Kesehatan
Endemi Nyamuk Demam Berdarah Masih Berkembang Biak Meski Sudah Masuk Musim Kemarau
Saat ini, jumlah kasus DBD di Jakarta Timur masih menempati urutan pertama di antara seluruh wilayah DKI Jakarta.
Penulis: Rangga Baskoro |
Memasuki musim kemarau ini, Anda tetap harus waspada terhadap kebersihan lingkungan.
Pasalnya, saat ini, endemi nyamuk Aedes aegypti yang menyebabkan penyakit demam berdarah dengue (DBD) bisa tetap berkembang biak.
Penyakit demam berdarah itu terus menghantui warga DKI Jakarta.
Kepala Puskesmas Kecamatan Kramat Jati dr Inda Mutiara, MM mengatakan, masyarakat masih harus waspada terhadap keberadaan nyamuk tersebut .
Menurut dia, nyamuk Aedes aegypti masih berkeliaran di sejumlah wilayah di Kecamatan Kramat Jati.
"Iya, masih ada kasus (DBD). Di kecamatan dan kelurahan tertentu masih ada, tapi enggak merata," ucap Inda di Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (16/7/2019).
• Racikan Jus Lemon dan Minyak Zaitun Bisa Mendatangan 7 Manfaat Kesehatan Tubuh
Oleh karena itu, masyarakat harus terus menggiatkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
PSN tersebut dibahas dalam rapat di tingkat kota Jakarta Timur, saat Sudin Kesehatan Jakarta Timur bersama para camat dan lurah gencar melakukan koordinasi terkait penanganan DBD.
Saat ini, jumlah kasus DBD di Jakarta Timur masih menempati urutan pertama di antara seluruh wilayah DKI Jakarta.
"Kalau status siaga sih enggak, sudah enggak. Cuma situasinya di Jakarta Timur masih tertinggi, karena DKI kan endemik. Sepanjang tahun tetap ada," ujarnya.
Rapat koordinasi yang bertempat di Kantor Wali Kota Jakarta Timur Gedung Blok A lantai 2 merupakan tindak lanjut terhadap intruksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
• Cokelat Hitam, Makanan Dewa yang Berkhasiat untuk Meningkatkan Kesehatan Tubuh
Inda mengatakan, PSN dua kali satu pekan tetap harus dilakukan untuk memberanguskan jentik nyamuk Aedes Aegypti.
"Perilaku masyarakat juga, kalau masih ada genangan air, pembuangan sampah, itu potensi juga. PSN yang setiap hari Selasa dan Jumat itu harus tetap jalan," tuturnya.
Pada awal tahun 2019 ini, demam berdarah sudah merenggut 2 nyawa warga DKI yakni warga Kecamatan Jatinegara dan Matraman.
Dinas Kesehatan Provinsi DKI mencatat hingga pertengahan Maret, di Jakarta Timur ada 844 kasus, Jakarta Barat 828 kasus, Jakarta Selatan 797 kasus.
Sedangkan di Jakarta Utara 224 kasus, Jakarta Pusat 168 kasus, dan Kepulauan Seribu 2 kasus demam berdarah.