Viral Medsos

Juara Jurnal Dunia Terkatung-katung Tak Ada Dana, Menteri Susi Tegur Jokowi Hingga Ridwan Kamil

Juara jurnal dunia terkatung-katung tidak bisa melanjutkan lomba karena terbatas soal dana. Pemerintah dinilai abai dengan SDM berkualitas.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Dian Anditya Mutiara
twitter @MN_Aliakbar Kompas.com
Juara jurnal dunia Muhammad Nur Ali Akbar terkantung-kantung karena tidak ada dana ikut lomba 

Juara kontes Jurnal Internasional terkatung-katung tidak bisa mengikuti kompetisi lanjutan karena tidak ada biaya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ditegur Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Dalam akun twitternya @Susipudjiastuti, pemilik Susi Air itu meretweet sebuah kicauan salah satu peneliti asal Indonesia Muhammad Nur Ali Akbar yang curhat karena tidak dapat sponsor untuk mengikuti kompetisi lanjutan tingkat dunia itu.

Pria Tewas Terbakar Dalam Mobil di Bekasi, Polisi Duga Motif Bunuh Diri

TERNYATA Ini Jawaban Menohok Menteri Susi atas Kabar Anaknya Nadine Kaiser Dijodohkan dengan Gading

Lewat akun twitter @MN_Aliakbar memention Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Barat terkait permasalahan yang dihadapinya saat ini.

“Yang saya hormati Pak President RI  @jokowi dan Pak Gubernur Jabar @ridwankamil, saya akan menjadi perwakilan Indonesia dan Eropa untuk mengikuti kompetisi tingkat dunia di ajang student paper contest 2019 di bidang oil and gas di SPE ATCE 2019. Tetapi sy belum memiliki sponsor,” cuit Nur Ali yang kemudian diretweet Susi.

Di kicauan lainnya Ali bahkan memperlihatkan sertifikat kejuaraan jurnal tingkat Eropa yang berhasil ia raih pada April 2019 lalu.

Nikita Mirzani Ungkit Kasus Elza Syarif Pernah Jadi Tersangka dan Bikin Kesaksian Palsu

“@jokowi @ridwankamil. Sebelumnya pada April 2019, saya bertanding di region Eropa dan hasil penelitian saya terpilih menjadi juara pertama,” jelas Nur Ali sambil membagikan sertifikatnya.

Karena memenangi kejuaran tersebut kata Nur Ali kini bulan depan tepatnya 30 September ia harus mengikuti kejuaraan lanjutan tingkat dunia.

“Bulan depan, tanggal 30 Septemper - 2 Oktotober saya akan kembali bertanding di tingkat dunia dengan hasil penelitian sebelumnya,” kata Nur Ali.

Namun kata Ali, ia mengaku jika hal tersebut terhambat karena masalah sponsor.

“@jokowi @ridwankamil karena saya baru saja Lulus bulan juli 2019 lalu dr MSc Petroleum Geoengineering program di Eropa. Saya yang saat ini di Indonesia sangat sulit memperoleh sponsor untuk bertanding di kejuaraan ini yang akan dilaksanakan di Calgary Canada bulan depan,” jelas Nur Ali.

Pemerintah Harus Lebih Ambisius Danai Penelitian dan Pengembangan Energi Masa Depan

Nur Ali pun meminta arahan kemana ia bisa mendapatkan sponsor agar dapat mengikuti kejuaraan tersebut.

“Untuk itu, saya mohon arahan dari bapak-bapak kemana saya harus mengajukan proposal saya ini sehingga saya bisa berangkat bertanding bulan depan ke Kanada. Terima kasih banyak perhatiannya. Salam #jabarjuara #IndonesiaMaju,” tulis Nur Ali.

Salah seorang netizen menyarankan jika Nur Ali mengajukan proposal ke perusahaan minyak.

“Masnya coba ngajuin ke oil company mas, kebetulan saya juga peserta Petrobowl World Championship yang sama sama diselenggarakan pas ATCE dan Alhamdulillah dapet sponsor dari perusahaan perusahaan tersebut mas, semoga dapet ya mas. See u in Canada!” tulis @hamdanabdl

Netizen juga menyayangkan pemerintah yang dianggap lalai dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat mengharumkan nama bangsa.

“Kayaknya via company lebih didukung daripada birokrasi pemerintahan. Too much of politic agenda. Kalau ama company jelas, kemungkinan akan dikontrak kerja di masa mendatang kalau beneficialnya sama-sama menguntungkan. Good luck and break a leg!”  tulis @YrobertSantoso.

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved