Unjuk Rasa Mahasiswa
Melanie Subono: Gua Lihat Sendiri Pelajar yang Beringas Provokasi Mahasiswa
Unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung DPR RI ricuh, Senin (1/9/2019). Melanie Subono menyebut ada provokator di aksi tersebut.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Dian Anditya Mutiara
Selama ini jelas Melanie Subono, pihak aktivis kerap berupaya membangun dialog dengan pemerintah.
Misalnya saja soal Rancangan KUHP yang diperjuangkan sejak setahun belakangan.
“Tapi nyaris setahun usaha nego, suratin, hukum, sampe Petisi gak berbasil .. setelah turun, berhasil kan beberapa ditunda beberapa dibatalkan? Kalian juga yang nikmati nanti,” kata Melanie.
Kata Melanie Subono, seluruh cara damai sudah mereka tempuh tanpa hasil yang memuaskan.
“Percaya kalo ada cara damai, kita juga mau... dikata demo kagak pegel?? cuma ya semua cara damai yang kita ajukan dicuekkin atau ditolak,” ungkapnya.
Selain itu Melanie mengatakan dirinya tidak akan diam untuk koruptor dan pengkhianat negara.
Menurutnya cara santun tidak tepat digunakan untuk mengkritik orang-orang tersebut.
“Ga ada kemerdekaan di belahan dunia manapun yang dicapai dengan senyum-senyum nari nari doang,” kata Melanie.
Sekuriti nyamar jadi pelajar
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya ada seorang sekuriti yang menyamar jadi siswa SMA demi mendapat uang sejumlah Rp 40 ribu.
Pria bernama Rahmat Hidayah (22) rela menyamar menjadi seorang siswa SMA untuk ikut demo ke Gedung DPR RI.
Aksi ini dilakukannya demi uang sebesar Rp 40 ribu. Rahmad mengaku diajak oleh seseorang untuk ikut aksi demo dengan bayaran uang tersebut.
Ajakan ini diterimanaya lewat grup WhatsApp. Uang tersebut akan diterima oleh Rahmat sesuai demo di depan Gedung DPR RI.
"Nanti di sana dikasihnya kalau udah selesai, di DPR. Dikasih Rp 40 ribu, itu kata temen saya. Kan saya diajak," kata Rahmat saat diamankan di Mapolres Metro Jakarta Utara, Senin (30/9/2019), dikutip dari Tribun Jakarta.
Seorang sekuriti bernama Rahmat Hidayah (22) menyamar menjadi siswa SMA untuk ikut berdemo ke Gedung DPR, Senin (30/9/2019).