Lingkungan Hidup
Kisah Mengharukan Upaya Membebaskan Penyu Laut Terjerat Jala dan Plastik Mengambang di Air
kebiasaan buruk yang dilakukan untuk membuang sampah plastik sembarangan turut berkontribusi terhadap punahnya satwa langka dan dilindungi.
Ini adalah operasi yang sulit untuk mencoba memotong sirip kura-kura bebas dari tali plastik tanpa digigit.
Toni Miro mengatakan bahwa mereka telah diperingatkan adanya seekor kura-kura terjebak dalam jeratan itu.
Kabar itu didengar dari seorang pria di tebing di atas pelabuhan yang menyebutkan bahwa ada sesuatu yang aneh di dalam air.
Mereka pergi untuk menyelidiki dan menemukan kura-kura itu berjuang dalam jalinan tali dan plastik.
Video penyelamatan itu berikutnya dibagikan di media sosial dengan banyak mengomentari perbuatan baik dan menyerukan agar orang melakukan lebih baik dengan penggunaan plastik mereka.


Helena Macein Sancho menulis: 'Syukurlah Tuhan menemukan kalian! Kerja bagus.'
Lida Crespi berkata: "Kurangi penggunaan plastik, tidak ada lagi alasan, terima kasih telah membantunya."
Sebuah laporan tahun 2018, yang diterbitkan dalam jurnal akademik Scientific Reports, yang dikutip Warta Kota, menemukan bahwa ada satu dari lima peluang (20 persen) kematian bagi seekor kura-kura yang menelan hanya satu potong plastik.
Angka ini meningkat tajam menjadi 50 persen jika mereka mencerna 14 buah plastik.
Sementara itu, pada tahun 2017, sebuah survei University of Exeter terhadap 106 ahli kelautan, yang dikutip Warta Kota, menemukan bahwa lebih dari 1.000 kura-kura setiap tahun terbunuh setelah terjerat oleh jaring ikan yang hilang, benang plastik, dan berbagai sampah lainnya di laut.
Terdapat sebanyak 91 persen kura-kura terjerat ditemukan mati dengan banyak menderita luka serius, anggota badan diamputasi atau dicekik sampai mati oleh sampah yang menjeratnya.
