Ibu Kota Pindah
Dahlan Iskan Kaitkan Lokasi Ibukota Baru dengan Prabowo Subianto, Begini Prediksinya
Dahlan Iskan mencoba mencari titik pasti lokasi Ibukota baru. Jika dugaannya benar maka ada keterkaitan antara laha Prabowo dan Ibukota
Penulis: Desy Selviany | Editor: Dian Anditya Mutiara
Perusahaan itu bernama ITCI (International Timber Corporation Indonesia) dan berpusat di Oregon.
“Sebut saja nama ITCI. Di tahun 1970-an. Semua orang Kaltim tahu. Dekade itu saya hidup di Kaltim. Menjadi aktivis mahasiswa di sana. Juga memulai karir wartawan dari sana,” aku Dahlan.
Namun kini hutan lebat tersebut tinggal cerita pun dengan kejayaan ITCI.
Bahkan kini perusahaan tersebut tidak lagi dimiliki oleh Amerika Serikat, melainkan oleh tokoh politik ternama Indonesia yang juga pernah menjadi rival Joko Widodo (Jokowi), Prabowo Subianto.
“Pemilik perusahaan itu sudah bukan orang Amerika lagi. Sudah berganti orang Indonesia. Namanya Prabowo Subianto,” kata Dahlan.
Namun meski sudah tidak ada hutan lebat, wilayah tersebut masih kaya akan tambang batu bara.
• Pesaing Gojek dan Grab Sudah Hadir, Namanya Cyberjek dan Ini Kelebihannya
Dahlan pun makin meyakini jika lokasi yang dipilih pemerintah adalah lokasi yang pernah menjadi lahan milik ITCI.
“Kini sudah jelas. Lokasi yang disebutkan Bapak Presiden meliputi dua kabupaten: Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara. Berarti lokasi itu tepat di lengkung terdalam teluk tersebut. Persis di bekas Hak Pengusahaan Hutan ITCI,” kata Dahlan.
Bukan hanya mengkaitkan Prabowo, Dahlan juga mengkaitkan beberapa tanah yang pernah dimiliki oleh Soeharto.
“Lokasi ini letaknya juga hanya sekitar 40 km dari Bukit Soeharto --yang pernah disebut-sebut sebagai lokasi ibu kota,” jelas Dahlan.
Dahlan pun meyakini jika benar lokasi yang dimaksud pemerintah tepat dugaannya, maka pemerintah akan menggunakan tanah milik ITCI untuk membangun Ibukota baru.
“Berarti tidak akan ada persoalan tanah. Cukup menggunakan tanah ITCI itu --berapa ribu hektar pun,” tandasnya.
Sebelumnya Presiden Jokowi pun mengungkapkan soal alasan penetapan wilayah tersebut sebagai Ibukota baru Indonesia.
Selain menurut Jokowi wilayah tersebut minim risiko bencana, pemerintah juga mengklaim sudah memiliki 180 ribu hektar tanah.
“Tersedia lahan yg dikuasai pemerintah seluas 180 ribu hektar,” kata Jokowi.