Empat Pelari Asal Lumajang Bawa Pulang Rp 28 Juta

Tim asal Lumajang, Jawa Timur, menjuarai lomba lari maraton estafet yang digelar di Kudus, Jawa Tengah, Minggu (25/8).

Warta Kota
TKRM 2019 digelar di Kudus, Jawa Tengah, dengan titik start dan finish di Alun-alun Simpang Tujuh, Minggu (25/8/2019). Waktu flag off dimulai pukul 05.00 WIB dan diikuti total 6.000 peserta. 

Sebuah tim asal Lumajang, Jawa Timur berhasil menobatkan diri menjadi kampiun lomba lari Tiket.com Kudus Relay Marathon 2019.

Djarun Kenjcak, nama tim tersebut, keluar sebagai pemenang kategori utama ajang lomba lari Tiket.com Kudus Relay Marathon (TKRM) 2019, yang digelar di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Minggu (25/8) pagi.

Djarun Kenjcak, tim asal Lumajang, Jawa Timur, menyabet gelar juara kategori Relay Marathon dalam TKRM 2019 dan berhak atas hadiah utama sebesar Rp 28 juta.
Djarun Kenjcak, tim asal Lumajang, Jawa Timur, menyabet gelar juara kategori Relay Marathon dalam TKRM 2019 dan berhak atas hadiah utama sebesar Rp 28 juta. (Warta Kota)

Tim yang terdiri dari empat pelari, yakni Sutikno, Robby Kurniawan, Dedy Yusuf, dan Eva Yunita, berhasil menamatkan jarak 42,195 kilometer (km) dengan catatan waktu 2 jam, 36 menit, 27 detik.

Untuk catatan waktu terbaik itu, Djarun Kenjcak berhak atas hadiah utama sebesar Rp 28 juta.

Untuk informasi, relay marathon adalah sebutan untuk lomba lari maraton secara estafet. Untuk mengikuti kategori ini, tim beranggotakan empat pelari sehingga setiap pelari berlari sejauh 10,548 Km.

Dedy Yusuf, salah satu personel Djarun Kenjcak, merasa gembira dengan catatan waktu yang diraih timnya itu.

Dia menjelaskan, sebelum lomba mereka memang telah mempelajari secara khusus format relay marathon, dan mengatur strategi demi meraih hasil maksimal.

"Kami satu tim berasal dari komunitas lari di Lumajang. Sering kumpul dan latihan bareng. Alhamdulillah, kami senang sekali bisa menjadi juara Tiket.com Kudus Relay Marathon," ujar Dedy seusai lomba.

Ketahanan

Dedy menjelaskan, porsi latihan endurance menjadi salah satu prioritas timnya jelang perhelatan relay marathon.

"Kami fokus maksimalkan latihan endurance, rutin di setiap sesi latihan. Selain menggenjot tiga pelari pria, mengatur strategi yang pas bagi satu pelari wanita yang ada di tim juga menjadi perhatian kami," katanya.

Sementara itu, di kategori Half Marathon Pria gelar juara direbut oleh Maji Suranto, yang mencetak waktu 01:17:55. Sedangkan di Half Marathon Perempuan waktu tercepat 01:32:52 diraih oleh Risa W Wijayanti.

Dengan demikian keduanya berhasil meraih hadiah masing-masing sebesar Rp 13 juta.

Selanjutnya untuk kategori 10K Pria, juara pertama diraih oleh Ricky Robin S Nababan dengan raihan waktu 00:35:48.

Sedangkan kategori 10K Perempuan dimenangi oleh Yanitasari Yanita dengan catatan waktu 00:40:46.

Mereka masing-masing mendapatkan hadiah sebesar Rp 6,5 juta.

Terinspirasi Jepang

TKRM 2019 sukses digelar di Kudus, Minggu (25/8) pagi dengan flag off pada pukul 05.00 WIB.

Lomba ini merupakan kali kedua Kudus menjadi tuan rumah kejuaraan relay marathon, yang terinspirasi dari Ekiden, lomba lari estafet marathon beregu yang populer di Jepang.

Menyusuri rute yang melewati berbagai tempat dengan keunikan budaya khas Kudus, TKRM 2019 diikuti  6.000 pelari yang tersebar di lima kategori lomba, yakni Relay Marathon (42,195 kilometer), Half Marathon (21,1 kilometer), 10K, 5K, dan Kids Fun Run.

Kondisi cuaca yang cerah, trek yang mengedepankan keamanan pelari, serta water station yang melimpah, memudahkan para peserta sukses menembus garis finis yang berada di Alun-alun Simpang Tujuh, Kudus.

"Kami berterimakasih sebanyak-banyaknya atas keikutsertaan para runners dalam Tiket.com Kudus Relay Marathon tahun ini. Semoga ajang ini menjadi rujukan ajang sport tourism di Indonesia dan dapat menginspirasi masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat," kata Dudi Arisandi, Chief People Officer Tiket.com.

Wisata Kudus

Sedangkan pejabat sementara Bupati Kudus, HM Hartopo, berharap TKRM 2019 dapat membuat Kudus semakin dikenal, dan mengundang banyak orang berwisata ke Kudus.

"Kudus memiliki banyak kekhasan, baik dari sisi pariwisata, kuliner maupun UMKM nya. Misalnya saja, dari sisi wisata, Kudus memiliki wisata religi di mana terdapat dua makam Wali Songo yaitu Sunan Kudus dan Sunan Muria," kata Hartopo.

"Sementara dari sisi kuliner, Kudus mempunyai makanan khas andalan seperti soto kerbau, sate kerbau, Jenang, hingga lentog. Dari sisi budaya, Kudus juga memiliki banyak sekali wisata budaya mulai dari tari-tarian tradisional hingga kerajinan bordir dan batik," imbuhnya.

Untuk membuat Kudus makin dikenal sebagai kota wisata olahraga melalui TKRM 2019, sejumlah legenda bulutangkis Indonesia turut hadir menyemarakkan acara.

Mereka antara lain Liem Swie King, Ivana Lie, Hastomo Arbi, Hariyanto Arbi, Alan Budi Kusuma, Eddy Hartono, Christian Hadinata, Lius Pongoh, Sigit Budiarto, Denny Kantono, Rudy Herjanto Saputra, Kartono Hari Atmanto, Fung Permadi, hingga Liliyana Natsir.

Liliyana Natsir alias Butet mengikuti lomba lari Tiket.com Kudus Relay Marathon (TKRM) 2019 bersama legenda bulutangkis lainnya di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Minggu (25/8/2019).
Liliyana Natsir alias Butet mengikuti lomba lari Tiket.com Kudus Relay Marathon (TKRM) 2019 bersama legenda bulutangkis lainnya di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Minggu (25/8/2019). (Wartakotalive.com/Gopis Simatupang)

Liem Swie King Hingga Liliyana Natsir Ramai-ramai Jadi Pelari di TKRM 2019

7 Kali Masuk Final di 2019, Liliyana Natsir Puji Semangat Hendra/Ahsan

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved