih menjanjikan.
• DAFTAR Lengkap Panglima TNI Sejak Tahun 1945: Mayoritas dari Angkatan Darat
Di tengah gelombang budaya barat yang begitu besar, antusiasme keluarga calon pengantin untuk menggunakan pernikahan adat masih sangat tinggi.
Hal ini dapat dilihat dari animo pengunjung Gebyar Pernikahan Indonesia selalu penuh dari waktu ke waktu.