Formula E Jakarta
Jakarta Dipercaya Jadi Tuan Rumah Formula E Selama Lima Sesi
Jakarta Dipercaya Jadi Tuan Rumah Formula E Selama Lima Sesi. Simak selengkapnya di dalam berita ini.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan Jakarta tidak hanya menjadi tuan rumah balap mobil listrik Formula E sebanyak satu kali. Namun balap mobil bergengsi ini dilaksanakan selama lima musim berturut-turut.
“Dengan diselenggarakan selama lima musim, maka investasi yang dikeluarkan tidak habis percuma dibanding hanya dipakai sekali musim,” kata Anies Baswedan saat jumpa pers di Silang Monas, Jakarta Pusat pada Jumat (20/9/2019) petang.
Menurut Anies, nilai investasi yang dimaksud untuk kesiapan infrastruktur seperti pembuatan lintasan dan jalur balap, dinding dan pagar lintasan, pengaspalan dan sebagainya. “Harapannya juga kegiatan ini akan tumbuh menjadi salah satu event tahunan yang ditunggu masyarakat Indonesia, sekaligus mengundang masyarakat internasional datang ke sini,” ujar Anies.
Anies yakin, pelaksanaan kegiatan ini justru berimplikasi pada roda perekonomian Indonesia khususnya DKI. Berdasarkan kajian sementara, diprediksi pergerakan perekonomian pada ajang itu bisa mencapai Rp 1,2 triliun.
Angka itu diperoleh dari pergerakan uang di tempat wisata, hotel, perbelanjaan dan sebagainya. “Kegiatan ini bisa menggerakan perekonomian di Jakarta apalagi sekarang kami tahu, lomba ini bukan sekadar olahraga saja tapi suatu kegiatan pariwisata berbasis olahraga,” imbuhnya.
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu Daryoto mengatakan, acara sengaja digelar pada bulan Juni karena bersamaan dengan kegiatan Jakarta Fair atau Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2020 di Kemayoran, Jakarta Pusat.
• Konvoi Mobil Listrik di Monas Sambut Rencana Formula E 2020 Diserbu Warga
• Anies Baswedan Pastikan Formula E Akan Digelar 6 Juni 2020, Nilai Investasi Disebut Rp 1,2 Triliun
• Jakpro Ajak Rio Haryanto dan Sean Gelael Ikuti Ajang Formula E
• Jakpro Usulkan Rp 305 Miliar untuk Ajang Balap Formula E 2020
• DPRD Sarankan Pemprov DKI Cari Sponsor Asuransi Formula E 2020, Anggaran Pra-Event Rp 360 Miliar
Di sana, kata dia, kehadiran masyarakat diprediksi akan lebih banyak, sehingga perputaran perekonomian Jakarta bisa meningkat. Lantaran kegiatan ini dimulai pada Juni, maka sejak awal tahun 2020 Jakpro sudah harus menyiapkan sarana dan prasarananya.
Infrastruktur yang sangat diperlukan adalah lintasan Formula E yang akan digunakan oleh para atlet. “Nah yang perlu diketahui, aspalnya itu harus selesai bulan Maret 2020 apabila event dilaksanakan bulan Juni. Aspal sudah harus siap dua bulan sebelum event, supaya tidak terkelupas saat digunakan karena kecepatan mobil ini hampir 300 kilometer per jam,” ujarnya.
Dwi yakin ajang balap mobil ini akan mendorong perekonomian Indonesia, khususnya Jakarta. Biasanya, kata dia, setiap tim balap akan memboyong sekitar 100 anggotanya demi kelancaran perlombaan.
Sementara yang diundang dalam kegiatan ini ada sekitar 10 tim. Artinya, kata dia, akan ada sekitar 1.000 warga negara asing yang berkunjung ke Indonesia. Kedatangan mereka tidak hanya menyaksikan perlombaan saja, tapi mereka bisa berbelanja dan menginap di Ibu Kota sehingga perekonomian DKI meningkat.
“Nanti kami akan gandeng dari teman-teman Jakarta Tourism dan Asosiasi Perhotelan karena dampaknya bukan dari penjualan karcis yang menonton, tapi dari orang yang datang dan belanja di Jakarta,” imbuhnya.
Sebelumnya Pemprov DKI Jakarta mengalokasikan dana sekitar Rp 1,3 triliun dari APBD-Perubahan 2019 dan APBD 2020. Dari APBD-Perubahan 2019, DKI mengucurkan dana Rp 360.600.000.000. Rinciannya, Rp 360 miliar digunakan untuk pra-event sedangkan Rp 600 juta untuk sosialisasi.
Dalam Rapat Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk APBD 2020 pada Jumat (16/8/2019) DKI kembali mengusulkan dana sekitar Rp 934,46 miliar untuk pelaksanaan Formula E di Jakarta pada 2020 mendatang.
Rinciannya Rp 556 miliar atau setara 35 juta euro digunakan untuk biaya asuransi, sedangkan pelaksanaan kegiatan ini sebesar 22 juta poundsterling atau setara Rp 378,46 miliar.