Pariwisata

Dubes Tantowi Yahya Rangkul 20 Negara dalam The First Pacific Exposition and Tourism Forum

Upaya untuk menghadirkan sejumlah 20 negara Pacific dalam sebuah forum itu tidak merupakan hal yang mudah.

Warta Kota/Istimewa
Acara The First Pacific Exposition and Tourism diselenggarakan di Sky City Convention Center, New Zealand. 

Misalnya, Uni Eropa dengan single Visa.

Amerika Latin, Tiongkok sendiri Hongkong, Shenzhen, Macao, kawasan Skandinavia dengan Finland, Sweden, Iceland, dan lainnya.

“Maka, ASEAN juga melakukannya, dan sukses, mengembangkan paket produk destinasi bersama, promosi bersama, baik B to B, maupun G to G, antarnegara Asia Tenggara, termasuk sampai membangun SDM standar ASEAN,” ungkap Arief Yahya.

Melalui Rencana Strategis Pariwisata ASEAN untuk 2016-2025, ASEAN ingin membangun tujuan wisata berkualitas yang menawarkan pengalaman ASEAN yang unik, beragam, dan berkomitmen untuk pengembangan pariwisata yang bertanggung jawab, berkelanjutan, inklusif dan seimbang, untuk berkontribusi secara signifikan terhadap kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat ASEAN.

Ada 2 (dua) strategi, Meningkatkan Daya Saing ASEAN sebagai Tujuan Wisata Tunggal, dan Memastikan bahwa Pengembangan Pariwisata ASEAN Berkelanjutan dan Inklusif.

Meningkatkan daya saing berarti negara-negara akan berkolaborasi dalam upaya seperti mengintensifkan promosi dan pemasaran, diversifikasi produk pariwisata, menarik investasi pariwisata dan meningkatkan kualiatas SDM pariwisata, standar fasilitas pariwisata, dan pelayanannya.

Strategi ke-2 adalah Memastikan Pengembagan Pariwisata Berkelanjutan dan Inklusif, yang memerlukan beberapa tindakan, yaitu meningkatkan partisipasi masyarakat lokal, sektor swasta dan sektor publik dalam pembangunan, memastikan keselamatan dan keamanan, memrioritaskan perlindungan dan pengelolaan situs warisan dan juga meningkatkan upaya terhadap pelestarian lingkungan dan perubahan iklim.

Program Pariwisata Berkelanjutan Tunggal di ASEAN terbukti efektif mengembangkan pariwisata di kawasan ini.

"Pelajaran yang dapat ditarik dari pengalaman ASEAN adalah bahwa kita harus berkolaborasi untuk menjadi tujuan wisata yang besar dan kuat,” ungkap Arief Yahya, Menteri Pariwisata Terbaik se Asia Pasifik itu.

Brand One Pacific Destination, sangat penting sebagai brand holistik yang mencerminkan esensi keaslian wilayah tersebut, yang mewakili nilai umum yang dirasakan oleh para pelancong di kawasan Pasifik.

"Memromosikan merek One Pacific Destination yang kuat dapat menjadi solusi untuk membentuk masa depan pariwisata berkelanjutan untuk Pasifik," jelas Arief Yahya, yang sukses membawa brand Wonderful Indonesia ke peringkat 47 dunia.

"Dalam upaya bersama kita untuk mencapai tujuan menjadikan Pasifik sebagai single destination, kita semua, di kawasan Pasifik, perlu bekerja dan saling mendukung."

"Saya berharap tindak lanjut dari forum ini akan segera dilakukan, membangun strategi dan upaya untuk mewujudkan cita-cita kita bersama," ungkap Menpar Arief Yahya, yang dikenal sebagai ahli marketing itu.

"Saya optimis, acara Pacific Exposition ini akan menjadi terobosan baru bagi niat kita untuk semakin giat bekerja sama di sektor pariwisata."

"Kerjasama antar negara-negara Pasifik akan mencerminkan kerja sama internasional yang konstruktif di kawasan ini, yang membantu kita mencapai tujuan untuk memromosikan industri pariwisata," kata Menpar Arief Yahya.

Sektor pariwisata Pasifik semakin meningkat dan akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi dalam dekade mendatang.

Pariwisata akan menjadi salah satu bidang kerjasama terpenting di negara-negara Pasifik dan akan dianggap sebagai pendorong sosial-ekonomi utama untuk pertumbuhan dan pembangunan.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved