DKI Pakai Aplikasi Kehadiran ASN Supaya Tidak Banyak yang Bolos Upacara Kemerdekaan
Pemprov DKI memanfaatkan teknologi aplikasi untuk mengawasi kehadiran ASN mengikuti upacara HUT ke-74 RI di pulau reklamasi Jakarta.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
Pemprov DKI Jakarta bakal menggunakan aplikasi untuk mengawasi kehadiran Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam pelaksanaan Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-74 di Pulau J hasil reklamasi, Jakarta Utara, Sabtu (17/8/2019).
Penggunaan teknologi ini untuk menghindari potensi titip presensi di kalangan ASN dalam upacara nanti.
“Di era digital seperti ini, tentu teknologi kami pakai untuk mengawasi kehadiran pegawai, sekalipun acara digelar di luar kantor,” kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Khaidir pada Jumat (16/8/2019).
• BKD DKI Sebut ASN Wajib Hadir Upacara HUT Kemerdekaan
Khaidir mengatakan, aplikasi itu diterapkan di 20 ponsel milik pegawai.
Nantinya, di ponsel-ponsel milik mereka bakal diunduh aplikasi khusus scan QR Code yang dimiliki masing-masing pegawai.
“Ada 20 ponsel milik petugas yang sudah diatur untuk mengecek kehadiran pegawai. Jadi nanti di ponsel itu kami sediakan aplikasi scan QR Code untuk mengecek kehadiran mereka,” imbuhnya.
Kepala Sub Bidang Disiplin pada BKD DKI Jakarta, Kukuh Giwangkara menambahkan, petugas juga menyiapkan 25 ponsel cadangan untuk mengantisipasi tumpukan ASN yang ingin mengisi daftar kehadiran.
• Sekitar 4.000 ASN DKI Upacara Peringati Kemerdekaan RI di Pulau Reklamasi
Pemberian kode QR ini melalui bidang kepegawaian di setiap SKPD.
Nantinya, BKD akan mengirimkan format kode QR masing-masing pegawai lewat kepegawaian tersebut lewat e-mail.
“Oleh kepegawaian itu, QR Code nanti diteruskan ke masing-masing pegawai untuk dibawa saat upacara HUT kemerdekaan. Bisa dibawa dalam bentuk print kertas atau dipindahkan ke ponsel. Nanti saat jadwal mengisi kehadiran, mereka bisa menscan QR Code itu ke ponsel petugas yang sudah dibekali aplikasi,” kata Kukuh.
Menurut dia, penggunaan aplikasi ini baru pertama kali digunakan untuk bertujuan menekan potensi titip presensi di kalangan ASN.
Sebelumnya, masing-masing pegawai bisa menitipkan kehadirannya kepada rekan-rekannya karena daftar kehadiran diisi secara manual.
“Mungkin sekarang yah lebih berkurang lah, karena pegawai harus membawa QR Code masing-masing. Walaupun mungkin ada saja nanti yang lolos karena diisi kehadirannya oleh temannya, jumlahnya nggak banyak, paling satu orang. Tapi tetap peluang untuk mengisi kehadiran antar pegawai, jadi lebih sulit. Yah nggak semudah yang manual seperti dulu,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Kukuh mengimbau kepada pegawai untuk hadir lebih awal dari jadwal pada pukul 07.30.
Kehadiran mereka lebih awal sangat membantu petugas dalam mendata kehadiran mereka dalam upacara tersebut.
“Kalau bisa satu jam sebelum acara dimulai mereka sudah datang sebagai jarak untuk menghindari penumpukan dalam mengisi kehadiran,” ujarnya.