Dua Orang Rekan Aurell Mengakui Mereka Juga Pernah Disuruh Seniornya Push Up dengan Tangan Mengepal

Kapolresta Tangsel, AKBP Ferdy Irawan, mengatakan, pihaknya sudah memeriksa beberapa saksi seperti keluarga, dokter, pelatih paskibra, dan seniornya

Editor: Dedy
Wartakotalive.com/Andika Panduwinata
Tim medis dari Dinas Kesehatan Tangsel saat melakukan cek kesehatan setelah anak-anak anggota Paskibraka seusai latihan. 

Kematian Aurellia Quratu Aini (16), anggota Paskibra Tangerang Selatan, yang diduga kuat karena mengalami tindakan kekerasan dari oknum seniornya, diamini beberapa rekannya yang juga sesama anggota paskibra.

“Ada luka lebam karena disuruh push up dengan tangan mengepal oleh senior,” ujar salah satu rekan Aurell saat dijumpai Warta Kota di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tangerang Selatan, di Jalan Raya Serpong, Cilenggang, Selasa (6/8/2019) kepada Wartakotalive.com.

Wartawan Warta Kota sempat melihat jelas luka-luka bekas lebam di tangan anak-anak itu.

“Semuanya juga sama disuruh push up tangannya mengepal, jadinya ada bekas luka ini,” ucapnya.

Rekan Aurell juga membeberkan soal tindakan kekerasan yang dilakukan oknum senior tersebut kepada para anggota Paskibra. “Dimarah - marahin, buku diary juga pada disobek,” ucapnya.

Bahkan mereka pun mendapatkan perlakukan yang tak mengenakan dari para oknum senior itu. Yakni disuruh menghabiskan kulit dari sebuah jeruk.

“Disuruh makan kulit jeruk sampai habis,” ungkapnya.

Rekan-rekan Aurell, kata temannya itu, mengaku sangat tertekan dan berharap kejadian ini tidak terulang lagi. Apalagi telah menelan korban jiwa yakni Aurel.

Anggota Paskibra lainnya yang meminta namanya tidak disebut, juga mengaku sangat terpukul dengan kepergian Aurel.

Dirinya merasa kehilangan lantaran kerap bersama - sama dalam latihan.

“Tadinya ada 50 anggota, sekarang jadi 49 orang setelah Aurel meninggal. Memang sebenarnya lebih enak dilatih oleh kakak TNI di lapangan. Disipin tapi juga ceria bisa ketawa-tawa,” ucapnya.

Selasa (6/8) kemarin, rekan-rekan Aurell tetap menjalani latihan di depan halaman Kantor Dukcapil, Jalan Raya Serpong, Cilenggang, Kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan.

Kapolresta Tangsel, AKBP Ferdy Irawan, mengatakan, pihaknya sudah memeriksa beberapa orang saksi seperti keluarga, dokter, pelatih paskibra, dan seniornya.

“Mohon sabar ya, kami juga tidak mau tergiring opini,” ucapnya dihubungi semalam.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved