Kebakaran
Anggota DPRD DKI Minta Pemprov Sediakan Pelayanan Dokumen bagi Korban Kebakaran
Anggota DPRD DKI Minta Pemprov Sediakan Pelayanan Dokumen Bagi Korban Terdampak Kebakaran
Penulis: Rangga Baskoro |
Sebanyak 480 korban kebakaran di Kelurahan Rawa Bunga dan Bali Mester di Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur kehilangan tempat tinggal.
Tak ada harta benda dan dokumen yang bisa diselamatkan saat insiden itu terjadi pada Sabtu (21/9/2019) lalu.
Zita Anjani, Anggota DPRD DKI Jakarta fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) yang meninjau ke lokasi, mengharapkan agar Pemprov DKI dan Pemkot Jakarta Timur membentuk tim khusus yang bisa menangani berbagai macam permasalahan korban terdampak.
"Setiap ada bencana, kita butuh orang yang stand by di sini, bukan hanya RT dan RW-nya saja. Karena mereka kelabakan kalau hanya urus warganya sendiri.
Kalau bisa juga ada tim khusus dari Dinsos atau Pemkot yang dampingi sampai selesai. Minimal stand by 2 minggu di sini," kata anak kandung Ketum PAN, Zulkifli Hasan itu, di lokasi.
Zita yang digadang-gadang cocok menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024 ini, menilai permasalahan korban bencana tak hanya befokus pada ketersedian sandang dan pangan, namun juga kebutuhan kepengurusan dokumen kependudukan.
"Kalau makanan sih sudah bagus, makannya 3 kali sehari dan 4 sehat 5 sempurna. Kan juga ada yang ijazah atau identitasnya terbakar,
Kan baru kena bencana. Jangan sudah mereka terkena bencana, malah dipersulit lagi urus-urus dokumen. Datang ke sini tim dari Pemprov atau Dinas Dukcapilnya, kasih pelayanan jemput bola," tuturnya.
Beberapa dokumen penting milik warga yang sifatnya urgen, seperti kartu BPJS, telah habis terbakar.
Sementara, ia melihat ada satu orang warga yang harus dirujuk ke rumah sakit lantaran mengalami luka bakar di bagian tangan
"Misalnya permudah kepengurusan KTP, BPJS, Akte, KJP dan dokumen lainnya. Jangan dipersulit lagi.
Itu makanya perlu ada posko sendiri yang tidak hanya numpang tenda dan makanan. Butuh ada timnya yang mengayomi masyarakatnya," ungkap Zita.
Saat meninjau, Zita tak lupa memberikan bantuan kepada warga yang diklaim berasal dari kantong pribadinya sendiri.
"Tadi saya sumbang beberapa kebutuhan makanan dan kebutuhan bayi, dari gaji saya sendiri," tuturnya.
Kaget MCK Hanya Ada Dua Unit
Anggota DPRD DKI Jakarta fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Zita Anjani memantau lokasi kebakaran di Kelurahan Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (23/9/2019).
Zita yang merupakan anak kandung Ketum PAN, Zulkifli Hasan itu, terheran-heran setelah mengetahui hanya ada dua toilet portable yang terdapat di lokasi tersebut.
"Setelah saya lihat, ada 480 warga ya di sini, tendanya cuma ada 4, tapi MCK cuma ada 2. Bayangin saja, kalau orangnya ada 480, tapi MCK cuma ada 2, cukup enggak? Kayaknya enggak cukup ya?" kata Zita di lokasi.
Zita mengkhawatirkan minimnya fasilitas MCK di wilayah yang terkena bencana, berpotensi membuat lingkungan menjadi tidak sehat. Terlebih lagi, terdapat banyak anak-anak yang berada di tenda pengungsian.
Ia pun meminta agar Pemprov DKI Jakarta dan Pemkot Jakarta Timur, untuk segera membentuk tim khusus yang tak hanya bisa menangani kebutuhan konsumsi semata.
Lantaran permasalahan yang terjadi tak hanya perihal ketersediaan makanan.
"Yang saya khawatir tapi untuk bayi-bayinya, khususnya untuk anak-anak di bawah 6 tahun, kebutuhannya sangat minim. Lalu ada juga korban kena luka bakar di bagian tangan.
Dia kartu BPJS-nya kebakar. Butuh pengobatan tapi enggak bisa jalan. Ini juga harus diperhatikan. Kalau bisa dari pemprov dan dinas sosial tolong ini diperhatikan ya, kalau ada musibah kayak gini," ujarnya.
Sebelumnya, sebanyak 480 warga di Kelurahan Rawa Bunga dan Bali Mester terdampak kebakaran yang menghanguskan 129 rumah, Sabtu (21/9) lalu.
Minimnya akses mobil unit pemadam kebakaran dan sumber air menyebabkan proses pemadaman sulit dilakukan. Si jago merah baru bisa dikendalikan setelah ditangani selama 6 jam.
Korsleting di Rumah Kontrakan
Seperti diberitakan sebelumnya, kebakaran di Jalan Kemuning, Bali Mester, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Sabtu (21/9/2019) dini hari, menghanguskan ratusan rumah di permukiman padat penduduk.
Supriadi (58) seorang warga yang awal mula melihat titik api menyatakan kebakaran dipicu lantaran korsleting listrik di sebuah kontrakan, tepat di samping kediamannya yang juga hangus dilalap api.
"Saya lagi tidur di kamar atas pas jam 1 malam kalau enggak salah. Terus anak saya teriak, karena ngeliat asap. Pas saya lihat kamar saya udah kebakaran, apinya dari samping rumah saya," ujar Supriadi di lokasi.
Ia langsung turun dari lantai 2 dan langsung berteriak memberitahu warga yang saat itu sudah terlelap. Kemudian, ia menghampiri warung tempat penyewa kamar saat itu sedang bekerja.
"Yang nyewa itu baru 2 bulan tinggal di sini, dia biasanya bantuin saudaranya di warung kopi depan. Pas saya kasih tau kalau rumahnya kebakaran, dia bilang, 'aduh HP urang lagi di-charge', gitu katanya," ucapnya.
Namun saat penyewa kontrakan itu tiba, api sudah membesar, ia pun tak sempat menyelamatkan barang-barang berharga, begitu pula Supriadi.
Tak satu pun harta bendanya yang terselamatkan saat insiden terjadi.
"Saya cuma bawa yang nempel sama badan saya saja. Baju sama celana, motor saja kebakar di dalam rumah," tuturnya.
Tim dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Timur, baru bisa memadamkan api pada pukul 06.47 WIB.
Setelah padam, batang hidung penyewa kontrakan lenyap di telan bumi.
"Dia dicariin sama orang-orang kampung. Enggak tahu sampai sekarang ke mana orangnya. Kabur kayaknya," kata Supriadi.
Sebelumnya, Kebakaran besar melanda dua kelurahan di Jalan Kemuning, Jatinegara pada Sabtu (21/9/2019), sekira pukul 00.47 WIB dini hari tadi.
Ratusan rumah habis dilalap si jago merah di Kelurahan Bali Mester dan Rawa Bunga.
Secara terperinci, terdapat 103 rumah yang dihuni oleh 133 KK dan 380 jiwa terdampak kebakaran di Kelurahan Rawa Bunga. Korban mayoritas tinggal di RW 01, tepatnya di RT 003 dan 004.
Sedangkan di Kelurahan Bali Mester, kebakaran menghanguskan sebanyak 26 rumah yang dihuni oleh 26 KK dan 72 jiwa di RT 09/06.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/zita-anjani2.jpg)