Kilas Balik
Kopassus Muda Ini Punya Strategi Jitu Bikin Pemberontak Tak Berkutik Diserang Tanpa Bisa Kabur
Seorang prajurit Kopassus muda Sintong Panjaitan pernah membuat strategi jitu untuk mengalahkan pemberontak DI/TII
Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Dari RPKAD ke Kopassus, Ini Perjalanan Pasukan Baret Merah TNI AD', Kopassus saat itu jadi bagian dari Kontingen Garuda III di Kongo 1962-1963.
• Persebaya Gagal Hentikan Rekor Tak Terkalahkan Tira Persikabo, Persipura Tinggalkan Zona Degradasi
• TERUNGKAP, Cara Komedian Nunung Transaksi Narkoba Selama Ini Tanpa Ketahuan Polisi
• Begini Reaksi Putra Nunung saat Tahu Ibunya Sudah 20 Tahun Konsumsi Narkoba

Kala itu, Kongo tengah dilanda konflik mencekam akibat adanya pemberontak.
Suatu ketika markas pasukan Garuda III diserang para pemberontak yang merasa terusik terhadap kehadiran pasukan Garuda III.
2000 pemberontak menyernag secara tiba-tiba markas Garuda III yang hanya dihuni 300 orang.
Baku tembak yang cukup sengit membuat sejumlah pasukan Garuda III mengalami cedera ringan.
Menjelang subuh, para pemberontak pun mengehntikan serangannya.
Namun, pasukan Garuda III justru tak tinggal diam, 30 anggota Kopassus pun diturunkan menjadi tim paling depan.
Pagi hari, 30 anggota Kopassus ini memulai perjalanan menuju lembah mematikan, disebut 'no man's land' atau kawasan tak bertuan di atas kekuasaan pemberontak.
30 anggota Kopassus ini menyamar menjadi warga Kongo dengan membawa bakul sayuran, kambing, dan sapi.
Mereka berjalan menyusuri danau. Setelah matahari terbenam, mereka memantapkan strategi penyerangan sambil beristirahat di tepi danau.
Strategi cerdik Kopassus pun dilakukan tanpa diawali gempuran bom.
Tepat pukul 12 malam, mereka membungkus diri menggunakan kain putih di atas kapal hitam.
• Suporter PSM Ucapkan Terimakasih Pada Jakmania, Pelatih PSM Terima Kekalahan dari Persija
• Hari Terakhir Lebaran Betawi, Ini Susunan Acaranya
• TERUNGKAP Kopassus Muda Ini Pernah Dimarahi Sarwo Edhie saat Tumpas PKI, Ini Gara-garanya

Kain putih itu pun melayang-layang terterpa angin malam.
Semerbak bawang putih tercium dari sosok mereka yang melayang-layang bak hantu gentayangan.
Mereka sengaja menyamar menjadi hantu untuk menundukkan pasukan pemberontak itu.