Kilas Balik
KISAH di Balik Proklamasi 17 Agustus 1945 yang Jarang Orang Tahu, sampai Soekarno Diminta Mengulang
Ada sejumlah momen di balik upacara proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 yang jarang diketahui orang. Apa saja, yuk simak artikel lawas ini
PALMERAH, WARTAKOTALIVE.COM -- Ada sejumlah momen di balik upacara proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 yang jarang diketahui orang
Dilansir dari SOSOK.grid.id dalam artikel 'Proklamasi 17 Agustus 1945, Saat Para Pemuda Datang Telat dan Mendesak Soekarno untuk Mengulangi Upacara Kemerdekaan', salah satunya adalah momen ketika Soekarno diminta mengulangi upacara tersebut
Mengutip dari 'Asvi Warman Adam : Determinasi Soekarno Memilih Hari Proklamasi' yang diterbitkan oleh Majalah Intisari No.635 Agustus 2015, Soekarno diminta mengulanginya lantaran ada peserta upacara yang datang telat.
Hal ini berawal pada malam tanggal 16 Agustus 1945.
• Ramalan Zodiak Cinta Jumat 16 Agustus 2019 Pisces Gugup, Scorpio Konflik, Capricorn Ragu Nih
• VIDEO BREAKING NEWS: Polisi Terbakar Molotov di Cianjur, Dibawa ke RS Polri Kramat Jati
• Didatangi Langsung Kapolda dan Pangdam, Bupati Nduga Minta Maaf Soal Usulan Penarikan TNI/Polri

Saat itu Soekarno-Hatta baru saja tiba di Jakarta usai diamankan oleh para pemuda di Rengasdengklok.
Setelah tiba di Jakarta, Hatta meminta Soebardjo mengontak Hotel Des Indes untuk mengadakan rapat PPKI di sana.
Namun sayang jam sudah menunjukkan pukul 22.00 WIB dan hotel sudah tutup.
Soebardjo lantas menelpon Laksamana Maeda dan mengutarakan niatan meminjam rumahnya untuk mengadakan rapat persiapan kemerdekaan Indonesia.
• Ini 5 Klub yang Sudah Transfer Pemain Jelang Putaran Kedua Liga 1 2019, Persib Boyong 3 Pemain Asing
• Pengakuan Prada DP, Pernah Menghamili Vera dan Tak Menyukai Sherli Meski Tetap Menidurinya
• Terdengar Suara Jeritan Mengerikan Saat 3 Polisi Terbakar Hidup-Hidup di Cianjur

Maeda mengiyakan permintaan Soebardjo.
Maka Soekarno, Hatta, Soebardjo, Sukarni dan Sayuti Melik segera meluncur ke rumah Maeda yang kini beralamat di Jl.Imam Bonjol No.1 Jakarta.
Setibanya di rumah Maeda, mereka mendapati ada beberapa orang Jepang di sana.
Namun orang-orang Jepang itu tak mencampuri perumusan proklamasi.
Baik Soekarno, Hatta, Soebardjo, Sukarni dan Sayuti Melik merumuskan naskah proklamasi.
Kemudian mereka keluar ruangan dan menyampaikan kepada 50 pemuda yang hadir mengenai naskah proklamasi yang masih dalam bentuk tulisan tangan.