Berita Jakarta
Kawasan Kemang Kini Tidak Indah Lagi, Simak Ini Penyebabnya
Kawasan Kemang yang terkenal sebagaimana salah satu destinasi wisata kuliner dan hiburan di wilayah Jakarta Selatan kini tidak indah lagi.
MAMPANG, WARTAKOTALIVE.COM -- Kawasan Kemang yang terkenal sebagaimana salah satu destinasi wisata kuliner dan hiburan di wilayah Jakarta Selatan kini tidak indah lagi.
Beragam penataan yang dihadirkan justru membuat kawasan yang berada dekat dengan Kantor Wali Kota Jakarta
Selatan itu terlihat kumuh dan kusam.
Buruknya pemandangan sudah terlihat dari Jalan Kemang Selatan hingga Jalan Kemang Raya.
• 5 Kepala Daerah Ini Dikabarkan akan Masuk Kabinet Menteri Jokowi Jilid II
• Hari Ini Jokowi Umumkan Lokasi Ibu Kota Pengganti Jakarta, Dana Hampir Rp 500 Triliun Disiapkan
• TERUNGKAP Calon Mertua Sule Nangis saat Sule dan Naomi Zaskia Berikan Hadiah Ulang Spesial

Ratusan meter trotoar interaktif yang digagas Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan di ujung wilayah
Kecamatan Mampang itu dibangun tanpa perencanaan yang sempurna.
Tidak hanya area pembangunan yang tidak tertutup pagar seng sebagai pengaman, sejumlah material seperti pasir
dan separator beton jalan terlihat berserak di sepanjang trotoar hingga tercecer ke sisi jalan.
• Dosen Cerdas UGM dengan IPK 4,00 Meninggal Dunia dengan Cara Gantung Diri, Depresi karena Penyakit?
• Setelah Bunuh Vera Oktaria, Prada DP Berhubungan Badan dengan Serli 4 Kali Selama di Smbunyi
• Simpan Sabu di Dubur, KPU Bea dan Cukai Tangkap Dua Penumpang Pesawat Tujuan Malaysia-Jakarta

Trotoar pun dibangun secara bersamaan tanpa jeda sepanjang lebih dari sekitar 1,8 kilometer,
mulai dari Simpang Jalan Benda hingga Simpang Jalan Kemang VI.
Akibatnya, pejalan kaki turun ke jalan menghindari proyek pembangunan.
Kondisi serupa terlihat di sepanjang Jalan Kemang Raya hingga Simpang MC Donald.
• Ini Jadwal Sosialisasi Perluasan Sistem Ganjil Genap Kendaraan Hingga ke Pusat Perbelanjaan
• Dengar Alasan Jokowi Pakai Suku Sasak di Pidato Kenegaraan, Begini Reaksi Fahri Hamzah
• Tukang Bakso Paksa Istri yang Lagi Hamil 4 Bulan Layani Hubungan Bertiga Demi Bayar Utang

Pada lokasi tersebut, trotoar dan sisi jalan terlihat telah dihancurkan, proyek berdampingan dengan galian
pemasangan utilitas milik Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta.
Tidak adanya penutup di sepanjang galian menambah gersangnya kawasan.
Belum lagi pekatnya debu yang kerap kali tersapu apabila kendaraan melintas.
Menapaki lingkar Jalan Kemang 1, pudarnya daya tarik Kemang terlihat seketika. Jalan penuh debu ditambah dengan
ratusan kantong berisi lumpur bekas galian saluran air teronggokdi sejumlah siis jalan.
Jalanan pun terlihat memerah lantaran penuh debu bekas galian tanah merah.
Namun, hal paling mencolok terlihat dari sejumlah kabel listrik semrawut di sepanjang Jalan Kemang Selatan.
Bahkan sejumlah kabel terlihat menjuntai, tepatnya di depan KFC Kemang hingga setinggi 1,5 meter dari trotoar.
Trotoar beton yang selajur dengan kabel menjuntai itu pun dihindari pejalan kaki.
Para pegawai perkantoran dan pertokoan yang berada di lokasi mengaku khawatir apabila berjalan di sisi kabel.
"Ngeri juga, kabelnya kesundul aja kena. Waktu belum lama di depan Fave Hotel itu malah sampe jatoh ke jalan, persis
di depan gerbang masuk pos satpam. Ngeri kena orang, diganjel kerucut (traffic cone) sampe kelindes-lindes mobil
yang mau masuk, itu udah laporan tapi masih lama juga dikerjain, apalagi yang itu," ungkap Andri menunjuk kabel
menjuntai depan KFC Kemang.
Pria asli Bangka, Mampang itu mengaku kecewa dengan Pemerintahan Anies Rasyid Baswedan yang menata
kawasan Kemang tanpa perencanaan matang.
Sejumlah proyek katanya tumpang tindih dan membuat semrawut kawasan.
Hal tersebut dicontohkan dari teronggoknya sejumlah alat berat yang terparkir di Halte Jalan Taman Kemang.
Alat berat itu katanya telah lama tidak beroperasi, padahal sebagian sisi jalan Kemang Raya menuju Jalan Pengeran
Antasari belum teraspal penuh.
"Sekarang Kemang itu semrawut banget, nggak kayak dulu, tuh liat aja itu, masa nggak diaspal semuanya," ungkapnya
menunjuk ujung Jalan Kemang Raya dari kios rokok miliknya.
Pernyataan Andri terbukti benar, sebagian sisi Jalan Kemang Raya sepanjang sekitar 100 meter menuju Jalan Pangeran Antasari itu tidak teraspal penuh.
Kondisi jalan terkelupas dengan beda tinggi dengan badan jalan sekitar 15 cm.
"Ini bahaya, miring lagi jalanannya," ungkap seorang pengendara yang tengah mengantri di persimpangan jalan
menuju Kantor Wali Kota Jakarta Selatan dan Mapolres Jakarta Selatan itu. (dwi)