Penggusuran

Pemilik Rumah yang Dikepung Sejumlah Menara Apartemen Mewah Menolak Dibebaskan dengan Uang Miliaran

Ya, dibikin rese kampung ini lama-lama akhirnya pada kabur, rumah warga pada dijual-jual dengan harga semau dia, capek, kali, ketenangannya diusik.

Kompas.com
Menurut Lies, dia pernah ditawar Rp 3 miliar, dengan tambahan satu unit apartemen. 

Lalu, lambat laun pada tahun 1990-an listrik mulai ada di kawasan rumahnya dan warga pun semakin banyak yang bermukim di kawasan itu.

"Ya ada lah sepuluh rumah yang tinggal di sini cuma emang jaraknya berjauhan," kata Lies.

Namun, kondisi itu mulai berubah ketika ada rencana pembangunan Gedung Apartemen Thamrin Executive Residence.

Pasalnya, setiap warga yang memiliki rumah di kawasan itu diminta pindah karena adanya pembangunan apartemen itu, termasuk Lies.

Ditakut-takuti oleh Gerombolan Preman

Lies bercerita, pengelola apartemen menggunakan preman untuk meminta ia dan warga lainnya pindah.

Menurut Lies, saat itu para preman yang disewa pengelola membuat ricuh kampungnya.

Bahkan, Lies yang kala itu berjualan nasi di depan rumahnya dahulu sempat ditakut-takuti.

"Dulu, saya saja yang jualan di situ ya, para preman itu pada makan di warung saya."

"Eh pas habis malah tidak dibayar, malah pas ditagih ngamuk berantakin warung saya sampai saya kebalikin aja jualan saya ke mereka."

"Rugi yang ada saya," ujar Lies.

Tak hanya Lies yang mengalami nasib malang, beberapa warga lainnya pun turut mendapat perlakuan yang sama.

Mereka ditakut-takuti para preman hingga akhirnya memilih pindah.

Hanya Lies yang berani bertahan menghadapi para preman itu.

Hingga akhirnya, hanya rumahnya yang bertahan dan kini dikelilingi tower apartemen.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved