Kena Nyinyir Karena Pakaian Ketat, Rina Nose Sindir Pedas Netizen Sebut Soal Pocong

ARTIS dan komedian Rina Nose naik pitam.

Ia kerap dihujat sejak memutuskan membuka jilbab, Rina akhirnya membalas sinis komentar-komentar negatif dari netizen.

Balasan-balasan sinis itu Rina unggah di akun Instagramnya @rinanose16 Minggu (29/9/2019).

• Jenguk Nunung Srimulat di Rutan Polda, Sule Mengajak Andre Taulany, Parto, Denny Cagur dan Rina Nose

Misalnya saja sebelumnya Rina mengunggah sebuah foto tengah memakai baju dalaman ketat. Disitu ia menjadi endorse sebuah pakaian pelangsing.

Seorang netizen mengomentari negatif unggahan Rina. “Yang penting duit ya, iklan apapun embat aja, mumpung masih diberi nafas oleh Allah. Kalau dan distop iklan make up wajah mayat,” tulis seorang netizen.

Pedas, Rina menyambut komentar negatif itu. Ia melemparkan balik hujatan yang dilayangkan oleh netizen tersebut.

“Yang penting komen ya, mau nyinggung atau nggak yang penting komen aja mumpung masih diberi nafas oleh Allah, kalau udah stop paling ngomenin pocong karena bajunya ketat,” balas Rina sinis.

• LIVE STREAMING TV Online Indosiar dan Live Score PSS Sleman vs Madura United Pantau Disini

Rina memiliki alasan mengapa rajin membalas komentar negatif netizen di internet. “Terus kalau gue dibully harus diem aja gitu? Gak boleh menggunakan hak gue sebagai manusia,” balas Rina kepada seorang netizen.

Wanita bernama lengkap Nurina Permata Putri itu juga mengomentari pedas seorang netizen yang menyebut perkosaan berawal dari pakaian seorang wanita.

“Berarti otak orang-orang kaya lo ini harusnya dilarang keluar rumah karena membahayakan perempuan,” balas Rina.

Artis asal Bandung itu mengaku tidak habis fikir dengan para pembencinya yang sanggup mengeluarkan hujatan-hujatan menyakitkan.

• VIDEO: Putri Sri Bintang Pamungkas Sudah Tiga Kali Jual Sabu

“Kepada para pembenci, bolehkah saya bertanya.. dari mana kalian yang selalu menghujat itu mendapat pelajaran-pelajaran dan latihan untuk membenci orang lain yg berbeda?” kata Rina.

Ia tidak sepakat jika kebebasannya dalam berpakaian dianggap sebagai hal yang buruk. Sebab menurutnya ia tetap memiliki prinsip batasan tanpa perlu aturan hukum sosial.

“Hanya orang bermoral rendah yang akan melakukan perbuatan buruk jika memungkinkan dan memiliki kesempatan. Dia hanya baik jika diawasi ancaman dan hukuman,” jelas Rina.

• Pencuri Bersenjata Api Gondol 3 Motor dalam Semalam, Maling Gasak Motor Kurang dari 10 Menit

Ia yakin jika ia memiliki konsep kesadaran untuk mengeliminasi mana yang baik dan buruk menurut standar moralnya sendiri.  

“Pemikiran yang luhur tidak memiliki konsep kejahatan! Semua yang buruk dieliminasi oleh kecerdasan moral dan spiritual untuk memilih yang baik dan ideal. Semua atas dasar kesadaran,” kata Rina Nose.

Rina menyebut jika dirinya tidak butuh komentar-komentar pedas netizen yang seolah mengingatkannya soal kebaiakan berpakaian.

“Mengapa kita begitu bernafsu mengingatkan orang lain pada kebaikan, sedangkan manusia sendiri sudah terlahir dengan naluri kebaikan?” kata Rina.

Karena menurutnya, setiap orang berhak memiliki standar moralnya masing-masing untuk memberikan batas dari kebebasan itu sendiri.

• Jadi Pengedar Sabu, Anak Perempuan Sri Bintang Pamungkas Dibekuk Ditresnarkoba Polda Metro

“Kebaikan tetaplah kebaikan dimanapun tempatnya dan apapun bentuknya! Jika kita melihat kebaikan hanya dari satu sudut pandang yang kita anggap paling benar, maka kita tidak akan bisa melihat kebaikan-kebaikan yang lainnya,” kata Rina.

• Jadi Pengedar Sabu, Anak Perempuan Sri Bintang Pamungkas Dibekuk Ditresnarkoba Polda Metro

Diberitakan TribunTimur sebelumnya presenter dan Artis kocak Rina Nose Lepas Hijab ksempat jadi bulan-bulanan netizen di media sosial.

Tahun 2017 lalu, dirinya menjadi Trending Topic usai melepas hijab yang sudah setahun lebih digunakannya saat itu.

Netter heboh memborbardir dirinya dengan komen buruk dan cenderung memaki di media sosial. 

Jadilah dirinya harus mengunci kolom komentar beberapa kali agar menghentikan pernyataan keras dari sebagian masyarakat. 

Beberapa waktu berlalu, kehidupannya mulai normal. Dirinya mulai aktif bepergian ke luar negeri dan juga aktif tampil tanpa hijab di televisi. 

Setahun berlalau dan terus bungkam, presenter kocak itupun membeberkan alasannya mengapa ia melepas kain yang menutupi kepalanya tersebut dalam acara Good Friend yang dipandu oleh Alvin.

• Pencuri Bersenjata Api Gondol 3 Motor dalam Semalam, Maling Gasak Motor Kurang dari 10 Menit

Hal itu ia ungkapkan dalam tayangan di YouTube channel Good Friend yang berjudul 'Buka-bukaan! Ternyata Ini Alasan Rina Nose Lepas Hijab Part 03 - Alvin & Friends 04/12' yang diunggah pada (4/12/2018). 

Rina mengatakan keputusan untuk melepas hijabnya itu datang dari dirinya dirinya sendiri, bukan karena seseorang atau pekerjaan.

"Yang memutuskan (untut lepas hijab) dari diri sendri. Berita soal cowok, dan karirnya turun itu enggak bener, padahal karir aku nggak ada masalah, baik-baik aja."

"Ada juga yang bilang karena cinta sama ini aku pake dan lepas hijab, itu terlalu rendah, menurut aku. Jadi aku berpikir sendiri dan mencari sendiri," jelas Rina dalam tayangan tersebut.

Rina pun mengungkapkan kembali jika dirinya menemukan sesuatu yang baru sehingga ia memutuskan untuk melepas hijabnya.

"Ada sesuatu dan banyak hal baru yang baru ditemui, maksudnya gini, hidup kita dalam 5 tahun kedepan kita memikirkan yang dulu, beberapa tahun kebelakang kita nggak pernah pikirkan, pikirannya baru dateng ditahun ini."

• Berikut Daftar 10 Pemain Tertinggi Harganya di Asia Tenggara, Salah Satunya dari Indonesia

"Nah itu nggak bisa diatur juga. Aku juga waktu itu nggak kebayang akan berhijab, tau-tau mau berhijab. Karena ada sesuatu yang dipikirkan saat itu. Jadi ada sesuatu yang ditemukanlah gitu,” ungkap Rina.

"Misalnya aku seneng baca, dan aku baca segala macem bukan cuma satu buku aja. Nah akhirnya dapet banyak hal aja," jelas Rina Nose panjang lebar.

Rina juga berbicara mengenai keyakinan yang ia pegang saat ini meskipun menjadi teka teki.

"Kalo ngomongin masalah keyakinan udah urusan kita sama perasaan kita, sama apa yang kita percayai dan kita yakini. Namanya keyakinan bukan kebenaran," tutur Rina.