Unjuk Rasa Mahasiswa
FAKTA-FAKTA Buntut Kerusuhan Mahasiswa di Sejumlah Daerah, Ada yang Kritis, Luka hingga Diamankan
Aksi demo mahasiswa yang berlangsung sejak Senin (23/9/2019) terus berlanjut hingga hari ini, Selasa (24/9/2019).
PALMERAH, WARTAKOTALIVE.COM -- Aksi demo mahasiswa yang berlangsung sejak Senin (23/9/2019) terus berlanjut hingga hari ini, Selasa (24/9/2019).
Bahkan aksi tersebut tak hanya berpusat di Jakarta dan Jogjakarta.
Berbagai mahasiswa dari banyak kampus menggelar aksi demo di daerah mereka masing-masing.
Para mahasiswa meminta Presiden Joko Widodo membatalkan Revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (revisi UU KPK) dan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).
• Demo Mahasiswa di DPR RI Berujung Pembakaran Pintu Tol Pejompongan
• UPDATE Demo Mahasiswa, Hingga Pukul 18.00 WIB, Ada 17 Mahasiswa Masuk UGD RSPP
• Panik Hadapi Demo Mahasiswa, Pengamat Politik Sebut Pemerintahan Jokowi Terlalu Ceroboh
Protes juga disuarakan terhadap RUU Pertanahan dan RUU Pemasyarakatan. Sejumlah RUU tersebut dianggap tak sesuai dengan amanat reformasi.
Setidaknya hampir di 10 kota besar Indonesia menggelar aksi demo untuk memprotes kinerja DPR RI yang berencana mengesahkan RUU KUHP.
Dilansir dari Kompas.com dalam artikel "Demo Mahasiswa di 7 Daerah Ini Ricuh...", berikut ini sejumlah fakta buntut dari kerusuhan Mahasiswa di sejumlah daerah.
1. Tiga mahasiswa kritis di Palembang

Tiga mahasiswa yang mengikuti demo di Sumatera Selatan harus dilarikan ke rumah sakit, karena mengalami kondisi kritis setelah terlibat bentrokan dengan petugas kepolisian, Selasa (24/9/2019).
Ketiganya terluka saat melakukan demo dan aksi unjuk rasa hari ini terkait penolakan revisi dan rancangan undang-undang (RUU) di Kawasan Jalan Pom IX Gedung DPRD Provinsi Sumatera Selatan.
Presiden Mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) Ni'matul Hakiki mengatakan bentrokan dipicu saat mobil komando mahasiswa hendak bergeser ke depan pagar halaman DPRD Provinsi Sumatera Selatan, namun di tolak polisi.
Bahkan, sopir mobil komando mengalami intimidasi.
"Mobil kami malah disuruh mundur, sehingga membuat massa marah. Sehingga terjadi bentrokan,"kata Ni'matul.
2. Polisi lepaskan gas air mata di Solo
