Unjuk Rasa Mahasiswa

Ini Kronologi Lengkap dan Penjelasan Kapolda Metro Terkait Demo Mahasiswa di Gedung DPR

Aksi unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR, Selasa (24/9/2019) kemarin yang berujung ricuh, mengakibatkan 265 mahasiswa dan 39 polisi terluka.

Penulis: Budi Sam Law Malau |
Warta Kota
Para mahasiswa memenuhi Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, di depan Gedung MPR/DPR/DPR RI, baik di jalan arteri maupun jalan tol dalam kota, Selasa (24/9/2019). Aksi mahasiswa tersebut menuntut dibatalkannya RUU KUHP dan beberapa RUU lainnya. Warta Kota/Alex Suban 

Aksi unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR, Selasa (24/9/2019) kemarin yang berujung ricuh, mengakibatkan sedikitnya 265 mahasiswa dan 39 polisi menjadi korban luka.

Selain itu sejumlah fasilitas publik dan pos polisi juga dirusak dan dibakar pendemo.

Beberapa kendaraan milik polisi dan masyarakat juga menjadi sasaran.

Sebanyak 94 orang diamankan petugas karena diduga menjadi pelaku pemicu kericuhan dan pelaku pengrusakan.

Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono menegaskan pihaknya akan mengambil langkag tegas terkait peristiwa tersebut.

Menurutnya polisi sudah mengambil langkah mulai dari persuasif hingga akhirnya langkah tegas saat mengamankan aksi unjuk rasa yang berujung ricuh dan terjadi bentrokan aparat dengan mahasiswa itu.

 PROF LIPI Sebut Jokowi Mulai Panik Hadapi Gelombang Demo Mahasiswa, Panggil Kapolri dan Panglima TNI

 Panik Hadapi Demo Mahasiswa, Pengamat Politik Sebut Pemerintahan Jokowi Terlalu Ceroboh

 5 Fakta Ketua BEM UI yang Viral Karena Sebut DPR RI Sebagai Dewan Pengkhianat Rakyat

"Sebagaimana kita ketahui bahwa adik-adik mahasiswa ini sudah beberapa kali melakukan kegiatan unras yang dilaksanakan dengan damai. Demkian juga pada tanggal 24 kemarin hari selasa, adik-adik mahasiswa berunjuk rasa sejak dari pagi pukul 8 sudah ada. Kemudian sampai dengan jam 14.00 mereka mulai memasuki ruas jalan tol. Tetapi situasi masih aman dan kondusif," kata Gatot di Mapolda Metro Jaya, Rabu (25/9/2019).

Kemudian kata Gatot pada pukul 16.00, diawali permintaan dari mahasiswa pendemo untuk bertemu pimpinan DPR/MPR.

"Adik-adik mahasiswa meminta untuk berkomunikasi dengan pimpinan DPR yakni Ketua DPR. Kemudian dari pihak kepolisian berkoordinasi dengan Pak Sekjen DPR dan disampaikan bahwa Ketua DPR bersama pimpinan lainnya siap menerima dan bertemu perwakilan mahasiswa," kata Gatot.

Tetapi katanya, para mahasiswa menginginkan Ketua DPR datang menemui massa yang berdemo.

"Dari adik-adik mahasiswa menghendaki Ketua DPR dan pimpinannya untuk datang di tengah-tengah adik-adik mahasiswa yang sedang melaksanakan unras. Tentu saja ini tidak bisa dengan melihat berbagai faktor tentunya," kata Gatot.

 PROF LIPI INGATKAN Presiden Jokowi Suara Mahasiswa adalah Suara Rakyat, Tak Usah Takut Hilang Muka

"Setelah para mahasiswa menyampaikan jika sampai pukul 16.00, pimpinan DPR tidak berada di tengah-tengah mereka, maka mereka tidak bertanggung jawab dengan apa yang terjadi," katanya.

Setelah melewati pukul 16.00 itulah katanya, aksi mulai memanas.

"Pada pukul 16.05 mereka menyampaikan yel-yel untuk masuk ke dalam gedung DPR dan anggota kita yang berada di depan pagar sudah mulai didorong dan dilempari. Baik itu menggunakan botol aqua maupun dengan batu," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved