Berita Video

VIDEO: Cerita Eneng, Politisi PSI yang Tak Menyangka Bisa Jadi Anggota DPRD DKI

bersama Partai Solidaritas Indonesia (PSI), akan mengawal kebijakan-kebijakan dari Pemprov DKI. Salah satunya mengenai transparansi anggaran.

Penulis: Mohamad Yusuf | Editor: Ahmad Sabran
Warta Kota
Eneng Malianasari 

Eneng Malianasari, Caleg DPRD Provinsi DKI Jakarta Dapil 10 No Urut 1, terpilih, tak menyangka bisa meraih hingga 4.645 suara.

Namun, wanita yang akrab disapa Milli ini, menegaskan, bahwa dirinya tidak akan menyia-nyiakan atas dukungan yang diberikannya itu.

Milli, mengaku bahwa ia bersama Partai Solidaritas Indonesia (PSI), akan mengawal kebijakan-kebijakan dari Pemprov DKI. Salah satunya mengenai transparansi anggaran.

Milli, wanita kelahiran Garut, 17 Januari 1987, ini pun menjabarkan apa saja yang akan dilakukannya setelah dilantik pada besok, Senin (26/8/2019) pagi.

Berikut hasil wawancara dengan Milli ditemui Warta Kota di Kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (25/8/2019).

Apa yang akan Anda lakukan pertama kali setelah pelantikan?

Agenda pelantikannya jam 08.30 sampai 13.00. Dari PSI, kami komitmen hari pertama turun ke Dapil. Jadi anggota dewan itu harus bisa diakses oleh konstituennya.

Di hari pertama saya ada jadwal membedah RAPBD 2020 dengan konstituen saya di Jelambar.

Saya gelar jam 16.00. Jadi kalau ada warga maupun netizin yang mau tahu atau mau datang silakan saja. Alamat detilnya nanti akan saya share di medsos.

Program apa yang akan Anda atau PSI usung dalam mengawal kebijakan Gubernur DKI?

"Kami akan mendorong transparansi anggaran, khususnya agar publik ini, tidak hanya bisa mengakses informasi anggaran saja. Tapi juga dengan dokumennya Selama ini kan sudah ada online. Hanya ada besaran, kisaran, dan angkanya saja. Tapi tidak diunggah dokumen resminya itu seperti apa.

Selain itu juga terkait Raperda, yang diajukan harus ada kajian naskah akademiknya. Proses Raperda ini disetujui atau tidak. Lalu prosesnya seperti apa.

Misalkan ada 19 Raperda yang diusulkan di 2019. Tapi kita tidak bisa nge-track Raperdanya mana saja yang sudah dikerjakan. Prosesnya sampai mana, siapa saja yang terlibat. Karena itu, lewat PSI kami mencoba disiplin.

Seperti apa Anda mengawal kebijakan dari Gubernur DKI Jakarta?

Kalau kebijakannya tidak memihak pada warga
PSI akan mengkriitk. Tapi mengkritiknya PSI itu bukan mengkritik yang nyinyir. Tapi mengkritik yang destruktif beserta inovasi dan solusi.

Seperti penertiban pedagang PKL. Kita bisa apresiasi dewan terpilih PSI sudah mengajukan gugatan Perda yang membolehkan berjualan di trotoar. Itu golnya di MA (Mahkamah Agung) yang mengabulkan gugatan.

Tapi bukan berarti kami tidak memihak rakyat kecil. Kami bantu PKL pindahnya. Adanya sky bridge agar bisa dimanfaatkan. Menertibkannya seperti apa, ini bukan pekerjaan sehari selesai.

Di DPRD Anda masuk menjadi anggota Komisi B. Akan fokus pada masalah apa?

Saya akan fokus di seni budaya, UMKM dan, ketenagakerjaan. Karena tiga bidang ini sangat berhubungan.

Contohnya perkembangan UMKM. Menarik melihat data UMKM DKI. Karena mereka setiap minggu membuat popup market di setiap Kecamatan, Kelurahan, tidak pernah sepi.

Nanti bikin lagi tingkat kota dan tingkat provinsi. Jadi dorongan tumbuh ekonomi. Benar-benar disupport oleh pemerintah.

Juga untuk bidang seni budaya dan pariwisata.
Seperri sekarang sedang mulai diperbaiki gedung-gedung kesenian di Jakarta
Dimulai dengan renovasi gedung TIM (Taman Ismail Marzuki).
Prosesnya mungkin 1 tahun, 2021 sudah siap mengisi gedung itu.

Jadi jangan gedungnya saja yang diperbaiki
Tapi juga kualitas senimannya juga harus dipersiapkan lebih baik.

Bagaimana tanggapan Anda mengenai penggunaan pin emas?

Kami tegas, keputusan partai, bahwa kami menolak. Akan kami kembalikan. Saya melihatnya tidak perlu. Karena masyarakat tidak perlu melihat pinnya. Tidak perlu simboliknya. Tapi perlu melihat sosok orangnya.

PSI mengusung program gala dinner setiap tiga bulan. Apa saja yang akan dilakukan?

Kami akan membuat fund rising. Dimana PSI mengajak publik urunan dengan biaya operasional PSI.

Jadi selama ini kita punya anggapan korupsi itu akibat salah satu faktornya ongkos mesin partai yang besar dan tinggi.

Kami mau mau sharing beban itu dengan publik. Jadi nggak jadi beban PSI saja atau satu orang saja, atau tidak akan dikuasai satu orang saja.
Jadi kalau dikuasai satu orang saja jadi kebijakan terserah dia dong, karena dia yang mendanai partai.

Nah di sini PSI ngajak publik untuk terlibat dengan partai, kenapa?
Karena kerja PSI ini bukan untuk memperkaya diri, tapi untuk.memperjuangkan aspirasi-aspirasi publik di level tertentu

Bisa ceritakan bagaimana Anda berhasil meraih 4.645 suara?

Kampanye yang paling efektif itu yang turun langsung ke lapangan. Jadi saya benar-benar turun ke lapangan.

Tapi yang menarik, mengenai kampanye melalui medsos. Ternyata bukan melalui Instagram, Twitter, atau Facebook yang efektif. Tapi justru melalui status Whats App (WA).

Peyebarannya paling produktif. Saya datang ke satu kampung untuk kampanye. Saya catat nomornya, minimal tiga dr 10 orang punya WA

Setelah saya pulang saya akan apdet datanya foto hasil kampanye. Jadi dia bisa lihat. Dia bisa pasang di status

WA status itu akan dibaca sama orang-orang sekampung. Dan orang akan baper sama WA status.

Lewat WA status saya bisa melihat kondisi konstituen saya. Di sini saya bisa kasih perhatian lebih.

Mulai dari yang senang karena baru buka warung, lagi jalan-jalan, atau yang sedih karena sakit atau ada anggota keluarga meninggal. Saya langsung bisa kasih komentar atau ucapan sebagai bentuk perhatian.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved