Seleksi Akademi Militer
Kisah Menyedihkan Catar AKMIL Magelang Asal Prancis yang Fasih 4 Bahasa, Panglima Kagum
Kisah Menyedihkan Catar Akmil Magelang Asal Prancis yang Fasih 4 Bahasa. Simak Selengkapnya.
ENZO Zens Allie (18) kini sedang mengikuti pendidikan calon taruna Akademi Militer di Magelang.
Dia lolos ke Akademi Militer setelah melewati serangkaian tes yang amat panjang.
Videonya saat diwawancara Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto di sidang Pantukhir menjadi viral di media sosial (Medsos).
• Beragam Produk Asal Jateng Diminati Warga Rusia
• PLN Bekasi Minta Maaf, Pemadaman Bergilir Belum Jelas
Enzo menjadi terlihat amat hebat karena ia mampu berbicara dalam 4 bahasa ketika diwawancarai Panglima TNI.
Ya, pemuda itu dengan begitu fasih berbicara dalam bahasa Prancis dan Italia saat diwawancarai Panglima TNI.
Selain itu Enzo juga fasih berbahasa Arab.
Video itu juga sekaligus membuat kita tahu bahwa Panglima TNI fasih berbicara dalam beberapa bahasa.
Panglima TNI juga terlihat kagum dengan kemampuan Enzo dalam berbicara 4 bahasa tersebut.
• Korban Kebakaran Menteng Atas Mendapatkan Bantuan Sampai Tiga Hari ke Depan
• 5 Kejadian Pemadaman Listrik Terbesar Sepanjang Sejarah
• Hari Pers Nasional 2020 Digelar di Papua, Menko Polhukam Wiranto: Pemerintah Sangat Mendukung Penuh
Awalnya postingan tentang Enzo ada di akun instagram @tnilovers18.
Kini sudah ada lebih banyak akun instagram me-repostnya, bahwa @yusufmansurnew, akun instagram Ustaz Yusuf Mansur juga merepost video tersebut.
Ayahnya Enzo asli Prancis dan bernama Jean Paul Francois Allia.
Ibunda Enzo warga Sumatera Utara bernama Siti Hajah Tilaria.
Enzo lahir di Paris, dan menghabiskan masa sekolah dasarnya di Prancis.
Dia kemudian datang ke Indonesia di usia SMP.
Enzo pindah ke Indonesia lantaran sang ayah meninggal dunia pada tahun 2012.
Di Indonesia, Enzo sempat tinggal di serang, Banten, dan mencicipi pendidikan pesantren di Serang. , bahkan Enzo juga sempat mencicipi pendidikan di sebuah pesantren di Serang, Banten.
• Sempat Ditolak Pemkab, Pemerintahan Jokowi Justru Angkat drg Romi menjadi CPNS
• Pengusaha Laundry Merugi Akibat Pemadaman Listrik, Simak Kerugian Pemilik Jasa Cuci Pakaian Ini
• Ricastro WaterZone Wahana Permainan Air Anak Anak Dan Keluarga Hadir Di Kawasan Ciater Serpong

• Pelayanan RSUD dan Puskesmas Diungkap Kasudin Kesehatan Jaktim Tak Terpengaruh oleh Listrik Padam
• Mahfud MD Kenang Orde Baru Saat Siswa Dilarang Pakai Kerudung ke Sekolah
Enzo kemudian memilih mendaftar sebagai Taruna Akademi Militer, dan lolos sampai seleksi Pantukhir dimana ia diwawancara langsung oleh Panglima TNI Hadi Tjahjanto.
Hadi tampak mewawancara Enzo dalam bahasa Prancis yang fasih.
Enzo mengakhiri wawancaranya dengan Hadi dengan mengaku amat ingin menjadi Prajurit Komando alias Kopassus.
Enzo juga memiliki banyak kelebihan, antara lain kemampuan fisiknya yang di atas standar TNI.
Kemudian Enzo juga mampu berbicara dalam 4 bahasa, yakni Inggris, Prancis, Italia, dan Arab Saudi.
Enzo kini diketahui sudah lolos ke Akademi Militer, dan sedang mengikuti pendidikan Calon Taruna di Akademi Militer.

• Sindir Pedas, Farhat Abbas Sebut Sayembara Hotman Paris Imajiner, Farhat Gelar Sayembara Rp 100 M
• Ini Ulasan Lengkap Spesifikasi Vivo Z1 Pro, Cocok Untuk Gaming, Kerja, dan Fotografi
Simak wawancara Enzo selengkapnya oleh Panglima TNI:
• Aplikasi Logistik Khusus Truk, Dapat Memilih Jenis Truk untuk Pengiriman Logistik
Ya, Akademi Militer merupakan salah satu jalur untuk menjadi prajurit TNI AD di Indonesia.
Lulusan Akmil akan dididik selama 4 tahun di Magelang.
Setelah lulus, para lulusan Akmil akan memiliki pangkat Letnan Dua (Letda).
Jebolan Akmil di Indonesia sudah banyak yang menjadi Panglima TNI, bahkan ada pula yang kemudian memiliki karir politik gemilang.
Beberapa lulusan Akmil yang kemudian memiliki karir politik gemilang, antara lain Susilo Bambang Yudhoyono, dan Prabowo Subianto.
• Diserahkan ke Anggota DPRD DKI Periode 2019-2024, Pemilihan Wagub DKI Masih Panjang
Tiap Tahun 4000 Orang Gagal Akmil
Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat, Rukman Ahmad, mengatakan seleksi masuk Akademi Militer (Akmil) dilakukan secara ketat.
Sebelum bisa lolos, katanya, para calon taruna (sebutan bagi peserta seleksi) mesti lebih dulu melewati serangkaian tes di dua lokasi.
Pertama di Komando Daerah Militer (Kodam) atau tingkat provinsi. Tes yang dijalani, antara lain, administrasi nilai mata pelajaran, kesehatan, psikotes, tes tulis, serta Pantukhir.
Setelah lolos tes di tingkat Kodam, calon taruna kembali diseleksi di tingkat pusat, yakni di Akademi Militer di Magelang, Jawa Tengah.
• Datangi Kantor Polisi, Vivi Paris Mempertanyakan Kasus Dugaan Penipuan Mobil oleh Vicky Prasetyo
Karena ketatnya seleksi, setiap tahun sebanyak 3.800 - 4.000 pendaftar gagal masuk Akmil.
Akmil adalah sekolah calon perwira angkatan darat dengan lama pendidikan empat tahun.
Lulusan Akmil bisa cepat menjadi perwira dan mendapat pangkat Letnan Dua.
Taruni Akmil Bukan Untuk Pasukan Tempur
Berikutnya, menurut Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Edhie Wibowo, pihaknya belum memperuntukkan Taruni Akademi Militer angkatan pertama untuk satuan tempur, karena baru tahun ini pihaknya menerima perempuan untuk dididik di Akademi Militer.
Jadi, Taruni Akademi Militer angkatan 2013 ini nantinya baru akan diperuntukkan di bagian administrasi, corps ajudan Jenderal maupun corps hukum.
"Kita lihat dulu bagaimana lulusannya nanti. Saya sebenarnya mendambakan ada wanita dari Akademi Militer yang kemudian masuk ke satuan tempur," kata Edhie dalam jumpa pers tentang penerimaan anggota TNI AD di Ruang Bina Yudha 2, di Mabes TNI AD di Jalan Veteran, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2013).
• Satu Keluarga Korban Tewas karena Peristiwa Kebakaran Dikenal Baik di Mata Tetangga
Menurut Edhie, tidak mudah mencari perempuan yang kekuatan fisiknya mampu untuk masuk ke satuan tempur. "Kalau di film-film, terkadang di Navy Seal (Amerika Serikat) dan GIGN itu ada pasukan wanitanya. Tapi itu kan film, kalau diriilnya ya tidak ada juga ternyata," jelas Edhie.
Edhie mengatakan, salah satu satuan tempur yang paling bisa dimasuki oleh Taruni Akademi Militer adalah Artileri Medan. Hal itu lantaran peralatan Artileri Medan sekarang sudah canggih.
"Kalau dulu itu meriam jarak tembaknya cuma 12 kilometer, makanya haru digotong-gotong itu meriam, sehingga tak ada perempuan disitu karena tak bakal kuat. Kalau sekarang kita sudah punya panzer yang jarak tembaknya 100 kilometer. Makanya, perempuan juga bisa saja dilatih jadi operator panzer tersebut. Kita lihat ke depannya," kata Edhie.(cc)