Pilpres 2019

Jokowi Akui Butuh Proses dengan Prabowo Subianto, Mahfud MD: Lebih Bagus Keduanya Bagi Tugas

Bagaimana sebenarnya proses pertemuan antara Jokowi dan Prabowo Subianto saat kemarin di MRT dan dilanjutkan makan bersama?

Wartakotalive/Alex Suban
Jokowi dan Prabowo makan siang bersama di Mal FX Senayan, Sabtu (13/7/2019) 

"Saya diberitahu ajudan, itu Pak Prabowo mengirimkan surat amplop tertutup sepertinya agak tebal. Suratnya ada di Gandaria, sementara ajudan saya ada di Pondok Bambu," ucap Amien.

Amien berjanji, akan memberikan komentar mengenai pertemuan Jokowi dan Prabowo setelah membaca surat itu serta bertatap muka langsung dengan Prabowo.

Ia juga enggan berkomentar saat ditanya mengenai kemungkinan pertemuan Jokowi dan Prabowo kali ini bahas rekonsiliasi.

"Mengenai ini, saya harus hati-hati. Karena saya termasuk sangat dekat dengan Mas Prabowo."

"Jadi, sebelum saya memberikan komentar apapun nanti, saya akan tanya dulu, apa betul pertemuan itu sudah membahas rekonsiliasi dan lain-lain," lanjut Amien.

Saat bertemu nanti, Amien akan menyarankan agar Prabowo tidak bergabung ke koalisi partai politik pendukung pemerintah.

Ia akan meminta Prabowo dan partainya menjadi oposisi, mengawasi jalannya pemerintahan selama lima tahun ke depan.

"Kalau saya, sebaiknya memang kita diluar saja. Jadi sangat indah kalau kubu Prabowo itu diluar."

"Ini juga terhormat untuk mengawasi lima tahun mendatang," ujar Amien.

Sebab, apabila kubu Prabowo bergabung ke koalisi pendukung pemerintah, tidak ada lagi yang mengawasi jalannya pemerintahan.

Rencananya, Amien akan menyampaikan pernyataannya pada Senin 15 Juli 2019 mendatang di Jakarta.

2. PKS Minta Prabowo Tetap Deklarasikan Jadi Oposisi

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan pertemuan antara Prabowo Subianto dan Joko Widodo akan membawa kesejukan di tengah masyarakat.

Hanya saja, PKS menyarankan setelah pertemuan tersebut Prabowo memberikan pernyataan akan tetap berada di jalur oposisi.

"Pertemuan antar pemimpin membawa kesejukan. Dan akan baik jika Pak Prabowo menyatakan #KamiOposisi," ujar Mardani saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (13/7/2019).

Menurut Mardani, pernyataan Prabowo akan tetap oposisi meski telah bertemu Jokowi, sangat baik bagi kesehatan demokrasi.

Sebaliknya bila tidak dilakukan maka akan memunculkan kekecewaan para pendukung Prabowo-Sandi di Pemilu Presiden 2019.

"Jika pertemuan tidak diikuti dengan deklarasi #KamiOposisi akan membuat kekecewaan pendukung," tuturnya.

Mardani yakin, Prabowo akan tetap bersama PKS berada di barisan oposisi.

Prabowo bersama PKS akan menjalankan peran oposisi untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.

"PKS tetap yakin Pak Prabowo dan semua pendukungnya akan bersama dalam #KamiOposisi," pungkasnya.

3. Demokrat Beri Apresiasi

Partai Demokrat mengapresiasi pertemuan antara Joko Widodo dengan Prabowo Subianto pasca Pemilu Presiden 2019.

Ketua Bidang Hukum dan Advokasi Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan pertemuan tersebut dapat menurunkan ketegangan yang terjadi di tengah masyarakat selama proses Pemilu 2019.

"Tentunya partai Demokrat mengapresiasi, karena ini bertujuan untuk mempersatukan masyarakat. Pertemuan ini dapat menurunkan tensi politik dan polarisasi yang terjadi di masyarakat sekarang ini," kata Ferdinand saat dihubungi, Sabtu (13/7/2019).

Selain itu menurutnya pertemuan tersebut menunjukan bahwa ke dua tokoh baik itu Jokowi maupun Prabowo memiliki sifat negarawan.

Keduanya menurunkan ego masing masing demi terciptanya persatuan dan kesatuan.

"Saya yakin ini terjadi karena dua tokoh menurunkan ego masing-masing, bila tidak maka tidak akan pernah bertemu, sehingga Demokrat sangat mengapresiasi ini," pungkasnya.

4. Garda 212 Tak Setuju Pertemuan Jokowi-Prabowo

Ketua Garda 212 Ustaz mengaku tak bisa berkomentar apa-apa terkait pertemuan antara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan presiden terpilih Joko Widodo di MRT, Sabtu (13/7/2019).

"Saya termasuk pendukung 02 tidak setuju kalau Pak Prabowo ketemu Jokowi," kata Sambo kepada Tribunnews lewat pesan singkat, Sabtu (13/7/2019).

Namun, guru mengaji Prabowo saat di Yordania itu menghargai pendapat dan keputusan Pak Prabowo.

"Memang berat mengambil keputusan dalam posisi Pak Prabowo sekarang ini. Kita juga harus menghargai pendapat dan pandangan mayoritas pendukung 02 yang menolak pertemuan tersebut," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Mahfud MD Nilai akan Lebih Bagus Prabowo dan Jokowi Berbagi Tugas"

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi Sebut Hampir Setahun Bicara dari 'Hati ke Hati dengan Prabowo

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved