Nasib Perusahaan Surat Kabar Setelah Dibeli oleh CEO Amazon Jeff Bezos

Pada tahun 2013, CEO dan pendiri Amazon, Jeff Bezos membeli The Washington Post dalam keadaan sekarat, dan 3 tahun kemudian bisa dapat untung.

istimewa
Jeff Bezos 

Prestasi mengesankan Bezos ini mendapat pengakuan dari mantan pemilik The Washington Post, Donald Graham. 

Ia mengatakan, Bezos memiliki kemampuan memikirkan jangka panjang yang berbeda dengan orang kebanyakan.

WARTA KOTA, PALMERAH--- Pada tahun 2013, CEO dan pendiri Amazon, Jeff Bezos membeli The Washington Post.

Saat itu koran terbesar di Amerika Serikat sedang dalam keadaan sekarat.

Setelah dibeli, dan dalam waktu tiga tahun dapat mengubah surat kabar tersebut mencatatkan keuntungan.

Bezos mampu melipatgandakan jumlah pengunjung atau pelanggan surat kabar sehingga menjadi perusahaan yang sehat dan menjadi lebih besar.

Sejak diakuisisi Bezos, The Washington Post telah merekrut tambahan karyawan sebanyak 250 orang dan mengembangkan ruang berita perusahaan ini.

Total karyawan perusahaan tersebut saat ini sekitar 900 orang.

Tips Bagi Pengantin Baru, Cara Mengelola Uang Angpao Pernikahan Agar Tidak Habis Sia-sia

Bezos berhasil mengembangkan sistem manajemen konten yang baru mulai melisensikannya dan menjadi perintis dalam melibatkan masyarakat secara aktif di platform seperti Reddit dan TIK tok.

Transisi The Washington Post dari surat kabar lokal ke outlet berita nasional dikristalisasi ketika penerbit Fred Ryan mengumumkan pada bulan September 2017 bahwa The Washington Post telah melampaui angka 1 juta untuk pelanggan yang hanya membayar secara digital.

"Jumlah yang sekarang telah berkembang menjadi lebih dari 1,5 juta," ucapnya seperti dilansir CNN seperti dikutip Kontan.

Prestasi mengesankan Bezos ini mendapat pengakuan dari mantan pemilik The Washington Post, Donald Graham. 

Ia mengatakan, Bezos memiliki kemampuan memikirkan jangka panjang yang berbeda dengan orang kebanyakan.

Bezos mampu menyihir The Washington Post agar dapat bergerak lebih cepat dan mencatat keuntungan.

Graham mengatakan, ia yang menawarkan koran milik keluarga tersebut kepada Bezos enam tahun lalu.

Ia menawarkan The Washington Post kepada Bezos karena mereka sebelumnya merupakan salah satu pelanggan terbesar di perusahaan milik Bezos yakni Amazon sehingga memahami perkembangan Amazon sejak awal dibesarkan Bezos.

Demo di Hong Kong Berkepanjangan, 10 Warga Hong Kong Kehilangan Uang Senilai Rp 213 Triliun

Dalam pembicaran awal dengan Bezos, saat menawarkan The Washington Post, Graham mengaku sangat terkesan.

Ia memuji karakteristik Bezos dalam berpikir jangka panjang untuk kesuksesan Amazon.

Karena itu, ia juga yakin Bezos merupakan nahkoda terbaik untuk dipercayakan memiliki dan memimpin The Washington Post.

Graham tak menepis banyaknya kritikan kepada perusahaan Bezos yakni Amazon.

Ada yang mengatakan Amzon terlalu mahal dan perusahaan itu akan bangkrut.

Namun pasca perbincangan awal dengan Bezos, Graham tahu Bezos berpikir untuk jangka panjang, kendati ia juga tetap memikirkan perkembangan perusahaan secara kuartalan.

Namun Bezos memiliki karakteristik untuk jangka panjang. 

Hal itu terlihat bagaimana ia mempersiapkan Amazon menjadi perusahaan wahid berkelas dunia.

Cara Mendapatkan Diskon Tiket Kereta Api untuk Lansia

Pertama ia mentransformasikan perusahaan itu dari perusahaan penerbitan, kemudian menjadi perusahaan perdagangan.

Setelah 24 tahun Bezos mendirikan Amzon, perusahaan ini memilik nilai hampir 900 miliar dollar AS dan pernah menembus seniali 1 triliun dollar AS pada September 2018.

Saat ini Bezos juga tengah mengembangkan perusahaan Blue Origin, sebuah perusahaan yang mengeksplorasi kedirgantaraan yang memiliki semboyang: Langkah Demi Langkah Sengit.

Graham mengatakan, Bezos memiliki bakat yang besar pada teknologi yang tidak dimiliki keluarganya.

Itulah yang membuat The Washington Post tidak berkembang saat mereka menjadi pemilik mayoritas saham perusahaan surat kabar ini.

Namun setelah kepemilikannya beralih ke Bezos, perusahaan ini mencatat keuntungan.

Bezos mengakui keberhasilannya dalam mengembangkan The Washington Post.

Namun ia mengatakan harus terlebih dahulu melakukan pencarian "jiwa" sebelum benar-benar bisa mengembangkan The Washington Post.

Karena sebelumnya, ia bukanlah orang yang paham bisnis media.

Dia tidak tahu apa-apa tentang bisnis surat kabar, tetapi melalui percakapannya dengan Graham dia menjadi yakin akan pentingnya menghadapi tantangan.

Enam tahun setelah menjadi pemilik The Washington Post, Bezos sering berbicara tentang betapa berharganya pengalaman itu.

Lansia Antre Tiket untuk Dapat Potongan Harga Tiket Kereta Api

"Saya tahu bahwa ketika saya berusia 90 tahun, itu akan menjadi salah satu hal yang paling saya banggakan, bahwa saya mengambil Washington Post dan membantu mereka melalui transisi yang sangat berat," katanya dalam sebuah wawancara pada 2018.

Graham mengatakan bahwa dia senang Bezos memahami hubungannya dengan The Washington Post dalam jangka waktu yang begitu lama:

"Dia adalah seorang pebisnis yang sangat cakap. Dan kecemerlangan teknologinya dan kecemerlangan usahanya akan sangat berguna bagi The Washington Post sepanjang hidupnya," tutur Graham

Saham Apa yang Potensial Tahun Ini, Berikut Penjelasan Lo Kheng Hong

Berita ini sudah diunggah di Kontan.co.id dengan judul Bagaimana Jeff Bezos mengubah Washington Post dari rugi menjadi untung?

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved