Simak Alasan Gubernur Anies Rasyid Baswedan Menutup Park and Ride MH Thamrin 10 Jakarta Pusat

Park and Ride MH Thamrin 10 ditutup Pemprov DKI Jakarta, dan penutupan Park and Ride MH Thamrin 10 dijelaskan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: PanjiBaskhara
Warta Kota/Dwi Rizki
Park and ride MH Thamrin Jakarta Pusat dengan tarif Rp 5.000 per hari. 

Dalam waktu dekat, Park and Ride MH Thamrin 10 ditutup Pemprov DKI Jakarta, dan terkait penutupan Park and Ride MH Thamrin 10 dijelaskan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.

Menurut Anies Baswedan, ada alasan Park and Ride Thamrin 10 di Jalan MH Thamrin, Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, ditutup.

Diketahui, adanya Park and Ride MH Thamrin 10 Jakarta Pusat, bikin warga Jakarta malas naik angkutan umum dan warga Jakarta memilih bawa kendaraan pribadi.

Dikatakan Anies Baswedan, tarif parkir Park and Ride MH Thamrin 10, cenderung murah hanya Rp 5.000 per kendaraan yang berlaku flat.

Khasiat Jahe Untuk Mengatasi Perut Mual dan Mabuk Kendaraan, Begini Pendapat Para Ahli Kesehatan

RANGKUMAN: Hari Penutupan Bursa Transfer, AS Roma, PSG, Galatasaray Paling Sibuk

3 Ekor Anjingnya Diangkut Petugas, Bimo Aryo: Ini Tragedi Buat Kita Semua

Kata dia, bagi Jakarta yang menyandang status Kota Metropolitan, tarif sebesar itu sangatlah murah sehingga butuh penyesuaian kembali untuk menaikan tarifnya.

“Anda parkir di Thamrin 10 cukup dengan Rp 5.000 sepanjang hari, lalu siapa yang akan naik kendaraan umum"

"Semuanya tentu akan naik mobil sendiri karena tarifnya (parkir) murah dan itu lebih rasional,” kata Anies Baswedan di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2019).

Dikatakan Anies Baswedan, sebagian lahan Park and Ride Thamrin 10 akan diubah menjadi pusat kuliner.

SYARAT Promo Telkomsel 4 GB Rp 0, Berlaku Mulai Hari Ini sampai Kamis (5/9/2019), Tekan *363#

6 Obat Batuk Alami Terbaik Untuk Mengatasi dan Meredakan Batuk Membandel

IHSG Berpeluang Melemah Hari Ini, Pergerakan IHSG dari Pagi Hingga Siang Hari

Harapannya, keberadaan pusat kuliner di sana bisa menggerak perekonomian di pusat Jakarta.

“UMKM masuk sehingga akan diubah menjadi pusat kuliner. Untuk pengganti lahan parkir, di rumah saja"

"Sekarang sedang disiapkan dulu (perencanaannya), tapi nggak lama lagi kok nanti final (selesai),” kata Anies Baswedan.

Berdasarkan catatannya, jumlah lahan parkir di sepanjang Jalan MH Thamrin sampai Jalan Jendral Sudirman juga sangat banyak mencapai 70.000 slot.

Areal Park And Ride Sarinah, hanya Rp5.000 parkir seharian.
Areal Park And Ride Sarinah, hanya Rp5.000 parkir seharian. (Joko Supriyanto)

Menurut Anies Baswedan, dalam waktu dekat DKI akan mengurangi lahan parkir tersebut untuk mendorong masyarakat beralih ke angkutan umum.

“Kami harus mengurangi jumlah pengemudi kendaraan pribadi"

"caranya yaitu tarif akan dinaikan yang kini masih dihitung, kemudian tempat parkirnya dikurangi,” ujar Anies Baswedan. (faf)

Park and Ride Fatmawati Kurang Diminati Warga

Sejumlah kendaraan diparkir berjejer di Park and Ride Fatmawati, Jakarta Selatan, Jumat (26/7/2019)
Sejumlah kendaraan diparkir berjejer di Park and Ride Fatmawati, Jakarta Selatan, Jumat (26/7/2019) (Warta Kota/Feriyanto Hadi)

Beropersinya moda transportasi MRT belum mampu mendongkrak jumlah penitip sepeda motor di lokasi Park and Ride Stasiun MRT Fatmawati.

Park and Ride yang berlokasi di Jalan TB Simatupang, terlihat hanya dimanfaatkan puluhan orang untuk menitipkan sepeda motornya.

Pantauan wartakotalive.com di lokasi, Jumat (26/7/2019), tampak sejumlah kendaraan mobil yang diparkir di areal Park and Ride yang dikelola anak perusahaan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) itu.

Seorang petugas di areal Park and Ride, Ibrahim Usman, mengakui, hingga saat ini hanya puluhan sepeda motor saja yang menitipkan kendaraannya di sana.

Ibrahim mengaku tidak tahu kenapa belum ada peningkatan jumlah penitip sepeda motor, padahal, saat ini MRT sudah beroperasi.

“Ya .. cuma segitu saja (jumlahnya). Kadang cuma 10, kadang lebih. Kalau mobil sih lumayan banyak,” ungkap Usman saat berbincang dengan wartakotalive.com.

Pada saat uji coba MRT, bahkan nyaris tidak ada kendaraan yang dititipkan di area Park and Rride itu.

Penyebabnya, adanya parkir liar di kolong tol yang berada lebih dekat dengan stasiun MRT Fatmawati.

Tetapi, sejak diberitakan sejumlah media saat itu, termasuk Warta Kota, parkir liar itu ditutup oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

“Habis tutup waktu itu, sempat buka lagi sebentar lalu ditutup lagi,” ujarnya.

Tak lama setelah lokasi parkir liar itu ditutup, sebuah lahan kosong di Jalan Taman Cilandak kini menjadi lokasi penitipan kendaraan para penumpang MRT.

Pantauan wartakotalive.com, lokasi itu lebih strategis, berada tepat di sisi tangga menuju Stasiun MRT.

Jadi, tidak heran jika penitipan kendaraan yang dikelola warga itu lebih ramai ketimbang Park and Ride yang dikelola Jakpro.

Sementara, lokasi Park and Ride Jakpro ada di seberang Stasiun MRT dan harus ditempuh dengan berjalan kaki dengan jarak ratusan meter.

Padahal, dari sisi tarif, Park and Rride lebih murah.

Untuk sepeda motor penumpang MRT hanya dikenakan Rp 2.000 dan mobil Rp 5.000.

Sedangkan kendaraan umum, tarif maksimal Rp15.000 dan sepeda motor umum Rp 5.000.

“Untuk membedakan mana pemilik kendaraan umum atau milik penumpang MRT, kita minta bukti setruk MRT saat mereka akan ambil kendaraan,” ungkap Usman.

Sementara, Jaswanto (32), seorang penumpang MRT, menilai Park and Ride yang dikelola Jakpro itu tidak strategis sehingga kurang diminati.

“Jalan ke stasiun jauh kalau nitip kendaraan ke sana. Harus nyeberang jalan. Harusnya dibuatin jembatan langsung yang hubungkan Park and Ride dengan stasiun,” tandasnya.

Park and Ride TB Simatupang Kurang Diminati Warga

Beroperasinya moda transportasi MRT belum mampu mendongkrak jumlah penitip sepeda motor di lokasi Park and Ride Stasiun MRT Fatmawati di Jalan TB Simatupang.

Hingga saat ini, hanya puluhan orang yang menitipkan sepeda motor di lokasi parkir yang dikelola anak perusahaan PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

Seperti saat Warta Kota memantau lokasi parkir itu, Jumat (26/7/2019). Di sisi lain, jumlah penitip mobil cukup banyak, sekitar 50 unit.

Seorang petugas, Ibrahim Usman mengakui, hingga saat ini hanya puluhan sepeda motor saja yang menitipkan kendaraannya di sana.

Ia tak tahu kenapa belum ada peningkatan jumlah penitip sepeda motor, padahal, saat ini MRT telah beroperasi.

"Ya cuma segitu saja (jumlahnya). Kadang cuma 10 kadang lebih. Kalau mobil sih lumayan banyak," ungkap Usman, Jumat (26/7/2019).

Pada saat ujicoba MRT, bahkan nyaris tidak ada kendaraan yang dititipkan di area park and ride itu.

Penyebabnya, adanya parkir liar di kolong tol yang berada lebih dekat dengan Stasiun MRT Fatmawati.

Tetapi, sejak diberitakan sejumlah media saat itu, termasuk Warta Kota, parkir liar itu ditutup oleh Dinas Perhubungan.

"Habis tutup waktu itu, sempat buka lagi sebentar lalu ditutup lagi," ujarnya.

Tak lama setelah lokasi parkir liar itu ditutup, sebuah lahan kosong di Jalan Taman Cilandak kini menjadi lokasi penitipan kendaraan para penumpang MRT.

Pantauan di lokasi itu lebih strategis, berada tepat di sisi tangga menuju Stasiun MRT.

Jadi, tidak heran jika penitipan kendaraan yang dikelola warga itu lebih ramai ketimbang park and ride yang dikelola Jakpro.

Lokasi park and ride Jakpro ada di seberang Stasiun MRT dan harus ditempuh dengan berjalan kaki dengan jarak ratusan meter.

Padahal, dari sisi tarif, park and ride lebih murah.

Untuk sepeda motor penumpang MRT hanya dikenakan Rp 2.000 dan mobil Rp 5.000.

Sedangkan kendaraan umum, tarif maksimal Rp15.000 dan sepeda motor umum Rp 5.000.

"Untuk membedakan mana pemilik kendaraan umum atau milik penumpang MRT, kita minta bukti struk MRT saat mereka akan ambil kendaraan," ungkap Usman.

Jaswanto (32), seorang penumpang MRT, menilai park and ride yang dikelola Jakpro itu tidak strategis sehingga kurang diminati.

"Jalannya ke stasiun jauh kalau nitip kendaraan ke sana. Harus nyebrang jalan. Harusnya dibuatin jembatan langsung yang hubungkan park and ride dengan stasiun," tandasnya.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved