Artis Terjerat Narkoba

Polda Metro Jaya Amankan Dua Orang Pemasok Sabu ke Nunung dari Lapas Bogor

Polda Metro Jaya akhirnya mengamankan dua orang pemasok sabu ke komedian Nunung Srimulat dan suaminya July Jan Sambiran.

Penulis: Budi Sam Law Malau |
Wartakotalive.com/Angga Bhagya Nugraha
Tersangka kasus penyalahgunaan narkoba Tri Retno Prayudati alias Nunung (kiri duduk belakang) dan July Jan Sambiran (kanan berdiri belakang) menangis saat rilis kasus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (22/7/2019). 

SEMANGGI, WARTAKOTALIVE.COM -- Ditresnarkoba Polda Metro Jaya akhirnya mengamankan dua orang pemasok sabu ke komedian Nunung Srimulat dan suaminya July Jan Sambiran.

Keduanya adalah E dan IP yang dicokok petugas dari Lapas Kelas II A Bogor. E dibekuk pada Minggu (21/7/2019) dan IP pada Rabu (24/7/2019).

Keduanya merupakan narapidana kasus narkotika.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menuturkan dibekuknya IP dan E ini setelah penyidik mendalami keterangan tersangka Hadi Moheriyanto alias TB, bandar sabu yang menjual sabu ke Nunung.

"TB ini mengaku mendapat barang dari E. Ia memesan ke E, dan mengambil barang berupa sabu di tiang listrik di Fly Over Cibinong, Bogor.

Sabu diletakkan oleh seseorang yang kini menjadi DPO," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Kamis (25/7/2019).

Menurutnya dari hasil penyelidikan diketahui E adalah napi narkotika yang mendekam di dalam Lapas Kelas II A Bogor.

"Kemudian kita amankan E dan kita dalami lagi.

Ternyata di atas E ada lagi. Dia bisa kendalikan peredaran sabu yang asalnya dari IP, rekan satu lapas dan napi narkotika pula," kata Argo.

Karenanya pihaknya kembali melakukan koordinasi dengan kepala Lapas kelas 2A Bogor untuk membekuk ip pada Rabu 24 Juni 2019.

"Jadi saat ini sudah kita amankan E dan IP dari Lapas kelas 2 Bogor, terkait peredaran narkoba jenis sabu dari hasil penangkapan sebelumnya terhadap NN, JJ dan TB," kata Argo.

Kasubdit I Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan dari hasil penyelidikan petugas diketahui ada skema jaringan peredaran narkoba yang dikendalikan dari lapas ini.

"Dari skemanya maka ada 3 orang DPO jaringan ini yang masih kita buru dan semuanya di luar lapas.

Yakni AT, K dan Zul. Semua sabu yang diedarkan berasal dari Zul. Apakah masih ada lagi diatasnya, kita akan pastikan setelah menangkap 3 orang DPO ini," kata Calvijn.

Atas perbuatannya kata Calvijn, para tersangka akan dijerat Pasal 114, Pasal 112, Pasal 1279 Pasal 132, undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika.

"Tang ancaman hukumannya maksimal pidana penjara seumur hidup atau paling singkat 5 tahun, serta denda hingga Rp 10 Miliar," katanya.(bum)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved