Kilas Balik

Wanita Ini Nekat Menemui Soeharto Demi Minta Izin Menyusup ke Papua, Ternyata Punya Misi Khusus

Seorang wanita pernah nekat menemui Soeharto hanya untuk meminta izin agar diikutkan menyusup ke Irian Barat (sekarang Papua).

Kolase IST dan Intisari
Herlina Kasim (kanan), wanita yang nekat temui Soeharto demi minta izin menyusup ke Papua 

PALMERAH, WARTAKOTALIVE.COM -- Seorang wanita pernah nekat menemui Soeharto hanya untuk meminta izin agar diikutkan menyusup ke Irian Barat (sekarang Papua).

Sosok wanita nekat itu yakni Herlina Kasim, yang kemudian ikut berperan dalam pembebasan Papua dari cengkeraman Belanda.

Dilansir dari Intisari dalama artikel 'Herlina Kasim, Srikandi Trikora yang Rela Menyusup di Rimba Raya Papua Demi Kembalinya Tanah Papua ke Pangkuan NKRI', Herlina Kasim merasa jiwanya terpanggil saat operasi Tri Komando Rakyat (Trikora) mulai digaungkan Soekarno.

Herlina yang memiliki semangat menyala-nyala untuk terjun langsung ke Irian Barat kemudian berlayar ke Makassar (Ujung Pandang) untuk menghadap langsung Panglima Komando Mandala, Mayjen Soeharto.

Dengan Jalan Terpincang, Dua Eksekutor Pembunuhan Ayah dan Anak di Sukabumi Tiba di Polda Metro Jaya

Otak Pembunuhan Ayah dan Anak , Ternyata Terlilit Utang Rp 7 Miliar, Cicilan Per Bulan Rp 200 Juta

Ramalan Zodiak Cinta Rabu 28 Agustus 2019 Pisces Tegang, Leo Terjebak Masa Lalu, Scorpio Emosi

Herlina Kasim
Herlina Kasim (Intisari)

Pada 21 Juni 1962, ia tiba di Markas Komando Mandala diterima oleh Kepala Penerangan Mandala, Mayor Sayuti.

Sebagai aktivis perempuan yang sudah cukup dikenal, Mayor Sayuti sangat tertarik dan antusias terhadap semangat Herlina untuk terjun langsung ke dalam Operasi Trikora.

Namun dengan pertimbangan bahwa seorang wanita akan lebih mengalami tantangan di medan tempur yang masih liar.

Mayor Sayuti tidak berani memberikan izin kepada Herlina.

Karena Herlina keras hati untuk terjun langsung dalam Operasi Pembebasan Irian Barat, Mayor Sayuti kemudian mempertemukannya dengan Kepala Staf Mandala, Kolonel Ahmad Tahir.

Di luar dugaan, Kolonel Tahir ternyata menyambut baik niat Herlina.

Pada 23 Juni 1962, Panglima Mandala Mayjen Soeharto datang dari Jakarta untuk menghadiri rapat gabungan komando.

Setelah rapat, Herlina menghadap langsung Panglima Mandala dan mendapat izin untuk menyusup ke daratan Papua bersama pasukan sukarelawan.

Demi melaksanakan misi penyusupan itu, ia berangkat ke Ambon untuk menemui Mayor Sunarto selaku koordinator Pos-Pos Terdepan yang berhadapan langsung dengan daratan Irian Barat.

Mayor Sunarto sempat ragu-ragu karena kehadiran seorang wanita di tengah pasukan tempur yang berbulan-bulan pisah dari keluarga bisa berbahaya.

Tapi setelah melalui berbagai pertimbangan, seperti adanya izin dari Panglima Mandala dan kemampuan ilmu komunikasi yang bisa dimanfaatkan di lapangan, Herlina dan rombongannya kemudian diizinkan masuk ke daratan Papua.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved