Berita Jakarta
Tak Ada Perbaikan Warga Tegal Alur Keluhkan Amblasnya Jembatan Jalan Kamal Raya
Sejumlah warga dan juga pengendara mengeluhkan amblesnya jembatan di Jalan Kamal Raya, Tegal Alur, Kalideres Jakarta Barat.
Penulis: Joko Supriyanto |
KALIDERES, WARTAKOTALIVE.COM -- Sejumlah warga dan juga pengendara mengeluhkan amblesnya jembatan di Jalan Kamal Raya, Tegal Alur, Kalideres Jakarta Barat.
Apalagi sampai saat ini belum ada perbaikan atas ambles jembatan itu.
Warga mengaku khawatir amblesnya jembatan semakin parah jika tak kunjung ada perbaikan, terlebih jembatan itu menjadi jalur utama penghubung ke Tegal Alur.
Pantauan Wartakotalive.com jembatan itu amblas tepat dibagian tengah jembatan, dengan diameter amblas mencapai 50 centimeter panjang 10 meter.

Meski amblas beberapa kendaraan roda empat dan roda dua masih dapat melintas.
Namun kendaraan yang melintas dilakukan secara bergantian yang di atur oleh warga setempat, kendaraan roda empat yang melintas pun juga terpaksa harus melewati trotoar jembatan yang bergantian dengan para pejalan kaki.
Sedangkan kendaraan truk-truk besar yang biasa melintas di lokasi pun juga saat ini tidak boleh lagi melintas,
karena dikhawatirkan akan memperparah amblasnya jembatan.
Sehingga kendaraan besar di alihkan ke Jalan Rawa Melati, Tegal Alur.
Salah seorang warga yang juga turut serta membantu proses berjalannya arus lalu lintas, Pendi (40) mengatakan jika jembatan itu rusak dan retak telah terjadi sejak lama.
Namun tak kunjung ada perbaikan.
"Kalo rusak, retak itu udah lama, jadi udah amblas itu dikit, makannya dulu di pasang papan doang, nah kalo bener-bener amblasnya parah itu dua minggu lalu," kata Pendi, Rabu (24/7/2019).
Menurut Pendi, meski amblasnya jembatan sudah semakin parah, dan dikhawatirkan jembatan akan roboh,
namun belum ada upaya dari pihak Pemerintah untuk melakukan perbaikan jembatan itu.
Meski begitu jembatan yang berdiri puluhan tahun ini pernah mengalami perbaikan sebelumnya.
Perbaikan hanya dilakukan secara tambal sulam pada bagian jalan yang amblas.
Sedangkan rangka bawah jembatan tidak dilakukan perbaikan.
"Dulu pernah emang diperbaiki, cuma ditambal aja atasnya.
Nah bawahnya ini kan emang udah lama, karena disini emang aktif dilewati kendaraan mungkin udah massanya jadi amblas," katanya.
Menurut Pendi, agar kendaraan dapat melintas pihaknya melakukan pengaturan secara sukarela bersama beberapa warga lain secara pergantian dua jam sekali.
"Ini pembatas kita dapat dari polisi, emang ditugasin buat jaga.
Kita gantian. Kalo ngak kayak gitu kasihan yang ngak tahu, takut ke jeblos, soalnya amblasnya dalam," ujarnya.
Sementara itu warga RT 12 Tegas Alur, Yudha (38) mengatakan berharap segera ada perbaikan akan jembatan ini.
Meski nantinya akan ditutup masih ada jalur alternatif yang dapat dilintasi kendaraan.
"Ya kalo ditutup buat perbaikan tidak apa-apa. Kalo disini banyak jalur alternatif yang bisa dilewati.
Jadi berharap segara diperbaiki lah, kasihan soalnya pejalan kaki harus ikut antri ama mobil yang juga mau lewat," katanya.
Hal senada juga dikatakan oleh Retno.
Sebagai pengendara ia juga berharap segera ada perbaikan, apalagi ini adalah jalur utama yang memang biasa dilintasi kendaraan, meskipun ada beberapa jalur alternatif.
"Kita minta perbaikan sih kalo kondisinya kayak gini. Soalnya ya bisa dilihat sendiri, motor, mobil aja gantian, belum lagi tambah macet.
Nah yang kasihan penjalan kaki, harus antri dulu karena kan trotoar jembatan digunain buat mobil juga karena bagian tegah amblas," ucapnya. (JOS)