Rusuh Papua
Ini Janji-janji Presiden Jokowi untuk Papua yang Baru, dari Bangun Istana sampai Pemekaran Wilayah
Presiden Jokowi kembali beri janji untuk warga Papua. Tahun 2015, masyarakat Papua sudah menagih janji Jokowi yang belum teralisasi.
Presiden Jokowi kembali membuat janji terhadap warga Papua dalam pertemuan khusus. Tahun 2015, masyarakat Papua sudah menagih janji Jokowi yang belum teralisasi.
Presiden Joko Widodo bertemu 61 tokoh dari Papua dan Papua Barat di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/9/2019) siang.
Pertemuan ini telah direncanakan Jokowi sejak sejumlah aksi yang berujung rusuh terjadi di wilayah Papua atau rusuh Papua terjadi pada Agustus 2019.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh pejabat daerah, tokoh adat, tokoh agama, dan para mahasiswa itu membahas beberapa permintaan yang ditujukan kepada pemerintah pusat.
Janji Presiden Jokowi untuk Papua pun terucap dalam pertemuan itu.
• BREAKING NEWS: Kebakaran di Apartemen Kalibata, Dua Orang Terluka
• Jokowi Bakal Bangun Istana dan Mekarkan Wilayah Papua, Natalius Pigai: Yang Minta Siapa?
Janji Jokowi untuk Papua itu sebagian mengulang janji Jokowi sebelumnya.
Bahkan tahun 2015 lalu, tokoh-tokoh Papua sudah menagih janji Jokowi untuk Papua yang belum terealisasi.
Presiden Joko Widodo diminta untuk menunjuk seorang tokoh setingkat menteri untuk merealisasikan janjinya membangun Papua tanah damai.
"Tokoh itu dapat bekerja sama dengan kepala daerah di Papua untuk fokus menyelesaikan permasalahan di sini,” kata Pastor Neles Tebay dalam acara dialog interaktif yang diadakan Indonesian Journlaist Network (IJN) Papua dan Papua Barat di Jayapura, Sabtu, 21 November 2015, seperti diberitakan tempo.co.
• Akhirnya Box Girder Tol Layang Japek Bisa Dipasang Setelah SUTET Berhasil Dinaikkan
Marinus Yaung mengatakan persoalan utama saat ini bukan seberapa banyak Jokowi mengunjungi Papua.
"Tetapi, apakah agenda yang dibawa Jokowi ke Papua bisa membawa kesejahteraan bagi masyarakat Papua?" kata dosen Fakultas HUkum Universitas Cenderawasih.
Inilah 3 Janji Jokowi untuk Papua
Adapun beberapa permintaan tersebut adalah pembangunan Istana Presiden di Papua, pemekaran wilayah Papua dan Papua Barat, serta memerintahkan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) dan perusahaan swasta untuk merekrut masyarakat Papua sebagai pegawai.
Jokowi berjanji memenuhi sejumlah permintaan itu.
Janji bangun Istana
Presiden di Papua Salah satu janji yang disampaikan Presiden Joko Widodo adalah membangun Istana Kepresidenan di Jayapura, Papua.
Rencananya, seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (10/9/2019), pembangunan akan dimulai pada 2020.
Janji ini disampaikan Jokowi menanggapi permintaan yang disampaikan salah satu perwakilan tokoh Papua yang hadir, Abisai Rollo, yang juga Ketua DPRD Jayapura.
Menurut Abisai, dengan dibangunnya Istana Presiden di Papua, Presiden Jokowi bukan hanya berkunjung, tetapi juga bisa berkantor di Papua.
Kepada Presiden, Abisai mengatakan, tak perlu khawatir soal ketersediaan lahan.
Ia menyatakan kesediaannya menyumbangkan lahan seluas 10 hektar sebagai lokasi Istana Presiden di Jayapura.
Mendengar hal tersebut, Jokowi yang saat itu duduk bersebelahan dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno serta Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, langsung menyetujui permintaan pembangunan Istana Presiden di Jayapura.
"Ini saya bisik-bisik dulu dengan para menteri supaya keputusannya tidak keliru. Nanti saya ngomong iya, duitnya enggak ada. Ya jadi mulai tahun depan Istana dibangun," kata Jokowi.
Janji Jokowi ini disambut tepuk tangan para tokoh Papua yang hadir.
Pemekaran wilayah Papua dan Papua Barat
Dalam pertemuan itu, Jokowi juga berjanji memenuhi permintaan untuk melakukan pemekaran sejumlah wilayah di Papua.
Pemekaran wilayah termasuk dalam sejumlah hal yang diminta oleh para tokoh Papua yang hadir.
Awalnya, mereka meminta pemekaran 5 wilayah di Provinsi Papua dan Papua Barat. Namun, Jokowi berjanji bisa memenuhinya di dua atau tiga wilayah saja.
"Terkait pemekaran, jangan banyak-banyak dulu. Tadi Bapak menyampaikan tambahan lima. Saya iya, tapi mungkin tidak lima dulu. Mungkin kalau enggak dua, tiga," kata Jokowi.
Jokowi mengungkapkan, perlu dilakukan kajian secara mendalam jika ingin memekarkan suatu wilayah.
Selain itu, ada undang-undang yang mengatur hal tersebut.
"Ini, kan, perlu ada kajian. Karena UU-nya mendukung ke sana dan saya senang ada usulan itu dari bawah," ujar Jokowi.
Rekrut warga Papua sebagai pegawai BUMN dan swasta
Janji lain yang diucapkan Jokowi adalah akan memaksa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan swasta besar untuk menerima warga Papua sebagai pegawainya.
Jokowi menyebutkan, ada 1000 mahasiswa Papua yang baru lulus berpeluang menjadi pegawai BUMN dan perusahaan swasta besar.
"Untuk BUMN dan perusahaan swasta besar akan saya paksa. Karena kalau lewat prosedur sudah kelamaan. Jadi kewenangan saya, saya gunakan, agar bisa nerima yang baru lulus mahasiswa dari Tanah Papua," kata Jokowi.
"Sementara, saya siang hari ini saya menyampaikan 1.000 dulu lah," ujar Presiden.
Pada pertemuan itu, Jokowi juga berjanji akan berkunjung ke Papua dalam waktu dekat.
Jika tak bisa dalam bulan September ini, ia berjanji akan datang pada Oktober 2019.
Salah satu agendanya, kata Jokowi, meresmikan Jembatan Holtekamp di Jayapura dan mengecek proyek infrastruktur di Papua. (Sumber: Kompas.com/Ihsanuddin)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi dan Janjinya untuk Papua...",
Penulis : Dandy Bayu Bramasta