Petugas Ambil Sampel Air Curug Parigi yang Tercemar Limbah

Air di Curug Parigi, Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi diambil untuk dijadikan sampel dalam uji laboratorium pada Ahad (21/7/2019) siang.

Pengambilan sampel ini dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor didampingi Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi dan Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C).

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Kustantinah Puji Wahyuni mengatakan lembaganya hanya mendampingi petugas DLH Kabupaten Bogor untuk mengambil sampel air itu.

Sebab, dugaan pencemaraan itu terjadi di Sungai Cileungsi yang terletak di Kabupaten Bogor.

"Sebelum masuk wilayah Kota Bekasi, kondisi air sudah berwarna hitam dan berbau. Tim kami hanya menyusuri keberadaan sumber limbah tersebut dan kami tidak bisa masuk untuk mengawasi karena bukan wilayah Kota Bekasi," kata Kustantinah pada Ahad (21/7/2019).

• Ditakut-Takuti Oknum, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi: Sudah Habis Takut Saya

• Foto Nagita Slavina Habis Mandi, Handuk Masih Dikenakan di Kepala, Benda di Tangannya Jadi Sorotan

• Pos Koramil Dikepung, 50 Anggota Kopassus Menyerbu KKB Papua Tanpa Istirahat, Ini Sosok Pemimpinnya

Karena itu, kata dia, lembaganya langsung berkoordinasi dengan DLH Kabupaten Bogor untuk mengecek ke lokasi sekaligus mengambil sampel.

Adapun informasi adanya pencemaran limbah di sungai ini diperoleh dari masyarakat, termasuk KP2C.

Menurut dia, pencemaran di Sungai Cileungsi yang berimbas pada Kali Bekasi bukan kali pertama.

Hampir setiap bulan, kali alam ini tercemar oleh limbah yang diduga berasal dari industri yang berdiri di sekitar sungai.

"Untuk pengawasan di Kali Bekasi sendiri, kami sudah mengerahkan tim yang bertugas mengawasi atau memonitoring. Bila ada indikasi pembuangan limbah, petugas akan menyusuri hingga ke perusahaan itu," jelas dia.

• Presenter TVRI Ditemukan Tewas di Selokan Kondisi Tubuh Penuh Luka Tusuk, Sempat Pamit ke Istri

Pembuangan limbah ke sungai ataupun kali tidak hanya merusak lingkungan tapi ekosistem yang ada di dalamnya.

Bahkan beberapa kasus pernah terjadi, ikan liar yang biasa hidup di air tersebut banyak mendadak mati karena tidak mampu bertahan dengan air yang tercampur limbah.

"Binatang saja bisa mati, apalagi manusia. Makanya kita minta agar perusahaan khususnya di dekat Kali Bekasi untuk menjaga lingkungan," katanya. (faf)