Demokrasi
Lautan 2 Juta Demonstran Hong Kong dengan Gerakan Payung Upaya Melawan Kekejaman Rezim Komunis China
Gerakan payung meliuk-liuk di kota. Para aktivis prodemokrasi menentang perintah polisi untuk tetap berada dalam batas-batas Victoria Park.
MESKI upaya protes yang dilakukan masyarakat Hong Kong untuk menolak kekejaman pemerintah komunis China terus dilakukan, yang ditindak keras, tapi upaya perlawanan terus berlangsung.
Upaya itu mendapatkan tindakan represif, diekstradisi ke China untuk dieksekusi, dan berbagai kekejaman lainnya dari rezim komunis China.
Tindakan brutal dan kekejaman rezim China pada rakyat di Xinjiang telah memicu kengerian dan penolakan dari rakyat Hong Kong.
Sebagian korban di Xinjiang bukan hanya diperkosa, tapi juga dimasukkan ke kamp konsentrasi oleh pemerintah komunis China.

Sebagian lagi menerima kekejaman untuk diambil organ tubuhnya secara mengerikan dan sadis untuk dijual di sejumlah rumah sakit sebagai upaya untuk melakukan penindasan di kawasan tersebut.
Kekejaman komunis di Xinjiang telah memicu banyaknya keprihatinan yang disampaikan berbagai kalangan.
Namun, itu tidak menurunkan penindasan yang dilakukan rezim komunis pada rakyat sipil.
Kawasan Xinjiang yang merupakan kawasan Muslim di China telah dinodai dengan berbagai kekejaman, pelarangan kegaiatn ibadah, pelarangan ibadah puasa di bulan Ramadan, menculik wanita dan anak-anak, remaja pria dimasukkan di kamp konsentrasi.
• Ibu Tiga Anak Ditangkap Polisi karena Menempatkan Sampah di Kantong Platik dengan Warna Hitam
Situasi itu ikut membuat rakyat Hong Kong melawan kekejaman rezim komunis China.
Sebagaimana diungkap sejumlah media internasional di antaranya Daily Mail, dikutip Warta Kota, lautan payung di Hong Kong merupakan bagian Gerakan Payung.
Sejumlah 1,7 juta pemrotes prodemokrasi, hampir seperempat penduduk kota, menentang Beijing meskipun ada kekhawatiran akan tindakan keras ala Tiananmen.
Kala itu, militer China membunuh banyak warga sipil yang melakukan gerakan di lapangan Tiananmen.
Para pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan Hong Kong untuk melakukan demonstrasi massa prodemokrasi.
Juru bicara gerakan itu mengatakan, hampir 2 juta orang atau setidaknya 1,7 juta orang diungkap menghadiri rapat umum di Victoria Park, setara dengan seperempat dari populasi warga Hong Kong.

Para aktivis menentang perintah polisi untuk tetap berada di dalam taman, tetapi berhasil menghindari bentrokan dengan petugas anti huru hara.