Australia Bakal Bangun Kantor untuk Mengendalikan Google dan Facebook
Mengendalikan Facebook Inc dan Google yang berpotensi menjadi preseden bagi negara-negara lain.
Canberra akan membentuk cabang khusus Australian Competition and Consumer Commission (ACCC), yang merupakan pengawas antimonopoli.
Cabang khusus ini akan meneliti bagaimana perusahaan platform online menggunakan algoritma untuk mencocokkan iklan dengan pengguna, yang menjadi basis pendapatan utama dari operator media online ini.
WARTA KOTA, PALMERAH--- Australia akan mendirikan kantor pertama di dunia untuk didedikasikan dan bagian dari reformasi yang dirancang untuk mengendalikan Facebook Inc dan Google yang berpotensi menjadi preseden bagi negara-negara lain.
Langkah ini memperketat peraturan pada platform online.
Selama ini pemerintah berbagai negara mulai dari Amerika Serikat ke Eropa hingga Asia berupaya mengatasi masalah mulai dari masalah anti-trust hingga penyebaran berita palsu dan ujaran kebencian lewat platform online.
• Pegadaian Masih Menunggu Izin dari OJK, Mau Bikin Fintech Lending?
Menteri Keuangan Australia, Josh Frydenberg, mengatakan, denda 5 miliar dollar AS yang ditetapkan Amerika Serikat kepada Facebook bulan ini karena pelanggaran privasi menunjukkan bahwa regulator sangat serius menangani masalah ini.
"Perusahaan-perusahaan ini termasuk yang paling kuat dan bernilai di dunia," kata Frydenberg setelah rilis laporan regulasi platform digital dominan.
"Mereka perlu dimintai pertanggungjawaban dan kegiatan mereka harus lebih transparan," kata Frydenberg seperti dikutip Reuters seperti dilansir Kontan.
• Peran Konsultan Konstruksi dalam Pembangunan Infrastruktur Sangat Penting
Canberra akan membentuk cabang khusus Australian Competition and Consumer Commission (ACCC), yang merupakan pengawas antimonopoli.
Cabang khusus ini akan meneliti bagaimana perusahaan platform online menggunakan algoritma untuk mencocokkan iklan dengan pengguna, yang menjadi basis pendapatan utama dari operator media online ini.
Kantor cabang ini adalah salah satu dari 23 rekomendasi dalam laporan ACCC.
• HUT RI, Ada Hari Belanja Diskon Indonesia: Diskon Hingga 74 Persen
Rekomendasi pengaturan raksasa internet lain termasuk memperkuat undang-undang privasi, perlindungan untuk media berita dan membuat kode etik, yang memerlukan persetujuan regulator.
Frydenberg mengatakan, pemerintah bermaksud menyingkap bagaimana perusahaan internet mengumpulkan dan memonetisasi data pengguna.
Pemerintah Australia pun menerima kesimpulan utama ACCC bahwa ada kebutuhan untuk reformasi sektor ini.
• Penggunaan Yuan di Indonesia Bakal Meningkat, Berikut Penjelasan Dino Patti Djalal
Proposal aturan ini memerlukan proses 12 pekan konsultasi publik sebelum pemerintah bertindak berdasarkan laporan tersebut.
Google dan Facebook menentang peraturan yang lebih ketat.
Sementara pemilik media tradisional, termasuk Rupert Murdoch yang memiliki News Corp, mengatakan akan mendukung reformasi.
• Kondisi Keuangan Boeing pada Kuartal II-2019 Kena Dampak Boeing 737 Max
Perwakilan Google, dalam email mengatakan bahwa Google, "Akan terus terlibat dengan pemerintah selama proses konsultasi mengenai rekomendasi yang diajukan dalam laporan ini."
Perwakilan Facebook tidak memberikan komentar.
Ketua ACCC Rod Sims mengatakan, regulator mempelajari Facebook dan Google selama 18 bulan sebelum menyampaikan laporan.
• Cita-cita Anak, Pilihan Terbanyak Hasil Survei di Amerika Serikat dan China
ACCC pun mengetahui bahwa undang-undang memungkinkan perusahaan-perusahaan ini untuk mengumpulkan dan menggunakan data pribadi dengan cara yang tidak dipahami pengguna.
"Perlu ada lebih banyak transparansi dan pengawasan terhadap Google dan Facebook serta operasi dan praktik mereka," kata Sims.
Regulator memiliki lima investigasi platform yang sedang berjalan.
• Info Terbaru Ponsel Lipat Samsung, Akan Resmi Dirilis di Bulan September?
"Saya yakin akan lebih banyak yang investigasi lain," kata Sims.
Di bawah undang-undang baru yang sudah ada, ACCC dapat memungut denda hingga 10 persen dari omzet di Australia karena melanggar undang-undang konsumen.
Rekomendasi lain dalam laporan ACCC adalah hak bagi pengguna untuk menghapus data pribadi yang disimpan secara online.
• Target Kemitraan Wahyoo Ditingkatkan Hingga Akhir Tahun, Apa Itu Wahyoo?
Pelaksanaan rekomendasi ini akan menyetarakan Australia dengan beberapa elemen Regulasi Perlindungan Data Umum Uni Eropa.
"Kami tidak bisa membiarkan masalah ini ditangani oleh entitas komersial dengan jangkauan substansial dan kekuatan pasar. Ini sepenuhnya tergantung pada pemerintah dan regulator untuk mendapatkan informasi terbaru dan tetap up to date sehubungan dengan semua masalah ini," kata Sims.
• Tanda-tanda Mantan Ingin Balik Lagi
Berita ini sudah diunggah di Kontan.co.id dengan judul Australia memperketat aturan dan pengawasan Facebook dan Google