Keracunan
Polisi Sebut Ada 40 Orang Keracunan di Acara Sudin Pusip Jaksel, Lemper Bikin Muntah-muntah
Polisi masih masih menyelidiki kasus keracunan massal di acara yang diadakan di Suku Dinas Perpustakaan dan Arsip Jakarta Selatan.
Penulis: Feryanto Hadi |
Dia menjelaskan, korban keracunan itu lantas berobat ke RS Muhammadiyah RS Gandaria.
"Sebagian sudah pulang. Ada yang masih menginap," katanya.
Di Rumah Sakit Gandaria, seorang bocah bernama Atharizz Jun Abhinaya masih terbaring di kamar perawatan.
Abhi menjadi salah satu korban keracunan massal itu dan dirawat di rumah sakit itu sejak Selasa malam.
Ibunda Abhi bernama Reni, mengungkapkan, awalnya ia bersama anaknya mengikuti acara di lokasi yang sama.
Abhi dan murid baru atau kelas 1 SDN 09 Kramat Pela mengikuti kegiatan semacam story telling sementara para orangtua mengikuti seminar parenting.
"Sekitar pukul 11.00 atau sebelum pulang, dibagikan makanan ringan sama panitia. Sebagian dimakan di lokasi, sebagian dibawa pulang," jelas Reni.
Kotak makanan ringan berisi lemper, kue air mineral ukuran kecil.
Saat tiba di rumah, Abhi memakan lemper.
Awalnya tidak ada yang aneh.
Namun, sekitar sejam kemudian, Abhi mengaku pusing, mual kemudian muntah-muntah.
"Pas habis zuhur baru bereaksinya. Anak saya muntah sampai delapan kali sampai kondisinya lemas. Itu habis makan lemper. Karena makanan lain nggak dimakan. Kemudian saya bawa pakai bajaj ke RS Muhammadiyah. Setelah sempat dirawat, dia mulai diare," terangnya.
Sementara itu, di group orangtua siswa kata Reni mulai ramai dibincangkan soal gejala keracunan yang dialami murid dan orang tua.
Bahkan, saat tiba di RS Muhammadiyah, Reni sudah menjumpai murid dan orangtua murid yang keracunan.
"Makin sore tambah ramai yang datang ke RS Muhammadiyah. Gejalanya sama. Malam harinya anak saya dipindah ke sini (RS Gandaria) karena di sana penuh," ungkapnya.