Penembakan
Geger Polisi Tembak Polisi 7 Kali, Pelayanan di Polsek Cimanggis Kembali Normal, Ada yang Tak Tahu
"Sudah normal. Paling semalam sampai tadi subuh yang ramai karena ada tim dari Polda"
Bak kerasukan setan, Brigadir Rangga memborbardir Bripka Rachmat secara membabi buta hingga tujuh kali tembakan.
Ketujuh kali tembakan itu disebut mengenai bagian dada, leher, paha, dan perut sehingga korban meninggal di tempat.
• Putra Jokowi, Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep Masuk Bursa Wali Kota Solo
Dalam uraian laporan disebutkan, peristiwa polisi tembak polisi itu bermula saat Bripka Rachmat menangkap pelaku tawuran berinisial FZ dan menggiringnya ke markas Polsek Cimanggis, Kamis malam sekitar pukul 20.30 WIB.
Bripka Rachmat yang merupakan warga Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Tapos, Depok, bermaksud melaporkan FZ ke bagian SPK Polsek Cimanggis yang diterima langsung oleh Kepala SPK 1 Ipda Adhi Bowo Saputro.
Selain menggiring FZ, Bripka Rachmat yang kala itu berpakaian bebas turut membawa barang bukti celurit yang digunakan FZ untuk tawuran.
Naik pitam
Tak lama kemudian, masih berdasarkan laporan itu, orang tua FZ berinisial Zulkarnain (46), datang ke Polsek Cimanggis.
• Pencuri Ini Mengaku Punya Ilmu Kebal dan Menghilang, Polisi Berhasil Menangkap Gara-gara Ini
Tak sendiri, Z turut mengajak Brigadir Rangga, yang juga berpakaian nondinas, untuk menemani.
Zulkarnain dan Brigadir Rangga tertulis sama-sama warga Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Depok.
Setelah sama-sama bertemu di Polsek Cimanggis, Brigadir Rangga meminta agar FZ jangan ditahan, melainkan dibina saja oleh orangtuanya.

Akan tetapi, permintaan Brigadir Rangga dibalas Bripka Rachmat dengan nada bicara tinggi.
"Proses sedang berjalan dan saya sebagai pelapornya," jawab Bripka Rachmat dengan suara tinggi kepada Brigadir Rangga, seperti tersebut dalam laporan.
• Mumpung Belum Punya Anak Kedua dan Mengobati Kerinduan, Chelsea Olivia Kembali Syuting Sinetron
Suara tinggi Bripka Rachmat rupanya membuat Brigadir Rangga naik pitam.
Dalam kondisi emosi, Brigadir Rangga langsung menghampiri Bripka Rachmat di ruangan SPK, mengeluarkan senapan, lalu menembakkannya ke arah Bripka Rachmat sebanyak tujuh kali.
Peluru tersebut bersarang di bagian dada, leher, paha, dan perut Bripka Rachmat hingga korban tewas seketika.