Berita Jakarta

Kawasan Kemang Kini Tidak Indah Lagi, Simak Ini Penyebabnya

Kawasan Kemang yang terkenal sebagaimana salah satu destinasi wisata kuliner dan hiburan di wilayah Jakarta Selatan kini tidak indah lagi.

Wartakotalive.com/Dwi Rizki
Kondisi kawasan Kemang, Mampang, Jakarta Selatan pada Jumat (16/8/2019). 

MAMPANG, WARTAKOTALIVE.COM -- Kawasan Kemang yang terkenal sebagaimana salah satu destinasi wisata kuliner dan hiburan di wilayah Jakarta Selatan kini tidak indah lagi.

Beragam penataan yang dihadirkan justru membuat kawasan yang berada dekat dengan Kantor Wali Kota Jakarta

Selatan itu terlihat kumuh dan kusam.

Buruknya pemandangan sudah terlihat dari Jalan Kemang Selatan hingga Jalan Kemang Raya.

5 Kepala Daerah Ini Dikabarkan akan Masuk Kabinet Menteri Jokowi Jilid II

Hari Ini Jokowi Umumkan Lokasi Ibu Kota Pengganti Jakarta, Dana Hampir Rp 500 Triliun Disiapkan

TERUNGKAP Calon Mertua Sule Nangis saat Sule dan Naomi Zaskia Berikan Hadiah Ulang Spesial

Kondisi kawasan Kemang, Mampang, Jakarta Selatan pada Jumat (16/8/2019).
Kondisi kawasan Kemang, Mampang, Jakarta Selatan pada Jumat (16/8/2019). (Wartakotalive.com/Dwi Rizki)

Ratusan meter trotoar interaktif yang digagas Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan di ujung wilayah

Kecamatan Mampang itu dibangun tanpa perencanaan yang sempurna.

Tidak hanya area pembangunan yang tidak tertutup pagar seng sebagai pengaman, sejumlah material seperti pasir

dan separator beton jalan terlihat berserak di sepanjang trotoar hingga tercecer ke sisi jalan.

Dosen Cerdas UGM dengan IPK 4,00 Meninggal Dunia dengan Cara Gantung Diri, Depresi karena Penyakit?

Setelah Bunuh Vera Oktaria, Prada DP Berhubungan Badan dengan Serli 4 Kali Selama di Smbunyi

Simpan Sabu di Dubur, KPU Bea dan Cukai Tangkap Dua Penumpang Pesawat Tujuan Malaysia-Jakarta

Kondisi kawasan Kemang, Mampang, Jakarta Selatan pada Jumat (16/8/2019).
Kondisi kawasan Kemang, Mampang, Jakarta Selatan pada Jumat (16/8/2019). (Wartakotalive.com/Dwi Rizki)

Trotoar pun dibangun secara bersamaan tanpa jeda sepanjang lebih dari sekitar 1,8 kilometer,

mulai dari Simpang Jalan Benda hingga Simpang Jalan Kemang VI.

Akibatnya, pejalan kaki turun ke jalan menghindari proyek pembangunan.

Kondisi serupa terlihat di sepanjang Jalan Kemang Raya hingga Simpang MC Donald.

Ini Jadwal Sosialisasi Perluasan Sistem Ganjil Genap Kendaraan Hingga ke Pusat Perbelanjaan

Dengar Alasan Jokowi Pakai Suku Sasak di Pidato Kenegaraan, Begini Reaksi Fahri Hamzah

Tukang Bakso Paksa Istri yang Lagi Hamil 4 Bulan Layani Hubungan Bertiga Demi Bayar Utang

Kondisi kawasan Kemang, Mampang, Jakarta Selatan pada Jumat (16/8/2019).
Kondisi kawasan Kemang, Mampang, Jakarta Selatan pada Jumat (16/8/2019). (Wartakotalive.com/Dwi Rizki)

Pada lokasi tersebut, trotoar dan sisi jalan terlihat telah dihancurkan, proyek berdampingan dengan galian

pemasangan utilitas milik Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta.

Tidak adanya penutup di sepanjang galian menambah gersangnya kawasan.

Belum lagi pekatnya debu yang kerap kali tersapu apabila kendaraan melintas.

Menapaki lingkar Jalan Kemang 1, pudarnya daya tarik Kemang terlihat seketika. Jalan penuh debu ditambah dengan

ratusan kantong berisi lumpur bekas galian saluran air teronggokdi sejumlah siis jalan.

Jalanan pun terlihat memerah lantaran penuh debu bekas galian tanah merah.

Namun, hal paling mencolok terlihat dari sejumlah kabel listrik semrawut di sepanjang Jalan Kemang Selatan.

Bahkan sejumlah kabel terlihat menjuntai, tepatnya di depan KFC Kemang hingga setinggi 1,5 meter dari trotoar.

Trotoar beton yang selajur dengan kabel menjuntai itu pun dihindari pejalan kaki.

Para pegawai perkantoran dan pertokoan yang berada di lokasi mengaku khawatir apabila berjalan di sisi kabel.

"Ngeri juga, kabelnya kesundul aja kena. Waktu belum lama di depan Fave Hotel itu malah sampe jatoh ke jalan, persis

di depan gerbang masuk pos satpam. Ngeri kena orang, diganjel kerucut (traffic cone) sampe kelindes-lindes mobil

yang mau masuk, itu udah laporan tapi masih lama juga dikerjain, apalagi yang itu," ungkap Andri menunjuk kabel

menjuntai depan KFC Kemang.

Pria asli Bangka, Mampang itu mengaku kecewa dengan Pemerintahan Anies Rasyid Baswedan yang menata

kawasan Kemang tanpa perencanaan matang.

Sejumlah proyek katanya tumpang tindih dan membuat semrawut kawasan.

Hal tersebut dicontohkan dari teronggoknya sejumlah alat berat yang terparkir di Halte Jalan Taman Kemang.

Alat berat itu katanya telah lama tidak beroperasi, padahal sebagian sisi jalan Kemang Raya menuju Jalan Pengeran

Antasari belum teraspal penuh.

"Sekarang Kemang itu semrawut banget, nggak kayak dulu, tuh liat aja itu, masa nggak diaspal semuanya," ungkapnya

menunjuk ujung Jalan Kemang Raya dari kios rokok miliknya.

Pernyataan Andri terbukti benar, sebagian sisi Jalan Kemang Raya sepanjang sekitar 100 meter menuju Jalan Pangeran Antasari itu tidak teraspal penuh.

Kondisi jalan terkelupas dengan beda tinggi dengan badan jalan sekitar 15 cm.

"Ini bahaya, miring lagi jalanannya," ungkap seorang pengendara yang tengah mengantri di persimpangan jalan

menuju Kantor Wali Kota Jakarta Selatan dan Mapolres Jakarta Selatan itu. (dwi)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved