Lifestyle

KISAH Juragan Sendal Lucu Beromzet Ratusan Juta, Berawal Bantu Seorang Ibu dan Melihat Sendal Jatuh

Ada kisah menarik seorang juragan sendal lucu (sencu), dan diketahui kini juragan sendal lucu beromzet ratusan juta rupiah.

Editor: PanjiBaskhara
Edgar/SuryaMalang
Eko Yudi Miranto, pemilik usaha Sandal Lucu (Sancu) yang kini omsetnya hingga Rp 500 juta per bulan dan telah diekspor ke sejumlah negara di Asia Tenggara. 

Ada kisah menarik seorang juragan sendal lucu (sencu), dan diketahui kini juragan sendal lucu beromzet ratusan juta rupiah.

Rupanya, kisah sukses juragan sendal lucu ini berawal dari juragan sendal lucu menolong seorang ibu di gerbong kereta api.

Simak kisah jejak sukses juragan sendal lucu Eko Yudi Miranto.

"Sebaik-baik pekerjaan adalah pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang baik."

BERDURASI 30 Detik, Beredar Video Panas Wanita Manado, Minta Dibelikan Baju ke Seorang Pria Berumur

Anak Muda Arsenal Unjuk Gigi di Ajang Liga Europa, Taklukkan Standard Liege 4-0

Saat Anggota DPR RI Lain Tampil Mewah, Angelo Wake Kako Justru Tampil Sederhana dan Tuai Pujian

Itulah motto hidup Eko Yudi Miranto (37), juragan Sandal Lucu (Sancu) dari Kota Malang yang kini memiliki omset Rp 500 juta per bulannya.

Bahkan, produk Sancu telah laku ke sejumlah negara di Asia Tenggara seperti Singapura dan Malaysia.

Sancu merupakan nama brand dari sandal anak-anak beraneka motif dengan beragam karakter lucu.

Karakternya pun cukup bervariasi, mulai dari tokoh-tokoh kartun, superhero, buah-buahan hingga sejumlah hewan.

Buah-buahan Ini Bila Dikonsumsi Bisa Bikin Tidur Lebih Nyenyak, Cocok Buat yang Mengalami Insomnia

AZ Alkmaar Vs Manchester United Berakhir Tanpa Gol, Setan Merah Amankan Posisi Kedua Klasemen Grup L

Sedang Berlangsung Live Streaming Arsenal Vs Standard Liege 3-0, Martinelli Cetak 2 Gol

Pria kelahiran Kediri dan tinggal di Perumahan Gadang Mandiri No 8, Sukun, Kota Malang itu ceritakan, awal mula dirinya berkecimpung di dunia usaha Sancu berawal dari sebuah perjalanan ke Jakarta.

Saat itu, ia bersama teman kuliahnya, Firmansyah, sedang membantu seorang ibu yang akan mengambil tasnya di dalam gerbong Kereta Api.

Tiba-tiba, ada sebuah sandal anak-anak terjatuh saat ia membantu seorang ibu tersebut.

Dari situlah, Eko pun berpikir, sandal anak-anak itu bisa dijadikan modal bisnis.

Sandal Lucu (Sancu) dari Kota Malang. (edgar)

"Sandal yang jatuh itu, bentuknya lucu. Kemudian saya searching di internet untuk melihat beragam modelnya"

"Setelah saya cek ternyata jarang juga yang berwirausaha sandal lucu tersebut. Nah dari situlah ide pertama kali tercetus," ucapnya kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (2/10/2019).

Pria lulusan jurusan Statistik Institut Teknologi Surabaya (ITS) Surabaya itu sejak dulu telah gemar dalam berwirausaha.

Pada saat kuliah, Eko telah berwirausaha dengan berjualan STMJ instan dan menjajakan jajanan Gethuk Pisang.

Sandal Lucu (Sancu) dari Kota Malang. (edgar)

Namun, usahanya tersebut harus berhenti di tengah jalan, karena ia berpikir bahwa usahanya tersebut tidak memiliki prospek di masa depan.

Dari situlah, ia terus berpikir, hingga akhirnya menjadi wirausaha sandal lucu anak-anak bersama dengan Firmansyah.

Awalnya, dirinya hanya mendesain-desain saja sandal tersebut di komputer.

Karena ia tidak memiliki kemampuan dalam membuat sandal.

Hingga akhirnya, Eko bersama Firmansyah berkunjung ke kampung Widoro yang terletak Sidoarjo.

Di sana, mereka bertemu dengan para perajin sandal dan mulai kerjasama untuk membuat sandal yang telah mereka desain.

Bermodalkan uang Rp 3 Juta, Eko dan Firmansyah membuat 300 pasang sandal untuk anak-anak yang memiliki motif Doraemon.

Dari situlah mereka berdua mulai menjalankan bisnisnya tersebut.

"Bisnis ini awal mulanya saya mulai sekitar tahun 2009. Pertama saya jualnya ke teman-teman terdekat"

"Kemudian menjual ke Facebook. Dari situlah, mulai  banyak yang memesan, bahkan ada yang sampai request," ujarnya.

Dari tahun ke tahun, omset penjualannya pun meningkat.

Eko pun terus berinovasi dengan mulai membuat desain-desain baru dengan karakter yang baru pula.

Seiring berjalannya waktu, Sancu pun mulai diminati oleh masyarakat.

Tak hanya anak-anak saja, namun juga banyak dari orang dewasa.

Harga sandal yang dijualpun cukup terjangkau, yakni mulai dari harga Rp 23.000 sampai Rp 150.000.

Ukuran sandalnya juga bervariasi, untuk anak-anak mulai dari ukuran 21-34, sedangkan untuk ukuran dewasa mulai 35-43.

Kini produk sandal Sancu telah memiliki sekitar 100 desain sandal dan Eko telah memiliki 50 orang karyawan.

"Kantor kami ada di Jakarta. Yang di Malang ini adalah gudang. Kami juga memiliki 200 reseller yang tersebar di seluruh Indonesia," ucapnya.

Bahan baku yang digunakan oleh sandal Sancu terbuat dari spon EVA.

Spon EVA dipilih karena memiliki kualitas yang empuk dan lapisan dasar Rubber Sole anti selip.

Hal itu untuk memberikan kenyamanan dalam setiap langkah dan kerekatan lem yang terjamin.

Sancu sendiri juga memberikan jaminan garansi dalam waktu 60 hari (Untuk sol mengelupas, tali putus, sablon pudar).

Selain itu, alasan bahan-bahan itu dipilih juga untuk menghindari pembajakan yang marak terjadi di Indonesia.

Kata Eko, produk Sancu telah tiga kali dibajak oleh para produsen lain.

Hal itu, dibuktikan dari laporan para reseller yang telah mendapati produk Sancu bajakan.

"Sudah 3 kali kami melaporkan ke polisi. Desainnya hampir sama. Bedanya hanya dikualitas sandalnya," ucapnya.

Sandal Sancu telah dipasarkan ke seluruh Indonesia.

Pemasarannya dilakukan dengan cara online melalui media sosial, website, toko online maupun ke reseller-reseller.

Hal itu dilakukan Eko, sejak pertama kali ia menggeluti usahan sanda Sancu ini.

"Saya lebih percaya ke online, dari pada harus menitipkan ke orang atau ke toko. Ya kami bersyukur, melalui online pula, omset penjualan kami terus meningkat," ucapnya.

Ia menceritakan, usahanya ini digagas penuh perjuangan.

Bahkan, pria berumur 37 tahun itu pernah merugi hingga ratusan juta rupiah.

Dikarenakan, pernah keliru dalam berinovasi terkait dengan pemilihan desain sandal.

Di setiap akan mengeluarkan desain karakter baru, bapak dua anak ini selalu melihat apa yang saat ini sedang tren.

Misalkan, yang ngetrend saat ini Upin Ipin, ia memberanikan diri untuk membuat cetakan tokoh kartun tersebut.

Yang dicetak pun tidak banyak, misalkan desainnya tersebut laku keras di pasaran, ia baru berani mencetak lebih banyak desain sandalnya.

"Pertama saya coba-coba dulu, kalau laku langsung produksi banyak. Saya pernah waktu zamannya Sopo Jarwo pertama kali muncul di televisi, saya produksi banyak"

"Namun di pasaran malah tidak laku. Di situ saya merugi hingga ratusan juta," terangnya.

Lantas bagaimana dia mengatur waktunya dalam mengurusi Sancu dengan Firmansyah?

Eko saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Bulog Kota Malang.

Sedangkan Firmansyah, kini menjabat sebagai CEO Sancu yang tinggal di Jakarta.

Meski begitu, Eko tetap mengontrol segala sesuatu yang berhubungan produsi dan penjualan Sancu.

Dikarenakan, usaha yang telah berjalan selama 10 tahun digagas oleh mereka berdua.

"Awalnya dulu ribet dalam membagi waktu. Antara komitmen saya di Bulog, dan usaha saya agar keduanya sama-sama berjalan. Akhirnya saya menerapkan manajemen waktu dan aturan di setiap ada pesanan"

"Jadi saya menambah karyawan, dan batasan pengiriman barang kami atur. Di situlah pekerjaan mulai terasa lebih ringan," ucapnya.

Bapak dua anak tersebut juga menceritakan, bahwa Sancu sendiri mulai dikenal sejak tahun 2013.

Di tahun 2014 dia juga pernah beriklan di Koran Harian Surya.

Kini, sudah ada sekitar 100 desain produk dari Sancu yang telah dijual ke pasaran.

Ke depan, dirinya berencana kembali melakukan inovasi, seiring dengan sudah banyaknya saingan bisnis sandal yang menjamur di Indonesia.

"Dulu itu kami sering ikut ajang pameran dan lain sebagainya. Untuk penghargaan juga telah banyak kami dapatkan"

"Namun, kami lupa penghargaannya apa saja. Karena semua itu sekarang sudah di handel oleh tim marketing kami yang ada di Jakarta," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul "Kisah Juragan Sandal Lucu (Sancu) asal Kediri Punya 50 Karyawan di Malang, Omsetnya Ratusan Juta"

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved