Ini Mekanisme Daur Ulang Sampah Elektronik
Sampah elektronik berbahaya karena pengaruh bahan beracun berbahaya (B3) seperti timbal, merkuri, kromium, kadmium, PBDE, dan PBB.
WARTA KOTA, PALMERAH---- Masalah sampah elektronik atau e-waste bisa membahayakan kesehatan manusia.
Sampah elektronik berbahaya karena pengaruh bahan beracun berbahaya (B3) seperti timbal, merkuri, kromium, kadmium, PBDE, dan PBB.
Pengaruh B3 sampah elektronik atau barang elektronik tersebut akan terjadi jika dibuang sembarangan atau dikelola dengan cara yang salah.
Manager representatif kualitas lingkungan kesehatan keamanan TLI, Tjatur Prasetijoko, mengatakan, limbah sampah terutama sampah elektronik memang memiliki potensi bahaya besar yang belum banyak disadari oleh masyarakat.
• Alamat Email Pribadi Milik Jezz Bezos Hingga Mark Zuckerberg Diminta, Alasanya Apa?
"Limbah beracun itu secara tidak sadar berdampingan dengan kita dalam keseharian. Meski tidak tampak, tapi limbah B3 itu bahaya pada kesehatan. Makanya limbah B3 dari sampah elektronik itu perlu dikelola secara tepat, baik yang bisa didaur ulang ataupun yang harus dihilangkan dengan cara yang tepat," kata Tjatur baru-baru ini.
Mekanisme penyebaran racun
Mekanisme yang yang terjadi ialah ketika sampah elektronik yang beracun tersebut dibuang sembarangan.
Maka akan terjadi kontaminasi tanah di mana e-waste itu dibuang, terhadap tanaman yang akan tumbuh dari tanah tersebut.
Setelah tanaman tumbuh dan menjadi sumber makanan bagi beberapa hewan termasuk pakan ternak sapi, racun akan menyebar di sapi tersebut.
Lalu tanpa sadar ketika manusia mengonsumsi sapi yang terkontaminasi itu, manusia juga terkena racunnya.
Lebih berbahaya ketika yang mengonsumsinya adalah seorang ibu hamil. Ini adalah salah satu penyebab cacat pada anak.
Selain itu, Tjatur mengatakan, meski sudah dikelola namun dengan cara yang salah, maka tetap akan menjadi pengaruh buruk bagi kesehatan.
Contohnya, banyak orang yang membakar sampah elektronik mendapatkan sesuatu benda yang bermanfaat didalamnya.
• Bukalapak Melakukan Pengurangan Karyawan, Ini Tanggapan dari INDEF
"Tapi, sebenarnya ada jenis racun yang bisa menyebar lewat udara, makanya meski gak nyentuh tapi tempat pembakarannya terbuka, tetap racunnya nyebar. Yang kena bukan cuma pekerja, tapi orang-orang di sekitarnya itu," ujar Tjatur.
Tjatur mengatakan, negara adikuasa seperti Amerika dan negara-negara Eropa yang menghasilkan sampah elektronik paling banyak, mengirimkan limbahnya ke China.