Balap Formula E
Anies: Sudah Ada Studi Soal Keuntungan Ekonomi Jakarta Menjadi Tuan Rumah Balap Formula E
Ini sudah ada studinya, tapi tidak untuk diumumkan dulu. Jadi saya bukan tidak mau umumkan, tapi sudah ada economic assesment-nya.
"Kalau dari sisi tata kota, membangun sirkuit di tengah kota harus utamakan aspek keselamatan dan keamanan, itu menjadi nomor satu," ujar Yayat saat dihubungi, Jumat (19/7/2019).
• 5 Rute untuk Balap Formula E di Jakarta Sedang Diusulkan ke Panitia
Yayat juga mempertanyakan rekomendasi Dinas Perhubungan DKI yang mengusulkan Jalan Medan Merdeka Selatan sebagai arena sirkuit.
Dia mengatakan, sebelum menentukan Jalan Medan Merdeka Selatan sebagai sirkuit pun mempertanyakan, apakah jalan tersebut sudah layak dijadikan arena balap atau sirkuit, Pemprov DKI perlu melakukan kajian secara mendalam terlebih dulu.
"Nah jalan-jalan yang ada di dalam kota tuh kira-kira sudah layak belum untuk dijadikan sirkuit? Ini kan harus ada kajian teknis," ujar Yayat.
Menjadikan jalan di dalam kota sebagai arena balap tidak sekadar mempertimbangkan kelayakannya secara teknis untuk sirkuit, tetapi juga memastikan keselamatan penonton.
• Alexandra Asmasoebrata Berharap Formula E di Jakarta Tidak Sia-sia dan Bisa Populerkan Indonesia
"Maka di sini kita minta kajilah dari kondisi jalan, dari geometriknya bagaimana. Kecepatan kendaraannya nanti berapa, panggungnya di mana, itu menjadi hal penting untuk menjadi pertimbangan bagi aspek keselamatan penonton maupun penyelenggara," Yayat.
Yayat menyarankan Pemprov DKI belajar dari Singapura.
Singapura sudah berpengalaman dan sukses menyelenggarakan balap Formula 1 sejak 2017 hingga 2021 nanti.
"Kalau mau belajar, belajarlah dari Singapura yang sudah melaksanakan formula 1, itu kan yang berhasil ya kan?," kata Yayan.