Unjuk Rasa Mahasiswa

SITUS Resminya Diretas, KPAI Imbau Sekolah Pantau Siswa Agar Tak Ikut Demo ke DPR

Secara mengejutkan, gelombang unjuk rasa para pelajar tingkat menengah tiba-tiba memenuhi kawasan sekitar gedung DPR RI, Rabu siang hingga malam hari.

ANTARA/Rangga/aa
Seorang pelajar memberikan setangkai bunga untuk aparat kepolisian di seberang Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (25/9/2019). 

Secara mengejutkan, gelombang unjuk rasa para pelajar tingkat menengah tiba-tiba memenuhi kawasan sekitar gedung DPR RI, Rabu (25/9/2019) siang hingga malam hari.

Para pelajar itu ada yang mengatasnamakan pelajar STM, namun banyak di antara mereka adalah pelajar SMK.

Sama halnya dengan "kakak-kakaknya", para mahasiswa yang berunjukrasa sebelumnya, para pelajar ini juga menggeruduk gedung DPR RI untuk menyuarakan aspirasinya terkait RKUHP dan disahkannya RUU KPK.

Realitas tersebut tentu saja mengundang keprihatinan sejumlah pihak, termasuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Untuk itu, KPAI mengimbau pihak sekolah dan orang tua agar memantau anak agar tidak ikut demo di gedung DPR, demi menjaga keselamatan anak.

 FADLI ZON Akhirnya Sebut Ada Penunggang Gerakan Mahasiswa 2019, Temukan Momentum Siklus 20 Tahunan

 Ambulans DKI Disebut Jadi Pemasok Batu Saat Unjuk Rasa, Ini Penjelasan Polda Metro Jaya

 UPDATE 5 Ambulans Pemprov DKI Ketahuan Angkut Batu dan Bensin saat Rusuh

Ketua KPAI Susanto saat dihubungi Antara di Jakarta, Kamis (26/9/2019) mengatakan, situasi demonstrasi adalah situasi yang tidak bisa diprediksi dan dikhawatirkan akan berdampak pada anak.

"Kami sangat menyayangkan anak dilibatkan demonstrasi. Kami imbau semua pihak agar tidak melibatkan anak karena anak bisa menjadi korban dari hal-hal yang harusnya tidak terjadi," kata dia.

Dia mengatakan, saat ini KPAI tengah berkoordinasi dengan lintas instansi, termasuk kepolisian, dinas pendidikan dan pihak terkait.

"Tadi malam koordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar sama-sama memberikan imbauan kepada anak usia sekolah tidak ikut terlibat aksi demonstrasi," kata dia.

Sejak Rabu (25/9/2019) mulai pukul 14.00 WIB, KPAI menerima pengaduan masyarakat terkait aksi demo para pelajar SMK melalui aplikasi whatsApp dan media sosial karena situs resmi KPAI sejak Rabu pagi diretas pihak tak bertanggung jawab sehingga tidak bisa melayani pengaduan daring.

 PROF LIPI Sebut Jokowi Mulai Panik Hadapi Gelombang Demo Mahasiswa, Panggil Kapolri dan Panglima TNI

Pengaduan yang dikirimkan ke KPAI terdiri atas poster seruan-seruan aksi untuk pelajar STM (bukan SMK), foto dan video-video yang menunjukkan anak-anak sekolah tersebut bergerak, mulai dari menaiki truk, bus transjakarta sampai KRL dengan titik naik di Bekasi dan Depok.

Namun menjelang sore ada foto-foto yang menunjukkan pergerakan anak-anak yang turun di stasiun Palmerah dan Manggarai.

Komisioner KPAI Retno Listyarti telah mengontak pejabat Kemdikbud RI dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat untuk segera mengeluarkan edaran singkat melalui aplikasi WA kepada kepala-kepala sekolah di wilayah-wilayah yang peserta didiknya bergerak menuju DPR RI.

Para pelajar yang berkerumun di Jalan Tentara Pelajar melempari Polisi yang berjaga di dalam Kompleks MPR/DPR/DPD RI.
Para pelajar yang berkerumun di Jalan Tentara Pelajar melempari Polisi yang berjaga di dalam Kompleks MPR/DPR/DPD RI. (Ricky Martin Wijaya)

Edaran tersebut dapat dikirimkan ke grup WA MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah)

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved