Ibu Kota Pindah
Cuma 34.2 Persen Netizen yang Setuju Ibu Kota Dipindahkan
Presiden Jokowi telah mengumumkan kepastian mengenai pemindahan Ibukota pada 25 Agustus 2019 lalu.
Penulis: Feryanto Hadi | Editor: Andy Pribadi
Presiden Jokowi telah mengumumkan kepastian mengenai pemindahan Ibukota pada 25 Agustus 2019 lalu.
Tentunya, banyak yang harus dipersiapkan, mulai dari pemindahan tanpa hutang hingga pembukaan lapangan pekerjaan.
Hal ini tak luput menjadi perbincangan netizen di media sosial.
Perusahaan media intelligence Isentia menangkap perbincangan terkait kepastian

pemindahan ibukota ini sebanyak 31.261 buzz dari 1 Agustus hingga 31 Agustus 2019.
“Kami melihat bahwa masyarakat tergolong antusias dengan pemindahan ibukota ini,
karena selain dari sisi perekonomian, hal ini juga akan berdampak pada lapangan
pekerjaan semakin merata,” jelas Rendy Ezra, Insights Manager dari Isentia melalui pesan
elektroniknya kepada Warta Kota, Sabtu (7/9/2019)

Berdasarkan analisa sentimen di media sosial, sebesar 34,2 persen netizen setuju jika
ibukota dipindahkan.
“Selain itu, kebanyakan dari netizen berpendapat positif jika Ibukota dipindahkan dan
menyatakan setuju bahwa pemindahan ibukota akan berdampak dalam pemerataan dari
segala aspek,” jelas Yudha Prawira, Insights Manager Isentia.
Sementara, 16,5 persen tidak setuju jika Ibukota dipindahkan karena merasa kurang paham
terhadap konsep, maksud maupun tujuan dari pemindahan Ibukota.
Berkaitan dengan pemindahan Ibukota, alasan pemindahan Ibukota menjadi topik terkait
yang paling sering dibicarakan dengan 89,6 perse dari total buzz, disusul dengan
Pembagian Lahan 5,3 persen dari total buzz, Dampak Positif dari pemindahan ibukota yang
mendapat perhatian sebesar 3,4 persen, serta Konsep Pemindahan 1,7 persen dari
keseluruhan pembicaraan.
"Dengan pemindahan ini, masyarakat sebenarnya berharap agar adanya pemerataan dari
segala aspek agar tidak terjadinya ketimpangan di dalam masyarakat," tandas Yudha